Pelajaran yang Dapat Anda Terapkan dari Duo Investor Terkaya Dunia
Oleh : Mark Tier
Penerbit : PT Buana Ilmu Populer, 2004
Tebal : 390 halaman
Ciri khas Warren Buffet dalam berinvestasi adalah membeli saham perusahaan yang harganya lebih rendah dari seharusnya, sedangkan George Soros melakukan perdagangan dengan daya ungkit (leverage).
Jadi target Buffet adalah membeli bisnis atau saham dengan harga diskon, sedangkan target Soros memperoleh keuntungan berkat perubahan pasar. Dimana dalam pasar terdapat 2 jenis perubahan, yaitu Bear atau penurunan saham dan Bull atau kenaikan saham. Dan satu istilah lagi yaitu Pig atau mereka yang serakah akan terbantai.
Jadi dalam berinvestasi kita bisa memilih 2 metode diatas sebagai jangkar.
Contoh sederhananya adalah jika Buffet mencari harga beli 50 sen dollar untuk saham senilai $1, maka Soros akan membayar $1 saat dia dapat melihat ada peluang dapat menjual senilai $3.
Bagi Buffet, lebih baik mempunyai bisnis senilai $10 juta yang menghasilkan 15%, daripada bisnis senilai $100 juta tapi hanya menghasilkan 5%.
Namun keduanya mempunyai persamaan yaitu fokus agar tidak kehilangan uang.
Terutama bagi Buffet, begitu menghasilkan uang, uang harus disimpan, jangan pernah menghilangkan, dan melindungi modal adalah pondasi dan gaya investasinya. Untuk menentukan saham yang akan dibeli, Buffet akan berpedoman pada kriteria investasi tentang mengukur kualitas bisnis.
Keduanya juga sama dalam hal jarang bicara tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana cara mereka berpikir terhadap pasar. Mereka berdua lebih mudah mendapat uang saat tidak terkenal dibandingkan saat sekarang menjadi lebih terkenal.
Yang agak berbeda dari penasihat investasi pada umumnya adalah mengenai diversifikasi, bahwa lebih baik jangan terlalu banyak melakukan diversifikasi, karena kepemilikan kecil di banyak perusahaan mengakibatkan dampak yang kecil jika terdapat keuntungan spektakuler.
Bagi investor ahli, akan berfokus pada jangka panjang, mereka tidak melihat suatu kejadian tunggal yang terpisah. Mereka mempunyai level bawah sadar di otak, sehingga terdapat reaksi otomatis yang terbentuk dari pengalaman bertahun-tahun. Sehingga mereka mampu membuat keputusan besar dengan sangat cepat dan terbaik.
Semula, strategi Buffet membeli saham adalah mengikuti metode Benjamin Graham, yaitu membeli saham berharga murah dari perusahaan kelas 2. Kemudian Buffet terpengaruh pada metode Fisher, kapan waktu yang tepat untuk menjual?, yaitu dengan metode valuasi.
Dalam investasi saham berlaku hukum gravitasi ekonomi, yaitu apa yang meningkat pasti akan menurun.
Dalam investasi saham juga berlaku refleksivitas, adalah suatu lingkaran umpan balik, yaitu persepsi mengubah fakta, dan fakta mengubah persepsi.
Dalam berivestasi saham, ibarat mengajari anak naik sepeda, tidak mungkin kita akan memberikan buku untuk dibaca atau mengajak anak ke sekolah untuk yang mengajarkan kajian fisika dalam hal naik sepeda, mulai dari mengenjot, menjaga keseimbangan, berbelok dan berhenti. Tentunya kita akan mengambil cari mengajari sepeda dengan memberikan beberapa petunjuk, kita mulai dari meminta anak duduk di sadel, lalu kita dorong pelan-pelan bahkan terkadang membiarkan dia terjatuh hingga akhirnya sang anak dapat menguasai sendiri.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
#resensibuku
#potretbuku
No comments:
Post a Comment