Sunday, March 28, 2021

Suara Surabaya Bukan Radio


Oleh : Arifin BH

Penerbit : Buku Suara Surabaya, 2010

Tebal : 448 halaman


Tahun 1983, radio Suara Surabaya mulai mengudara.

Tahun 1994, radio SS mulai populer di masyarakat.

Tahun 2009, tercatat sebanyak 330.000 menjadi citizen journalism sebagai pendengar yang sukarela menjadi reporter dan informan.

Radio SS lebih sering berfungsi menjadi milik khalayak dan hal ini menjadi pilar utama jurnalisme radio, yang menjadi mediasi dan solusi. Pendengar menjadi citizen journalism yaitu menjadi narasumber dan reporter jalanan dengan melihat, mengamati dan melapor. Informasi yang dibagi haruslah akurat, cerdik dan cerdas, serta dapat memberikan alternatif dan jalan keluar.

Tahun ke tahun, SS berusaha menajamkan dan mempersempit perhatian sehingga bisa memusatkan energi.

Konsep SS cukup unik, dimana bukan kuli udara alias reporter dan penyiar yang dominan, namun medianya yang dominan, termasuk dengan adanya gatekeeper.

Ada satu program yang unik dan apik, yaitu Titik Nol, yaitu sepatah dua patah kata para eksekutif yang tidak lagi butuh sesuatu yang berbau materi namun sudah menjurus pada spiritual, konsep entertaining yang filosofis.

Ada perbedaan yang cukup jelas antara upaya dan hasil, yaitu dimana hanya hasil yang mempunyai pengaruh.

Masa lalu bisa menggerakkan kesempatan, yang dapat mengubah keyakinan-keyakinan baru.

Kebanyakan perusahaan baru senantiasa bergumul dengan keterbatasan, dengan sesuatu yang serba sedikit, misalnya tenaga kerja, ruangan dan tenaga kerja.

Manajemen dibagi menjadi 2 kharater dalam mengemban tugas, yaitu sebagai pemimpin yang menjalankan tugas memfasilitasi kesuksesan dan membangun bisnis, serta sebagai administrator dengan tugas mengontrol orang lain dan mengatur pekerjaan.

Integritas merupakan tonggak yang harus ditegakkan dengan kukuh untuk membangun kredibilitas, tanpa adanya kredibilitas maka kebangkrutan akan menghadang di masa depan. Integritas bukan hanya gagasan mulia, tapi merupakan serangkaian prinsip kerja yang sangat menentukan sehingga dapat mempermudah urusan dan pekerjaan.

Pemimpin perlu memiliki cara pandang dan melangkah dengan cara lentur sehingga memiliki fleksibilitas dan mudah dalam meraih ambisi. Kelenturan ini perlu untuk menghadapi perubahan demi menjawab tuntutan persaingan.

Terakhir, agar sukses jadilah yang terbesar, jika tidak bisa jadilah yang pertama, dan jika tidak bisa jadilah yang lebih berbeda.


Saturday, March 20, 2021

Playing to Wiin

Kebangkitan Terbesar Nintendo dan Industri Video Games

Oleh : Daniel Sloan

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2011

Tebal : 285 halaman


Tahun 1889, Fusajiro Yamauchi, buyut Hiroshi mendirikan Nintendo Koppai sebagai bisnis kartu hanafuda yang digunakan oleh para penjudi, tuan tanah, mahasiswa dan buruh mengharapkan kartu permainan yang murah dan bermutu murah. 

Di tahun 1990-an, sempat terjadi "gamer drift", yaitu fenomena dimana para pemain video game kehilangan minat untuk bermain hal ini mengakibatkan populasi pemain video game dan penjualannya menjadi berhenti bertumbuh.

Nintendo yang meluncur pada abad 19 dikendalikan oleh satu keluarga, dan kemudian barisan game dan konsol legendarisnya menyihir dunia selama 3 dekade.

Saturday, March 6, 2021

How I Sold 1000 CDs In 30 Days

Oleh : Pandji Pragiwaksono
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2009
Tebal : 117 halaman


Baru buka halaman Pengantar, ada data yang mengagetkan. Dimana di tahun 2008, data penjualan album resmi hanya tinggal 5% (19 juta unit), sedangkan sisanya yaitu 95% (443 juta unit) dikuasai oleh album bajakan.

Wow, hari ini masih belum jadi masa depan.

Di halaman lain, buku ini mengatakan agar kita harus menjadi yang berbeda, layaknya Purple Cow, yaitu seekor sapi yang berwarna ungu akan pasti selalu mudah menjadi sesuatu yang menarik dan unik karena berbeda sendiri.

Banyak orang yang bertahun-tahun kerja untuk 1 perusahaan kemudian keluar untuk kerja di industri dan bidang yang berbeda untuk memperluas ilmu dan wawasan untuk mendapatkan ilmu baru sehingga dapat menempati posisi yang lebih tinggi. 

Inilah yang menyebabkan banyak investor seperti Thomas Alfa Edison, yang rajin mengintip dunia luar, dunia lain, yaitu dunia yang tidak berhubungan dengan dunia diri sendiri.

Jika tidak, maka they will never get that quantum leap.

Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan value. Value merupakan unsur tambahan pada sebuah produk di luar fungsi utama dari produk tersebut.

Dari banyak quote mengenai hope, ada satu pernyataan yang cukup menggugah, yaitu hope is not a strategy. Wah, cukup mengena nih.

Terakhir, kamu dinilai dari cara kamu menghandle krisis diri sendiri.

Wednesday, March 3, 2021

The Death of Expertise

Matinya Kepakaran

Oleh : Tom Nichols
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, 2020
Tebal : 293 halaman


Buku "The Death of Expertise: The Campaign Against Established Knowledge and Why it Matters" ditulis oleh Tom Nichols pada tahun 2017. Buku ini membahas tentang masalah penurunan kepercayaan pada ahli dan pakar dalam masyarakat saat ini.

Nichols mengemukakan bahwa dalam era informasi yang mudah diakses, orang sering kali merasa memiliki pengetahuan yang cukup untuk membentuk opini mereka sendiri tentang suatu topik, tanpa perlu mengandalkan para ahli. Akibatnya, mereka meremehkan kepentingan ahli dan seringkali menolak atau memperdebatkan pandangan mereka, bahkan ketika ahli tersebut memiliki kredibilitas dan pengalaman yang lebih tinggi.

Buku ini membahas fenomena tersebut dan menyajikan argumen bahwa penurunan kepercayaan pada ahli dapat membahayakan demokrasi dan masyarakat secara keseluruhan. Nichols menekankan pentingnya mempertahankan otoritas para ahli dalam pembentukan kebijakan publik dan dalam pengambilan keputusan yang berdampak besar pada masyarakat.

Buku ini juga membahas peran media sosial dalam memperburuk masalah ini, serta memberikan saran tentang bagaimana kita dapat memperbaiki situasi ini. Nichols mengajak kita untuk lebih terbuka terhadap pandangan para ahli dan memperkuat penghargaan terhadap otoritas ilmu pengetahuan dan pengalaman profesional dalam masyarakat.

Buku inilah yang sangat tepat menjelaskan dan menggambarkan fenomena apa yang terjadi saat ini.

Sepintas judul buku ini meng-alienisasi-kan. Banyak hal yang terlalu dini memakamkan seperti perasaan malu, akal sehat dan literasi.

Hal yang menjadi masalah adalah saat kita merasa bangga mengetahui banyak hal, sehingga ketidaktahuan dianggap baik sudah menjadi basi. Harus dibedakan antara orang yang berpengetahuan dengan orang yang berpendidikan. Karena banyak orang yang memiliki banyak akses ke begitu banyak pengetahuan, namun enggan untuk mempelajari apa pun. 

Efek ini disebut dengan efek Dunning-Kruger. 

Orang menjadi merasa tahu gara-gara google dan wikipedia. Sehingga orang biasa menjadi merasa dirinya adalah timbunan pengetahuan. Kelebihan informasi ini akan menghantui orang awam, sekaligus menjadikan orang tenggelam di dalam data. Cukup berat saat kita sebagai orang awam berusaha berjalan di tengah terpaan badai informasi. Banyak informasi sesat yang hanya terpisah oleh beberapa klik saja.

Keahlian yang asli adalah perpaduan antara pendidikan, bakat, pengalaman dan pengakuan. Harus dibedakan antara pakar dengan orang yang sekedar tahu tentang sesuatu. Bedakan antara kepakaran dengan pengetahuan relatif.

Penelitian yang dilakukan semestinya adalah mencari tahu mengapa setelah memastikan apa.

Kita hanya fokus pada data yang mengkonfirmasi ketakutan, dan mengabaikan kenyataan yang tidak terlalu dramatis. Sehingga hal ini menyebabkan bias informasi dan muncul teori konspirasi. Orang akan lebih memilih percaya terhadap omong kosong yang rumit daripada menerima bahwa ada hal-hal yang berada diluar pengetahuannya.

Contoh misalnya mengabaikan keselamatan dengan tidak menggunakan sabuk pengaman atau mengabaikan larangan merokok, namun malah khawatir terhadap penyakit AIDS misalnya, atau penyakit langka lainnya.

Kita menjadi dicengkeram ketakutan irasional daripada optimisme irasional karena bias informasi. Hal ini dikarenakan orang sudah bergantung pada apa yang sudah diketahui. Bias informasi terkadang terbentuk oleh pendapat banyak orang yang seolah-olah setara dengan fakta. 

Bias informasi juga terjadi saat keangkuhan epistemik sehingga muncul fenomena Black Swan, yaitu momen-momen tak terduga yang dapat mengubah sejarah. Sehingga hal ini menyiratkan kekalnya ketidakpastian.

Orang hanya membaca sekilas berita dan artikel lalu membagikannya ke media sosial, tetapi sebenarnya tidak benar-benar membacanya. Yang terkadang hal ini didasari oleh ingin dinilai expert dengan memiliki informasi yang memadai.

Kita perlu stop dan berhenti untuk memberi waktu dalam merenung, menyerap dan mencerna informasi. 

Kepercayaan dan kerjasama akan menciptakan hasil akhir yang lebih hebat.

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts