Saturday, January 30, 2010

Why Men Can Only Do One Thing at One Time

And Women Can't Stop Talking


Oleh : Allan & Barbara Pease

Penerbit : PT Cahaya Insan Suci, 2009
Tebal : 146 halaman


Buku sebelumnya yang telah ditulis oleh Allan & Barbara Pease yang berjudul "Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps" sudah terjual lebih dari 13 juta eksemplar.

Buku baru dari Allan & Barbara Pease ini mengungkap sisi-sisi perbedaan pikiran dan wanita serta solusinya yang disertai dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dan lucu.

Buku ini cocok bagi mereka yang terbaring dan terjaga di tengah malam dan bertanya heran mengapa teman lawan jenisnya tetap tak memahaminya.

Hal-hal yang dikritik wanita dari seorang pria adalah bahwa mereka tidak peka, tidak perhatian, tidak mendengarkan, emoh bicara dan kurang memberikan cinta.

Sedangkan pria mengkritik seorang wanita akrena cara mereka mengemudi, karena mereka terbalik membaca peta, mudah tersesat dan terlalu sering bicara.

Gagalnya hubungan dikarenakan seringnya pria tetap tidak mengerti mengapa wanita tidak bisa sedikit seperti pria. Selainn itu juga wanita pun berharap pria berperilaku seperti mereka. Dalam buku ini akan membantu kita dalam memahami lawan jenis dan yang juga utama adalah memahami mereka sendiri.

Sunday, January 17, 2010

Great Supervisor

Panduan Praktis Menjadi Supervisor yang Efektif


Oleh : Herdianto Purba

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2009
Tebal : 145 halaman


Pada halaman ke-4 dari buku ini terdapat beberapa pilar yang kokoh yang dibutuhkan untuk menopang Anda menjadi great supervisor ketika menghadapi tantangan, yaitu :

1. Never Ending Learning (Teruslah belajar)
2. Penuhi diri Anda dengan rasa syukur yang berkelimpahan
3. Berkontribusilah

Dalam buku ini juga dijelaskan pada halaman ke-19 bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka kita sebagai supervisor perlu menyusun langkah-langkah dan tindakan dengan menjalankan proses manajemen yang disebut dengan POAC, yaitu Planning - Organizing - Actuating - Controlling secara benar dan disiplin.

Langkah-langkah manajemen diatas perlu dilakukan secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Tujuan yang telah ditetapkan harus juga memperhatikan kaidah SMART, yaitu Specifik - Measurable - Achieveable - Rational - Time Frame.

-

"Great Supervisor": Panduan Praktis Menjadi Supervisor yang Efektif

Sebagai seorang supervisor, memiliki keterampilan yang efektif dalam memimpin tim adalah kunci untuk kesuksesan dalam dunia kerja yang kompetitif. Dalam buku "Great Supervisor", pembaca akan dihadapkan pada panduan praktis yang menggali konsep-konsep esensial untuk menjadi pemimpin yang mempengaruhi, menginspirasi, dan memperbaiki kinerja tim secara keseluruhan. Salah satu tema utama yang disorot dalam buku ini adalah pentingnya pembelajaran yang berkelanjutan, penuh rasa syukur, dan kontribusi yang berarti.

Never Ending Learning (Teruslah Belajar)

Sebagai seorang supervisor, proses pembelajaran tidak pernah berakhir. Dunia bisnis terus berkembang, teknologi terus maju, dan dinamika tim selalu berubah. Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang supervisor untuk terus-menerus memperbarui dan meningkatkan keterampilan mereka. Buku "Great Supervisor" menekankan pentingnya sikap terbuka terhadap pembelajaran baru, baik melalui pengalaman langsung, pelatihan formal, atau bahkan pembelajaran dari kesalahan.

Dengan memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka, seorang supervisor dapat lebih baik memahami dinamika tim, menangani tantangan yang muncul, dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan bersama. Kemampuan untuk terus belajar juga memungkinkan seorang supervisor untuk tetap relevan di tengah perubahan yang tak terelakkan dalam lingkungan kerja.

Penuhi Diri Anda dengan Rasa Syukur yang Berkelimpahan

Selain fokus pada pembelajaran yang berkelanjutan, "Great Supervisor" juga mengajarkan pentingnya mengembangkan rasa syukur yang mendalam. Ketika seorang supervisor mampu menghargai apa yang telah mereka capai dan apa yang mereka miliki, hal ini menciptakan atmosfer positif di sekitar mereka. Rasa syukur yang berkelimpahan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi, tetapi juga menginspirasi anggota tim untuk memberikan yang terbaik.

Supervisor yang bersyukur cenderung lebih berempati terhadap orang lain, lebih sabar dalam menangani tantangan, dan lebih mampu menumbuhkan hubungan yang sehat dan produktif dengan tim mereka. Dengan memperkuat rasa syukur, seorang supervisor dapat menciptakan budaya kerja yang positif di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi.

Berkontribusilah

Sebuah tema yang tercermin dalam buku "Great Supervisor" adalah pentingnya berkontribusi pada kesuksesan tim dan organisasi secara keseluruhan. Seorang supervisor yang efektif tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi mereka, tetapi juga mengutamakan kepentingan dan pertumbuhan anggota tim. Mereka berusaha untuk memfasilitasi pengembangan individu, memberikan dukungan yang diperlukan, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif.

Dengan berkontribusi secara aktif pada tim, seorang supervisor dapat membangun kepercayaan, menginspirasi kinerja yang tinggi, dan menciptakan budaya kerja yang mempromosikan kolaborasi dan inovasi. Kontribusi yang berarti tidak hanya meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan, tetapi juga menciptakan ikatan yang kuat antara anggota tim dan supervisor.

-

Dalam dunia kerja yang dinamis dan kompetitif, peran seorang supervisor sangat penting dalam mengarahkan, mengelola, dan memotivasi tim menuju kesuksesan. Buku "Great Supervisor" menyajikan panduan praktis yang menyeluruh tentang bagaimana menjadi seorang supervisor yang efektif, dengan fokus pada empat tahapan kunci: Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), dan Controlling (Pengendalian). Dalam setiap tahap ini, pembaca diajak untuk memahami prinsip-prinsip dasar dan strategi praktis untuk meningkatkan kinerja dan hasil tim.

Planning (Perencanaan)

Perencanaan yang efektif merupakan fondasi dari kesuksesan manajerial. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajak untuk memahami pentingnya merumuskan tujuan yang jelas dan strategi yang tepat untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, seorang supervisor dapat mengidentifikasi prioritas, mengalokasikan sumber daya dengan efisien, dan mengurangi risiko yang terkait dengan ketidaktahuan atau ketidakpastian.

Selain itu, perencanaan yang efektif juga melibatkan pengembangan rencana tindakan yang terinci, penjadwalan yang realistis, dan pengelolaan risiko yang cermat. Dengan memiliki rencana yang solid, seorang supervisor dapat memberikan arah yang jelas kepada tim dan memfasilitasi kerja sama yang produktif.

Organizing (Pengorganisasian)

Setelah merumuskan rencana, langkah berikutnya adalah mengorganisir sumber daya dan struktur tim secara efisien. Dalam "Great Supervisor", pembaca diberikan wawasan tentang bagaimana menyusun tugas, tanggung jawab, dan peran dengan tepat sesuai dengan keahlian dan kekuatan individu. Pengorganisasian yang baik membantu menghindari tumpang tindih, memperjelas ekspektasi, dan meningkatkan koordinasi antar anggota tim.

Selain itu, pengorganisasian yang efektif juga mencakup pembangunan budaya kerja yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada prestasi. Seorang supervisor harus mampu membangun hubungan yang baik dengan anggota tim, memfasilitasi komunikasi yang terbuka, dan mendorong kerja sama timbal balik.

Actuating (Pelaksanaan)

Tahap berikutnya adalah pelaksanaan rencana yang telah disusun dengan seksama. Dalam "Great Supervisor", pembaca diberikan strategi untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan anggota tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang supervisor yang efektif harus mampu memberikan arahan yang jelas, mendukung pengembangan keterampilan individu, dan memfasilitasi kolaborasi antar tim.

Selain itu, pelaksanaan yang sukses juga melibatkan pemantauan progres, penyesuaian strategi jika diperlukan, dan penanganan tantangan atau hambatan yang mungkin timbul. Seorang supervisor harus tetap responsif terhadap perubahan dalam lingkungan kerja dan memastikan bahwa tim tetap fokus dan adaptif.

Controlling (Pengendalian)

Pengendalian adalah tahap terakhir dalam siklus manajemen yang efektif. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajak untuk memahami pentingnya memantau kinerja tim, mengevaluasi pencapaian tujuan, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan rencana asli. Pengendalian yang baik membantu supervisor untuk mengidentifikasi masalah potensial, mengurangi risiko kegagalan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, pengendalian yang efektif juga melibatkan pemberian umpan balik yang konstruktif kepada anggota tim, pengakuan terhadap pencapaian yang luar biasa, dan pembelajaran dari kesalahan atau kegagalan. Seorang supervisor harus mampu menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa didukung, dihargai, dan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.

-

Sebagai seorang supervisor, kemampuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan yang jelas merupakan kunci utama untuk memimpin tim dengan sukses. Dalam buku "Great Supervisor", pembaca diperkenalkan pada kerangka kerja yang kuat yang disebut sebagai Specifik - Measurable - Achievable - Rational - Time Frame (SMART). Konsep ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana merumuskan tujuan yang efektif dan memastikan kesuksesan dalam mencapainya.

Specifik (Specific)

Pertama-tama, sebuah tujuan haruslah spesifik dan terperinci. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajak untuk mengidentifikasi tujuan dengan jelas dan tepat. Tujuan yang spesifik membantu menghindari kebingungan dan memberikan arah yang jelas kepada tim. Sebuah tujuan yang spesifik akan menjelaskan apa yang perlu dicapai, mengapa hal itu penting, dan siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tersebut.

Measurable (Terukur)

Selanjutnya, sebuah tujuan haruslah dapat diukur agar kemajuannya bisa dinilai secara obyektif. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajarkan untuk menentukan indikator kinerja yang dapat diukur untuk mengevaluasi kemajuan menuju tujuan. Hal ini membantu supervisor untuk memantau progres, mengidentifikasi masalah potensial, dan membuat penyesuaian jika diperlukan. Dengan memiliki metrik yang jelas, supervisor dapat memastikan bahwa tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Achievable (Dapat Dicapai)

Setelah menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur, langkah berikutnya adalah memastikan bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajak untuk mengevaluasi keterjangkauan tujuan secara realistis. Tujuan yang dapat dicapai akan memotivasi tim dan mencegah rasa frustrasi akibat target yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Supervisor perlu mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, kemampuan tim, dan kendala lainnya ketika menetapkan tujuan yang dapat dicapai.

Rational (Rasional)

Tujuan yang ditetapkan juga haruslah rasional, artinya sesuai dengan visi, misi, dan strategi organisasi secara keseluruhan. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajarkan untuk memastikan bahwa tujuan yang dipilih mendukung tujuan yang lebih besar dari organisasi. Hal ini membantu memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan oleh tim berkontribusi pada pencapaian visi dan misi perusahaan secara keseluruhan.

Time Frame (Kerangka Waktu)

Terakhir, sebuah tujuan haruslah memiliki kerangka waktu yang jelas untuk pencapaiannya. Dalam "Great Supervisor", pembaca diajak untuk menetapkan batas waktu yang realistis untuk mencapai tujuan. Kerangka waktu yang jelas membantu mempertahankan fokus, meningkatkan akuntabilitas, dan mengurangi risiko penundaan atau pengulangan. Supervisor harus memastikan bahwa batas waktu yang ditetapkan memadai untuk mencapai tujuan dengan efektif, tetapi juga cukup fleksibel untuk menangani perubahan yang tak terhindarkan.

Dengan menerapkan konsep SMART yang disajikan dalam "Great Supervisor", pembaca diharapkan dapat menjadi supervisor yang lebih efektif dalam menetapkan dan mencapai tujuan yang memberikan dampak nyata bagi tim dan organisasi. Dengan memperhatikan spesifik, terukur, dapat dicapai, rasional, dan kerangka waktu, supervisor dapat memimpin tim menuju kesuksesan yang berkelanjutan.

-


#sinopsisbuku #resensibuku

Sunday, January 3, 2010

The Great Muslim Scientist

Pemikiran dan Penemuan 22 Ilmuwan Muslim Kebanggaan Dunia


Oleh : Hery Sucipto

Penerbit : Grafindo, Khazanah Ilmu, 2008 
Tebal : 194 halaman


Kontribusi Islam terhadap perkembangan dan kemajuan sains dan teknologi di masa lalu begitu nyata. Fakta itu jelas tetrulis dalam sejarah manapun, meski selalu ada upaya "menggelapkan" sejarah gemilang tersebut.

Ilmuwan muslim yang tersohor di jamannya mempunyai penemuan di berbagai bidang sains dan teknologi yang senantiasa menjadi rujukan dan referensi ilmuwan modern dan barat.

Ilmuwan muslim diantaranya adalah Al-Khawarizmi yang menemukan teori algoritma, Ar-Razi yang merupakan perintis kedokteran modern, Ibnu Haitsam yang ahli penglihatan dan pakar mata, Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan ilmu kimia, Al-Biruni yang merupakan penemu gaya gravitasi, Ibnu Sina adalah bapak kedokteran modern, Ibnu Majid yang menemukan navigasi dan kompas dan Ibnu Nafis yang menemukan ilmu peredaran darah.

Dan tak lupa tentunya adalah BJ Habibie, ilmuwan muslim dari Indonesia yang merupakan ahli pesawat terbang dan penemu sistem pesawat baling-baling.

Nama teori Aljabar di matematika diambil dari buku karangan Al-Khawarizmi yang berjudul Al-Jabr wa al Muqabilah. Dimana Al-Khawarizmi atau El-Chawarizmi mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus, tangen dan kotangen.

Di kalangan ilmuwan barat Al-Khawarizmi atau El-Chawarizmi dikenal juga dengan nama Al-gorizm atau Algorizm. Sehingga salah satu ilmu matematika yang beliau kembangkan diberi nama dengan sesuai dengan namanya yaitu Algoritma.

Friday, January 1, 2010

Tumbuhkan Minat Kembangkan Bakat


Oleh : Harun Iskandar

Penerbit : ST Book, 2010
Tebal : 102 halaman


Buku "Tumbuhkan Minat Kembangkan Bakat" adalah panduan praktis untuk membantu individu menemukan minat mereka dan mengembangkan bakat potensial yang dimiliki. Buku ini menawarkan wawasan yang berharga dan strategi praktis untuk mencapai potensi penuh dalam berbagai bidang kehidupan.

Minat dapat menjadi pendorong utama dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan pribadi. Melalui contoh-contoh nyata dan penelitian terkini, penulis mengilustrasikan bahwa minat yang kuat akan memberikan motivasi yang berkelanjutan.

Cara untuk menemukan minat yang sesuai dengan kepribadian dan minat individu yaitu dengan latihan refleksi yang membantu kita menggali minat tersembunyi dan memahami apa yang benar-benar disukai. Juga penting untuk eksplorasi dan pengalaman baru dalam mencari minat yang tepat.

Panduan mengembangkan bakat adalah dengan mengasah dan memperluas keterampilan yang sesuai dengan minat yang telah ditemukan. Penting untuk kita memiliki ketekunan, latihan teratur, dan belajar dari kegagalan dalam proses pengembangan bakat.

Hambatan dan rintangan akan muncul dalam perjalanan mengembangkan bakat. Untuk itu kita harus bisa mengatasi ketakutan, kekurangan kepercayaan diri, dan tekanan dari lingkungan sekitar. 

Jadikan penemuan minat dan pengembangan bakat sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup mereka. Dia menginspirasi pembaca untuk tetap berani mencoba hal-hal baru, terus berkembang, dan menjadikan minat dan bakat mereka sebagai kekuatan utama dalam mencapai tujuan hidup.

Semua orang ingin agar usahanya dapat meraih sukses, tak jarang para orang tua menekankan keinginan untuk mengikuti jejaknya, padahal sebenarnya sang anak tak ada minat sama sekali dan tidak sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Setiap orang memiliki karakteristik, kemampuan dan bakat yang berbeda-beda. Perbedaan ini menyebabkan banyaknya bidang yang akan dikerjakan, dimana satu sama lain berkesempatan untuk menggeluti dan menikmati hasil yang diperolehnya.

Sebagian orang kurang menyadari akan dirinya sendiri, bahwa dalam dirinya mempunyai potensi yang suatu saat jika ada kesempatan berkembang akan membawa manfaat bagi kehidupannya.

Mengembangkan bakat tentulah harus dimulai dengan menumbuhkan minat, karena pengembangan bakat adalah usaha diri dalam mempercepat penguasaan, sehingga terampil pada bidang yang akan digelutinya.

Salah satu untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat adalah sikap disiplin. Disiplin adalah tindakan yang senantiasa berdasar pada tata tertib yang sudah digariskan.

Untuk mencapai suatu prestasi yang baik diperlukan kedisplinan yang tinggi. Yaitu disiplin dalam menjalankan program-program atau tugas-tugas yang harus dijalankan sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan atasan, manager, pelatih maupun pembimbing yang mengarahkan Anda ke jenjang yang lebih tinggi.

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts