Wednesday, November 23, 2022

Transformasi Rantai Suplai dengan Model Scor

15 Tahun Aplikasi Praktis Lintas Industri

Oleh : Prof. John Paul, Ph.d, MBA, MSc, BEng

Penerbit : PPM, 2014

Tebal : 210 halaman


Supply Chain Operation Reference (SCOR) merupakan metode penilaian mandiri dari kinerja rantai-supply sebagai suatu standar manajemen rantai supply lintas industri.

Dalam metode SCOR terdapat SMDRE, yaitu Source, Make, Deliver, Return dan Enable sebagai tipe proses yang ada pada proses supply chain.

Dari level 1 diatas kemudian masuk ke dalam level 2 yang terdiri dari Make-to-Stock vs Make-to-order vs Engineer-to-Order untuk proses Source, Make, Deliver. Lalu Produk cacat vs MRO vs Produk Berlebih untuk proses Return.

Sebuah BOM atau Bill of Materials adalah daftar subrakitan, materi perantara, komponen dan bahan baku yang menjadi rakitan induk, dan menunjukkan jumlah yang dibutuhkan.

Green SCM mengintegrasikan manajemen lingkungan dan rantai supply chain serta mendongkrak peran lingkungan dalam penciptaan nilai rantai supply. Salah satunya dengan Ambil-balik-produk yang merupakan upaya mendapatkan kembali produk dari distributor dan pelanggan.

Dalam SCOR terdapat 5 tingkat kompetensi, yaitu Novice (orang baru), Beginner (pemula), Competent (kompeten), Proficient (cakap) dan Expert (ahli).

Metode SCOR bisa diintegrasikan dengan Lean dan Six Sigma.

Dimana Lean adalah teknik eliminasi pemborosan dengan konsep dan aplikasi Just in Time, Toyota Production System, 5S, Focused Factory, TOC dan Visual Workplace.

Sedangkan Six Sigma adalah ukuran kualitas sebuah proses yang memiliki tidak lebih dari 3.4 cacat per juta peluang.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts