Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Wednesday, September 27, 2023

Teori Evolusi

Oleh : Teilhard De Chardin, Joseph V. Kopp

Penerbit : Yayasan Kanisius, 1983

Tebal : 62 halaman


Teologi telah terbagi dengan sangat ketat, ke dalam dimensi pluralistis dalam jangka waktu yang sangat singkat. 

Iklim teologis bergolak untuk memusatkan diri pada karya satu orang saja.

Pemikiran Teilhard dianggap cukup radikal, telah surut dibandingkan pemikiran yang lain, seperti sekularisme dan teologi kematian.

Wednesday, September 13, 2023

Bukti Sains Adanya Penciptaan Alam Semesta dan Kiamat

 

Berdasarkan Penemuan Sains Terbaru

Oleh : Rifki Muhida, Ph.D.

Penerbit : Robot Anak Negeri, 2017

Tebal : 182 halaman


Beberapa saat setelah peristiwa Big Bang hanya berisi radiasi yang sangat panas lalu berubah menjadi benda yang memiliki massa atau berat dan hal ini bisa terjadi jika terdapat sebuah partikel yang disebut dengan Partikel Tuhan atau yang juga disebut juga dengan Partikel Higgs yang ditemukan oleh Petter Higgs pada tahun 1964.

Saat ini kita tidak saja bergerak dengan kecepatan 1.660 km / jam mengitari Bumi, namun juga sekaligus mengelilingi Matahari dengan kecepatan108.000 km / jam, dan bahkan juga mengelilingi galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 914.000 km / jam, serta juga bersama-sama galaksi yang lain mengembang dengan kecepatan yang super cepat sekali semenjak 13.799 milyar tahun yang lalu saat Big Bang terjadi.

Tahun 1915, Alexander Alexandrovich Friedmann menemukan bahwa alam semesta mengembang setelah berhasil memecahkan persamaan gravitasi Einstein. Hal ini kemudian membuka jalan bagi para ilmuwan untuk memecahkan berbagai fenomena alam semesta selanjutnya.

Pada tahun 1929, Edwin Hubble menjadi yang pertama menemukan bahwa alam semesta mengembang. Lalu penelitiannya dilanjutkan oleh Saul Perlmutter, Brian P Schmidt dan Adam G Riess pada tahun 1990-an membuktikan bahwa alam semesta sedang bergerak dan mengembang dengan cepat.

Saat ini galaksi GN-z11 merupakan galaksi terjauh yang ditemukan pada tahun 2016 yang memiliki jarak 13,4 milyar tahun cahaya dari Bumi. Dalam arti kata lain, cahaya dari galaksi ini telah tiba di Bumi setelah menempuh waktu 13,4 milyar tahun, sehingga karena galaksi-galaksi bergerak menjauhi kita maka saat ini galaksi tersebut sudah tidak berada di sana lagi, karena galaksi yang kita lihat saat ini tersebut adalah galaksi yang 13,4 milyar tahun lalu.

Menurut teori Big Bang, semua penjelasan fisika dimulai ketika alam semesta berumur sekitar 10 pangkat -43 detik yang disebut dengan Waktu Planck. Sebelum Waktu Planck tidak ada yang tahu apa yang terjadi.

Sebelum Waktu Planck suhu bisa mencapai tak terhingga sementara jari-jari dan waktu alam semesta menuju nol yang disebut dengan singularitas yaitu keadaan dalam matematika ketika suatu persamaan atau fungsi menuju tak terhingga. Dalam singularitas semua hukum fisika termasuk persamaan gravitasi Einstein runtuh dan tidak berlaku.

Tahun 1970, Stephen Hawking tidak menyerah dengan singularitas alam semesta dalam rentang Waktu Planck dengan meneliti lubang hitam atau Black Hole daerah perbatasan singularitas. Kemudian Hawking menerapkan singularitas Big Bang dengan memadukan teori kuantum dan teori gravitasi bahwa lubang hitam bisa berperilaku seperti benda panas. Sehingga pada saat Big Bang alam semesta penuh dengan fluktuasi kuantum.

J. Robert Oppenheimer membangkitkan ide Black Hole berdasarkan persamaan gravitasi Einstein. Nama Black Hole sesuai dengan gambaran geometri gravitasi Einstein bahwa semakin tinggi gravitasi maka akan semakin dalam kelengkungan ruang waktu. Apabila sebuah bintang kehabisan bahan bakar, maka bintang dapat menjadi Black Hole.

Pada tahun 2016 NASA berhasil mendeteksi gelombang gravitasi yang sangat kuat yang dipancarkan oleh 2 Black Hole berdiameter 50 km namun memiliki massa 30x dari massa Matahari yang berada pada jarak 1,3 milyar tahun cahaya dari Bumi. 

Wednesday, July 27, 2022

Benarkah Bumi itu Datar?

100 Klaim Bukti Ilmiah Menurut Flat Earth Society dan Bantahannya.

Oleh : J. Ardian, Dkk

Penerbit : Narasi, 2017

Halaman : 259 halaman

Orang Babilonia kuno menganggap bentuk Bumi berongga. Orang Mesir kuno menganggap bentuk Bumi persegi. Orang Mesopotamia menganggap bentuk Bumi berupa piringan datar.

Abad ke-6 SM, Pythagoras berpendapat Bumi berbentuk bulat. Tahun 330 SM, Aristoteles berpendapat Bumi seperti bola. Abad ke-5, Cosmas Indicopleustes berpendapat Bumi itu berbentuk persegi.

Abad 276-195 SM, Erastosthenes tidak saja menentukan bentuk Bumi bulat namun juga mengukur diamater Bumi dengan melakukan percobaan pada bayangan yang ada di kota Syene Mesir dengan kota Alexandria.

Dengan pengukuran tersebut didapatkan kelengkungan sebesar 7.2 derajat sehingga jika dihitung maka ditemukan keliling Bumi adalah 24.662 mil. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perhitungan modern dimana keliling Bumi adalah 24.900 mil.

Abad ke-19, Samuel Rowbotham melakukan percobaan yang dikenal dengan Bedford Level Experiment, yaitu percobaan untuk melihat apakah permukaan air diam itu cembung atau datar.

Beberapa pakar mengatakan bahwa teori bumi datar merupakan pseudosains, yaitu pengetahuan dan metodologi yang diklaim ilmiah tapi sejatinya tidak mengikuti metode ilmiah.

Friday, February 4, 2022

Kosmos

Penulis : Carl Sagan

Penerbit : PT Grafika Mardi Yuana, 2021

Tebal : 454 halaman


Andaikan buku pelajaran IPA dulu salah satunya menggunakan buku Kosmos dari Carl Sagan, maka akan membuat siswanya lebih semangat, karena dalam buku ini pelajaran ilmu alam dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana.

Cosmos atau Kosmos berasal dari bahasa Yunani yang berarti keteraturan alam semesta, lawan katanya adalah Chaos atau Khaos yang mempunyai arti ketidakteraturan.

Alam menyimpan misteri terbesar. Banyak ilmuwan besar yang tenggelam di antara keluasan dan keabadian. Ya benar, dimensi kosmos sangatlah luas, hingga satuan jarak yang digunakan adalah dengan kecepatan cahaya, dimana 1 detik cahaya dapat menempuh 300.000 km, setara dengan 7x keliling Bumi.

Cahaya matahari sampai ke Bumi ditempuh selama 8 menit. Dalam 1 tahun, cahaya dapat menempuh jarak sekitar 10 trilyun km.

Kendaraan yang mampu diciptakan oleh manusia, yaitu Voyager, mempunyai kecepatan 1/10.000 kecepatan cahaya. 

Seberapa luas alam semesta. Bayangkan saja bumi kita berada di Local Group galaksi yang memiliki diameter beberapa juta tahun cahaya. Local Group galaksi sendiri sekitar mempunyai 20 galaksi. Sedangkan dalam Galaksi Bimasakti sendiri mengandung sekitar 400 milyar bintang.

Pada abad ke-3 SM, hiduplah Eratosthenes di Alexandria (Iskandariyah). Suatu ketika Eratosthenes sedang di Syene (Aswan) pada tanggal 21 Juni mengamati tongkat yang berdiri tegak tidak memiliki bayangan.

Sedangkan di tanggal yang sama, tongkat yang sama namun di Alexandria mempunyai bayangan.

Satu-satunya alasan yang masuk akal dari 2 kejadian adalah bahwa permukaan Bumi melengkung. Jika kedua tongkat diperpanjang dan berpotongan di pusat bumi maka akan terbentuk sudut sebesar 7 derajat atau setara dengan 1/50 dari 360 derajat.

Jika jarak antara Syene dan Alexandria adalah 800 km, maka 800 km dibagi 1/50 adalah 40.000 km, artinya keliling Bumi adalah 40.000 km. Hal secara tidak langsung membuktikan bahwa Bumi adalah berbentuk lingkaran atau lebih tepatnya bola. 

Orang kuno jaman dahulu mampu membangun piranti, di Chaco Canyon, New Mexico, pada 21 Juni saat siang terpanjang, seberkas cahaya Matahari masuk jendela pagi hari lalu perlahan bergerak sehingga menerangi ceruk khusus.

Mereka mengamati pergerakan semu Bulan. Piranti kuno lain yang mirip ditemukan di Angkor Wat (Kamboja), Stonehenge (Inggris), Abu Simbel (Mesir), Chichen Itza (Mexico), Great Plains (Amerika Utara).

Tahun 1543, Nikolas Kopernikus melawan teori sebelumnya yaitu Bumi sebagai pusat alam semesta, yaitu dengan berani menyatakan bahwa Matahari sebagai pusat alam semesta.

Tahun 1571, Johannes Kepler mempertanyakan mengapa di alam semesta hanya ada 6 planet. Di sisi lain Kepler takjub akan 5 bangun ruang teratur atau platonik yang sisi-sisinya berupa poligon beraturan. Itulah Misteri Kosmos. Apa hubungan antara bangun ruang Pythagoras dan keteraturan planet yang hanya bisa dijelaskan oleh Tangan Tuhan, Sang Ahli Geometri.

Akhirnya Kepler menelurkan Hukum Kepler Pertama, lalu Hukum Kepler Kedua kemudian terakhir Hukum Kepler Ketiga.

Ilmuwan berikutnya adalah Albert Einstein mempublikasikan Teori Relativitas, dimana ruang dan waktu saling berjalin. Disusul kemudian Teori Relativitas Khusus dimana cahaya dari objek bergerak dengan kecepatan sama tak peduli objek itu bergerak atau diam.

Sehingga dengan kecepatan mendekati cahaya, saat kita bepergian kita tidak bertambah tua sama sekali, karena waktu melambat saat mendekati cahaya.

Misteri juga adalah kita manusia terbuat dari atom, lalu meja juga terdiri dari atom, namun kenapa kita tidak dapat menembus meja? Hal ini dikarenakan ada awan elektron.

Sebutir atom merupakan ketakterhinggaan yang sangat kecil, sedangkan langit adalah ketakterhinggaan yang sangat besar. 

Seberapa besar?

Ketakterhinggaan adalah nilai yang lebih besar daripada bilangan berapa pun, tidak peduli berapa pun besarnya angka yang bisa kamu bayangkan. Misalnya 1 googol yaitu bilangan yang sangat besar dengan sepuluh pangkat seratus.

Atau satu googolplex, yaitu bilangan dengan sepuluh pangkat googol

Sebagai penutup, buku Kosmos mengungkapkan bahwa kita adalah pengejawantahan lokal Kosmos. Kita bicara atas nama Bumi, supaya bertahan hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk Kosmos yang tua dan luas.

Saturday, September 25, 2021

Bumi yang Tak Dapat Dihuni

The Uninhabitable Earth

Kisah tentang Masa Depan

Oleh : David Wallace-Wells

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2019

Tebal : 330 halaman


Sebuah paradoks Fermi atau yang disebut juga dengan Great Silence (Kesunyian Besar) mengatakan bahwa, jika alam semesta begitu luas dan besar, namun mengapa kita belum menemukan kehidupan cerdas lainnya seperti di Bumi?

Bisa jadi jawabannya cukup sederhana, yaitu iklim.

Karena sepanjang pengamatan para peneliti yang kita ketahui, tidak ada planet lain yang lebih cocok dibandingkan planet Bumi untuk menghasilkan kehidupan. Namun saat ini, akibat dari pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim, planet Bumi menjadi semakin terancam. Belum ada manusia modern yang pernah hidup di Bumi yang sepanas Bumi sekarang.

Saat ini memang pemanasan global yang terjadi sejak manusia menggunakan bahan bakar fosil, telah menyebabkan kenaikan suhu 1,1 derajat Celcius. Hal ini diakibatkan gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran tersebut menjebak panas di Bumi.

Kita cenderung meremehkan perbedaan angka kecil yang muncul dari peningkatan suhu 2 derajat, hingga 5 derajat. Mari kita bayangkan akibat yang ditimbulkan dari peningkatan suhu 2 derajat Celcius, yaitu lapisen es akan hancur, 400 juta orang akan kesulitan air, kota-kota besar di sekitar khatulistiwa menjadi tidak layak huni, gelombang panas akan dapat menewaskan ribuan orang.

Peningkatan suhu 3 derajat Celcius, Eropa selatan akan mengalami kekeringan permanen, kebakaran hutan semakin meluas dan merajalela.

Peningkatan suhu 4 derajat Celcius, akan terjadi tambahan 8 juta kasus demam berdarah, krisis pangan global, kematian terkait panas akan naik 9 persen dan kerusakan akibat banjir dari sungan akan meningkat pesat. 

Peningkatan suhu 5 derajat Celcius, seperti yang terjadi pada 250 juta tahun yang lalu, akan mengakibatkan 96% spesies punah. 

Hampir semua kepunahan massal diatas diakibatkan oleh gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Setidaknya di bumi telah mengalami 5 kepunahan massal, yaitu pada:

  • 450 juta tahun yang lalu, yang mengakibatkan 86% spesies punah
  • 70 juta tahun kemudian, yang mengakibatkan 75% spesies punah
  • 100 juta tahun kemudian, yang mengakibatkan 96% spesies punah
  • 50 juta tahun kemudian, yang mengakibatkan 80% spesies punah
  • 150 juta tahun kemudian, yang mengakibatkan 75% spesies punah

Sungguh besar dampak yang akan diakibatkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu kita tidak boleh menjadi egois karena dampak yang diterima adalah orang yang tinggal di tempat lain bahkan pada anak yang belum lahir.

Bagi kita yang awam, ingat lagi saat siang hari bekerja di kantor, lalu aliran listrik mati sehingga AC yang ada di ruangan tidak dapat berkerja untuk mendinginkan ruangan. Kita akan mengerti bagaimana tidak nyaman saat bekerja dalam suasana tersebut.

Diperkirakan pada tahun 2050 nanti akan terdapat 9 milyar AC (alat pendingin) berbagai macam jenis demi mengatasi panas tersebut, namun hal tersebut bukan lah solusi yang ekonomis dan bukan solusi yang "hijau".


71% planet Bumi sebenarnya tertutup air, namun yang merupakan air tawar hanya 2% dan yang mudah diakses hanya 1% saja. Sisanya sebagian besar terjebak dalam es. 

Untuk penggunaannya, di seluruh dunia, 70% hingga 80% air tawar digunakan untuk produksi pangan dan pertanian, kemudian 10% hingga 20% untuk industri. Berdasarkan National Geographic, hanya 0,007% air yang tersedia di Bumi diperuntukkan bagi 7 milyar manusia.

Secara keseluruhan, menurut PBB, diperkirakan pada tahun 2050, sebanyak 5 milyar orang akan kesulitan air tawar.

Hal ini diperparah dengan banyak danau besar di dunia yang mengalami kekeringan, setidaknya dalam 100 tahun terakhir, yaitu diantaranya: 

  • Laut Aral di Asia tengah, kehilangan 90% volume
  • Danau Mead di Las Vegas, kehilangan 400 milyar galon air dalam setahun
  • Danau Poopo di Bolivia, sudah kering
  • Danau Orumiyeh di Iran, kehilangan 80% air dalam 30 tahun
  • Danau Chad, hampir kering secara total

Padahal diperkirakan selama 30 tahun ke depan, kebutuhan air dari sistem pangan dunia diperkirakan baik sekitar 50%, dari kota dan industri naik 50% hingga 70%, dan dari energi 85%.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan es kutub mencair. Hal ini mengakibatkan efek domino, dimana penyakit purba yang sebelumnya beku dalam es hidup kembali. Hal ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh tidak tahu cara melawan penyakit purba tersebut. Diantaranya mikroba yang dimaksud adalah:

  • Esktreofil berumur 32.000 tahun hidup kembali pada tahun 2005
  • Bakteri berumur 8 juta tahun tahun hidup kembali pada tahun 2007
  • Cacing yang membeku berumur 42.000 tahun hidup kembali pada tahun 2018

Selain itu, di Alaska para peneliti menemukan sisa-sisa flu 1918 yang dulunya menulari hingga 500 juta orang dengan menewaskan 50 juta orang, setara dengan 3% penduduk dunia. Dan pada tahun 2016, seorang anak meninggal akibat ketularan antraks dari bangkai rusa yang mati akibat bakteri tersebut pada 75 tahun lalu dan tersingkap saat es abadi mencair.


Cerita kuno tentang negeri Atlantis bisa terulang. Kisah ini telah memukau selama ribuan tahun. Semula adalah Plato yang bercerita mengenai sebuah kebudayaan yang telah tenggelam tersebut, yang kemungkinan berada di sebuah kepulauan kecil di Laut Tengah.

Dan jika tidak mampu menghentikan emisi gas rumah kaca, maka diperkirakan pada tahun 2100, akan ada sebanyak 5% penduduk dunia akan kebanjiran setiap tahun. Permukaan laut akan mengalami kenaikan mencapai 1,2 meter bahkan pada akhir abad ini dapat mencapai 2,4 meter.

Skenario terburuk, jika terjadi kenaikan suhu 2 derajat Celcius maka dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut setinggi 6 meter. Hal ini akan menyebabkan Bumi kehilangan luas sebesar 1 juta kilometer persegi daratan. Daratan seluas itu setara dengan tempat hidup 375 juta orang.

Yang cukup miris adalah di Asia banyak kota besar yang berada di dekat permukaan laut, diantaranya Shanghai, Hong Kong, Mumbai dan Kolkata.

Termasuk Jakarta. Terlebih Jakarta merupakan kota yang tumbuh paling cepat di dunia, hari ini penduduk di Jakarta adalah 10 juta jiwa. Dan akhir-akhir ini kota tersebut berulang kali mengalami banjir dan penurunan tanah, sehingga diperkirakan Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. 

Untuk bencana banjir sendiri, Dewan Penasihat Sains Akademi Eropa mengatakan bahwa sejak tahun 1980 banjir yang terjadi sudah berlipat empat, dan berlipat ganda sejak tahun 2004.

Belum lagi akibat pemanasan global dan perubahan iklim, dalam 10 tahun terakhir laju pelelehan es di Antartika berlipat tiga. Pada tahun 1992 sampai 1997, lapisan es di Antartika telah kehilangan 49 milyar ton es setiap tahun.

Pada tahun 2012 sampai 2017, lapisan es di Antartika telah kehilangan 219 milyar ton es setiap tahun.

Sunday, May 29, 2016

The Origin of Species

Teori Evolusi Manusia


Oleh : Charles Darwin

Penerbit : Indoliterasi, 2015
Tebal : 472 halaman


Buku ini sangat tebal, dan untuk merangkum atau membuat resensi yang utuh, untuk itu aku tampilkan saja cuplikan dari berbagai halaman dari buku "The Origin of Species" karya Charles Darwin.

Halaman 2
Masih diperdebatkan pada periode kehidupan apa yang menjadi penyebab variabilitas, apapun itu, umumnya bertindak selama periode awal atau akhir dari perkembangan embrio, atau pada saat pembuahan.

Halaman 37
Pengaruh-pengaruh variabilitas dimodifikasi oleh berbagai tingkat warisan dan pengembalian (reversi). Variabilitas diatur oleh banyak hukum yang tidak diketahui, terutama oleh korelasi pertumbuhan.

Halaman 45
Namun harus diakui bahwa di negara-negara yang paling terkenal kita menemukan jumlah terbesar bentuk dengan nilai yang meragukan.

Halaman 49
Varietas adalah yang paling berkembang atau dapat disebut sebagai spesies dominan - yaitu spesies yang mempunyai cakupan luas di seluruh dunia, yang paling menyebar di negara mereka sendiri, dan yang paling banyak individu - adalah yang paling sering menghasilkan varietas yang sangat menonjol.

Halaman 52
Satu hal yang paling penting dari perbedaan antara varietas dan spesies yaitu bahwa jumlah perbedaan antara varietas, bila dibandingkan dengan satu sama lain atau dengan spesies induknya, jauh lebih sedikit dibandingkan antar spesies dari genus yang sama.

Halaman 57
Seluruh ekonomi alam dengan setiap faktanya mengenai penyebaran, kelangkaan, kelimpahan, kepunahan dan variasi akan terlihat sama-samar atau bisa disalahartikan.

Halaman 76
Pelestarian variasi yang menguntungkan dan penolakan dari variasi yang merugikan saya sebut sebagai Seleksi Alam.

Halaman 163
Jika spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan yang baik, mengapa kita tidak melihat banyak bentuk peralihan dimana-mana?

Halaman 172
Jika diambil kasus yang berbeda dan ditanyakan bagaimana binatang berkaki 4 pemakan serangga dapat diubah menjadi kelelawar terbang, maka pertanyaan itu akan jauh lebih sulit, dan saya tidak bisa memberikan jawaban.

Halaman 186
"Natura non facit saltum", alam tidak membuat lompatan. Milne Edwards mengungkapkan bahwa "Alam itu pemurah dalam varietas tetapi kikir dalam inovasi". Berdasarkan "Teori Penciptaan", semua bagian dan organ dari banyak makhluk independen, yang masing-masing dianggarp telah diciptakan secara terpisah untuk tempatnya yang tepat dia alam.

Saya kadang-kadang merasa banyak kesulitan dalam memahami asal-usul bagian-bagian yang sederhana, yang tampaknya tidak cukup penting sehingga menyebabkan terjadinya pelestarian terus menerus bagi individu yang bervariasi.

Halaman 187
Saya kadang-kadang merasakan banyak kesulitan dalam pikiran saya, meskipun dari jenis yang sangat berbeda, seperti kasus sebuah organ yang sama sempurna dan kompleksnya seperti mata.

Halaman 307
Teori seleksi alam didasarkan pada keyakinan bahwa setiap varietas baru dan akhirnya setiap spesies baru dihasilkan dan dipertahankan karena memiliki suatu kelebihan dari pesaingnya yang masuk dalam persaingan, dan kepunahan sebagai akibat bentuk-bentuk yang kurang beruntung merupakan kelanjutan yang hampir tak terelakkan.

Halaman 331
Maka jika catatan geologis memang setidak sempurna sebagaimana yang saya yakini, setidaknya dapat dipastikan bahwa catatan tersebut tidak dapat dibuktikan lebih sempurna lagi.

Halaman 337
Berdasarkan teori saya, ikatan itu adalah pewarisan sederhana yang sejauh pengetahuan kita merupakan penyebab dihasilkannya organisme-organisme yang mirip atau seperti yang kita lihat dalam kasus varietas, hampir mirip satu sama lain.

Halaman 397
Para naturalis mencoba untuk mengatur spesies, genus dan famili dalam masing-masing kelas, pada apa yang disebut Sistem Alam. Beberapa penulis melihatnya hanya sebagai skema untuk mengatur bersama benda-benda hidup yang paling mirip dan untuk memisahkan yang paling tidak mirip. Banyak naturalis berpikir bahwa sesuatu yang lebih dimaksudkan dengan Sistem Alam, mereka percaya bahwa itu mengungkapkan rencana Sang Pencipta.

Halaman 451
Berdasarkan pandangan bahwa spesies hanya merupakan varietas yang berciri kuat dan permanen, dan bahwa setiap spesies pertama kali tampil sebagai varietas, kita dapat melihat mengapa suatu garis pemisah tak dapat ditarik antara spesies-spesies yang biasanya dianggap sebagai hasil tindakan penciptaan tersendiri dan varietas-varietas yang diketahui telah dihasilkan oleh hukum sekunder.


#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Sunday, June 8, 2014

The Grand Design

Rancang Agung


Oleh : Stephen Hawking, Leonard Mlodinow

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2010
Tebal : 203 halaman


Alam semesta menyimpan keajaiban dan misteri yang sangat memesona yang sampai kini belum tersingkap seluruhnya oleh ilmu fisika. Keajaiban itu antara lain adalah planet-planet yang selalu beredar di garis edarnya, tidak pernah melenceng sedikit pun dan tidak pernah bertabrakan satu sama lain.

Bumi adalah keajaiban yang lain. Bumi berada di zona jarak yang begitu tepat terhadap matahari sehingga iklim bumi sangat sesuai bagi kehidupan manusia dan makhluk-makhluk lainnya.

Keagungan rancangan seluruh alam semesta selalu membangkitkan keingintahuan selama berabad-abad. Kapan dan bagaimana alam semesta bermula? Mengapa kita ada di dunia ini? Bagaimana campur tangan Tuhan dalam rancang agung alam semesta?

Dalam buku ini, Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow menyajikan pemikiran sains terkini mengenai misteri alam semesta dalam bahasa nonteknis yang cemerlang sekaligus sederhana. Buku ini adalah buku pedoman singkat, jelas dan menyentak yang menyajikan penemuan-penemuan yang akan mengubah pemahaman sekaligus mengusik keyakinan, buku ini mencerahkan dan menohok.

Menurutku inti dari segala inti dari buku ini diulas pada bab 5, yaitu Teori Segalanya atau The Theory Everything.

Di dalam bab ini kita akan belajar fisika seakan-akan membaca sebuah cerita dalam buku novel. Disini akan dipaparkan dengan singkat dan padat mulai dari teori yang diungkapkan oleh Newton dengan gaya gravitasinya, Michael Faraday dengan teori medan magnetnya, James Clerk Maxwell dengan teori gelombang elektromagnetnya, hingga Albert Einstein dengan teori relativitasnya.

--

Mengungkap Alam Semesta dalam "The Grand Design" oleh Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow

"The Grand Design," yang ditulis oleh Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow, adalah sebuah karya monumental yang mengeksplorasi pertanyaan mendasar tentang asal-usul alam semesta dan hukum-hukum yang mengatur keberadaannya. Buku ini membawa pembaca pada perjalanan yang mendalam melalui kosmologi, fisika kuantum, dan teori segalanya (theory of everything) dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana alam semesta kita terbentuk dan berfungsi.

Tujuan Buku

Hawking dan Mlodinow berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan besar seperti: Mengapa ada sesuatu daripada tidak ada? Bagaimana alam semesta kita tercipta? Apakah ada Tuhan yang menciptakan alam semesta? Melalui pendekatan ilmiah yang canggih namun tetap dapat diakses oleh khalayak umum, mereka menggali teori-teori terbaru dalam fisika untuk menawarkan jawaban yang mungkin.

M-Theory dan Multiverse

Salah satu konsep sentral dalam "The Grand Design" adalah M-theory, yang diklaim oleh penulis sebagai teori terbaik untuk menjelaskan segala sesuatu di alam semesta. M-theory, yang merupakan pengembangan dari teori string, menyarankan bahwa alam semesta kita mungkin hanya salah satu dari banyak alam semesta yang ada, yang dikenal sebagai multiverse. Menurut teori ini, hukum-hukum fisika yang kita amati di alam semesta kita mungkin berbeda di alam semesta lain.

Hukum Alam dan Penciptaan Alam Semesta

Buku ini juga membahas bagaimana hukum-hukum alam dapat menjelaskan penciptaan alam semesta tanpa memerlukan campur tangan ilahi. Hawking dan Mlodinow berargumen bahwa karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan. Mereka menjelaskan bahwa penciptaan spontan adalah alasan mengapa ada sesuatu daripada tidak ada, mengapa alam semesta ada, dan mengapa kita ada.

Ilmu Pengetahuan vs. Agama

"The Grand Design" tidak menghindar dari kontroversi, terutama dalam perdebatan antara ilmu pengetahuan dan agama. Penulis dengan tegas menyatakan bahwa pandangan ilmiah tentang alam semesta tidak memerlukan konsep Tuhan sebagai pencipta. Ini memicu banyak diskusi dan debat di kalangan teolog, filosof, dan ilmuwan tentang peran agama dan sains dalam menjelaskan keberadaan kita.

Kesimpulan

"The Grand Design" adalah buku yang provokatif dan merangsang pemikiran yang mengajak pembaca untuk melihat alam semesta melalui lensa ilmu pengetahuan modern. Dengan penjelasan yang jelas dan ilustrasi yang mendalam, Hawking dan Mlodinow berhasil menyajikan teori-teori fisika yang kompleks dengan cara yang dapat dipahami oleh pembaca umum. Buku ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang alam semesta, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan tempat kita di dalamnya dan bagaimana kita memahami keberadaan itu sendiri.

--


#sinopsisbuku #resensibuku

Saturday, May 31, 2014

A Brief History of Time: Sejarah Singkat Waktu


Penulis : Stephen Hawking

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2013
Tebal : 196 halaman

"A Brief History of Time" adalah buku yang ditulis oleh fisikawan terkenal Stephen Hawking pada tahun 1988. Buku ini membahas sejarah dan konsep-konsep penting dalam kosmologi dan fisika teoretis, termasuk alam semesta, ruang-waktu, gravitasi, lubang hitam, dan teori segala hal.

Buku ini dibagi menjadi sembilan bab yang saling terkait, dimulai dengan pengantar tentang sejarah sains dan kosmologi serta pemikiran para ilmuwan terkenal seperti Galileo, Newton, dan Einstein. Hawking kemudian membahas teori relativitas khusus dan umum Einstein, dan kemudian menjelaskan teori kuantum dan bagaimana kedua teori ini saling bertentangan dalam memahami alam semesta.

Stephen Hawking menjelaskan sejarah terbentuknya ruang dan waktu serta keterkaitannya dengan alam semesta melalui ilmu fisika.

Untuk menjelaskan ruang dan waktu ini, Stephen Hawking mulai dari awal pemikir-pemikir hebat dari masa lampau yang sedang melakukan pemikiran luar biasa mengenai bentuk dan gambaran alam semesta ini.

Mulai dari Aristoteles (340 SM) dengan teori bahwa bumi itu berbentuk bola sehingga mendobrak anggapan bahwa bumi itu datar seperti lempengan yang berada diatas punggung kura-kura raksasa.

Hingga teori itu diperhalus dan dipertajam oleh Ptolomeus (abad ke 2) dan Nikolas Kopernikus (tahun 1514) serta Galileo Galilei (tahun 1623).

Dari gambaran alam semesta ini akhirnya berkembang dan muncul ilmu fisika yang membuka tabir misteri alam semesta. Tokoh yang mengulik ilmu fisika tersebut dimulasi dari Issac Newton (tahun 1687) hingga Albert Einstein (tahun 1950).

Dua poin yang menarik di buku ini yaitu pertama adalah pernyataan St. Agustinus "....waktu adalah bagian alam semesta yang Tuhan ciptakan dan waktu tidak sebelum permulaan alam semesta..." (halaman 9)

Dan yang kedua pada halaman ke-40 yaitu mengenai teori yang menyatakan bahwa jika alam semesta ini statis maka lama-kelamaan akan menyusut karena pengaruh gravitasi. Namun ternyata sebenarnya alam semesta tidak statis, alam semesta mengembang jarak antar berbagai galaksi selalu berubah dengan kecepatan tertentu. Kecepatan atau laju tertentu ini sangat presisi, yaitu jika mengembangnya lambat maka pengerutan akan mterjadi oleh kekuatan gravitasi.  Namun jika pengembangannya melebihi batas laju tertentu, gravitasi tak bakal kuat menahannya dan alam semesta akan terus mengembang selamanya.

Waktu bukanlah sesuatu yang kekal. Sehingga secara teori orang dapat pergi ke masa lalu. Juga orang dapat bepergian ke tempat yang sangat jauh dalam waktu yang sangat singkat berdasarkan teori relativitas umum yang memperkenankan apa yang disebut jembatan atau yang sekarang dikenal sebagai lubang cacing.


#sinopsisbuku #resensibuku

Thursday, January 1, 2009

Mitos-mitos Besar yang Keliru


Oleh : Dr Karl Kruszelnicki

Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, 2004
Tebal : 291 halaman


Dr Karl Kruszelnicki adalah murid Julius Sumner Miller di University of Sydney. Ini adalah bukunya yang ke-23 yang dikumpulkan dari kolom populernya, yaitu "Mythconception".

Apakah dudukan toilet lebih bersih daripada meja kerja anda?
Apakah Kotak Hitam benar berwarna hitam?
Apakah jiwa beratnya 21 gram pada saat manusia mati?
Apakah ikan mas tidak punya otak dan ingatan?
Mengapa lompatan kuantum justru tidak besar?
Apakah kita benar-benar hanya menggunakan 10% dari otak kita?
Benarkah suara bebek tidak dapat menimbulkan gema?
Apakah serum kejujuran memang ada?
Apakah punuk onta penuh dengan air?
Apakah manusia benar-benar mendarat di bulan?


#sinopsisbuku #resensibuku

Friday, October 19, 2007

Apakah Hittler Vegetarian?

Dari Lantai Berapa Paling Baik untuk Melempar Kucing?
Dan 92 Pertanyaan Unik Lainnya.


Oleh : John Lloyd & John Mitchinson

Penerbit : PT Cahaya Insan Suci, 2007
Tebal : 203 halaman


Buku ini akan mengejutkan anda dengan sederatan fakta-fakta pengetahuan umum yang jarang terdengar. Anda juga akan terkejut jika mengetahui bahwa tempat paling kering di dunia adalah di Antartika, warna air ternyata memang biru, seekor ayam bisa hidup 2 tahun tanpa kepalanya, dan harimau paling banyak terdapat di Amerika Serikat.

Dalam kutipan buku ini dikatakan bahwa "Buku ini ditujukan bagi orang-orang yang tahu bahwa sangat banyak yang tidak mereka ketahui, buku ini menyingkap beberapa ketidaktahuan manusia.

Bahkan Albert Einstein berkata bahwa "Kita hanya mengetahui sepersejuta dari dari satu persen mengenai apa pun"

Fakta pertama yang diungkap adalah tempat paling kering sedunia, yaitu Antartika, dimana sebagian besar wilayah benua ini tidak pernah mendapatkan hujan selama 2 juta tahun. Namun uniknya Antartika juga dapat dinyatakan sebagai tempat yang paling basah dan paling berangin, dimana 70% air di dunia ditemukan di Antartika dalam bentuk es.

Pertanyaan dari sub judul mungkin sedikit kejam, yaitu dari lantai berapa paling baik untuk melempar kucing. Tanpa bermaksud punya tujuan kejam, dan mari kita bahas secara ilmiah dan secara fakta, bahwa kucing paling baik di lempar pada lantai berapa saja asalkan diatas lantai tujuh.

Penjelasannya adalah sebagai berikut, seperti halnya banyak binatang kecil lainnya, kucing memiliki kecepatan puncak atau terminal velocity yang tidak fatal.

Terminal velocity adalah sebuah titik dimana berat badan sama dengan resistensi udara sehingga dia akan berhenti berakselerasi.

Untuk kucing adalah sekitar 100 km per jam. Sehingga kucing akan dengan begitu tenang akan mengarahkan diri sendiri, merentangkan badan dan berparasaut ke tanah bagai seekor bajing.

Pada manusia titik terminal velocity adalah sekitar 195 km per jam, yang dicapai dalam terjun bebas sekitar 550 meter.

Wednesday, March 15, 2006

Kalo Einstein Lagi Cukuran Ngobrolin Apa Ya?

Lebih Banyak Lagi Penjelasan Ilmiah tentang Peristiwa Sehari-hari


Oleh : Robert L. Wolke

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004
Tebal : 264 halaman


Buku ini berisi obrolan ringan seputar ilmu fisika ringan dan terkesan sepele, oleh karena itu buku berjudul "Kalo Eisntein Lagi Cukuran Ngobrolin Apa Ya?" yang bermaksud adalah yang keluar saat Einstein saat cukur rambut pasti hal yang berbau Fisika pula.

Awal buku dijelaskan mengenai pergerakan bumi yang sangat cepat, meski kita dapat duduk dengan tenang. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 km per jam, sedangkan bumi bergerak mengelilingi matahari dengan kecepatan super cepat, yaitu 107.000 km per jam.

Mengapa langit berwarna biru? Hal ini dikarenakan oleh cahaya biru yang dihamburkan oleh nitrogen, oksigen dan molekul lain yang membentuk udara. Molekul-molekul ini paling baik dalam menghamburkan panjang gelombang paling pendek, sehingga cahaya biru dihamburkan sepuluh kali lebih banyak daripada cahaya merah.

Wednesday, December 28, 2005

Cleopatra : Si Cantik atau Si Buruk Rupa

Mitos-mitos Besar yang Keliru


Oleh : Dr. Karl Kruszelnicki

Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, 2005
Tebal : 331 halaman


Buku ini akan diungkapkan beberapa mitos-mitos besar dan terkenal yang ternyata keliru. Ditulis oleh Karl Kruszelnicki seorang penulis dan komentator ilmiah di radio dan televisi, presenter serta reporter bidang ilmiah di beberapa serial TV misalnya The Midday Show, Good Morning Australia dan Sunrise serta di radio seperti BBC, Triple J dan stasiun ABC.

Dengan latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari Fisika, Matematika, Teknik, Biomedis, Kedokteran, Komputer dan Filsafat, Karl Kruszelnicki juga bekerja di Science Foundation of the Physics Department di University od Sydney.

Fakta yang orang umumnya ketahui bahwa penemu teleskop adalah Galileo Galilie. Adalah Ibn Al-Haytham (dikenal sebagai Alhazen atau Alhacen), seorang ahli astronomi dan matematika Arab yang jenius. Sekitar tahun 1000 M, ia menulis tentang lensa cekung dalam buku matematika. Namun teleskop yang pertama kali tercatat dan benar-benar berfungsi dibuat oleh Hans Lippershey, seorang pembuat kacamata dari Middlesburg di Zeeland, selatan Belanda, pada bulan September 1608. Berita tentang temuan teleskop cepat menyebar hingga pada bulan Mei 1609, Galileo seorang profesor Matematika di University of Padua, dengan cepat menemukan cara membuat teleskop sendiri dengan memikirkan sendiri tentang refraksi dan pembiasan cahaya.

Sunday, December 18, 2005

Melacak Jejak Tuhan dalam Sains

Tafsir Islami atas Sains


Oleh : Mehdi Golshani

Penerbit : PT Mizan Pustaka, 2004
Tebal : 149 halaman


Sains dan teknologi berkembang pesat dalam dasawarsa terakhir. Dengan sains dan teknologi kehidupan manusia banyak yang menjadi lebih baik dan berkembang ke arah positif, meski dampak negatif yang ditimbulkannya juga dapat merugikan.

Penulis juga mempunyai pendekatan yang sedemikian rupa yang beliau sebut dengan sains islami tanpa meleburkan sains dan Islam dengan ceroboh.

Yang dimaksud sains islami adalah sains dan teknologi yang ditempatkan dalam kerangka sudut pandang Islam sehingga dengan adanya perkembangan sains dan teknologi dapat memperkuat manusia dalam beribadah kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sudut pandang Al-Quran dunia diciptakan dengan dihiasi sains dan teknologi serta pengetahuan alam semesta menjadi harmoni yang indah yang akhirnya membawa kita ke gerbang pemahaman tentang Rencana Besar Sang Pencipta sebagai tujuan diciptakkanya semua hal tersebut.

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan perjumpaan dengan Tuhannya" 
(QS Al-Rum [30]:8)

Monday, February 14, 2005

The Bermuda Triangle Mysterry Solved

Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan


Oleh : Larry Kusche

Penerbit : PT Grasindo, 2002
Tebal : 343 halaman


Segitiga Bermuda merupakan area imajiner yang berbentuk segitiga yang menghubungkan antara titik Florida, titik Puerto Rico dan titik Bermuda.

Di dalam area imajiner yang berbentuk segitiga ini terdapat laut Sargasso yang wilayahnya terdapat angin, hujan dan awan yang tidak sebanyak wilayah samudera Atlantik Utara lainnya. Nama Sargasso berasal dari kata Portugis yang mempunyai arti rumput laut, dikarenakan di sana terdapat banyak rumput laut.

Cerita dan fakta yang diungkapkan dalam buku ini mengenai segitiga bermuda sangat banyak sekali, mulai dari sang petualang Christopher Columbus pada tahun 1492 dimana catatan pelayarannya menyebutkan Sargasso sebagai laut yang penuh dengan rumput laut liar, tentang kompas yang berubah-rubah, nyala api yang besar dan munculnya cahaya aneh di laut.

Kemudian cerita dilanjutkan tahun 1840 saat kapal Rosalie dari Prancis yang besar ditemukan telah ditinggalkan dekat Nassau dengan keadaan yang relatif cukup baik, yaitu dimana layar-layar masih terpasang, tidak ada yang bocor, muatan berharga di kapal masih utuh.

Dan masih banyak lagi cerita mistis dan seram baik kapal laut maupun pesawat terbang yang melintasi area segitiga Bermuda yang mengalami bencana. Sehingga muncul teori bahwa di segitiga Bermuda merupakan ulah UFO, atau ada gejala tenaga magnet yang sangat besar, atau terdapat pusaran besar di laut bahkan teori adanya Dajjal yang bersemanyam disana.

Pada akhirnya buku dari Larry Kusche yang melakukan penyelidikan dengan fakta yang akurat dan dengan pendekatan ilmiah serta dengan data statistika yang mudah dicerna sehingga investigasi dari misteri segitiga Bermuda ini terungkap kebenarannya.


Sunday, October 3, 2004

Manusia Tidak Pernah Mendarat di Bulan?


Oleh : Sony Set. & Andra Nuryadi

Penerbit : Grasindo, 2004
Tebal : 155 halaman


Sejak pendaratan pertama di bulan pada tahun 1969, dunia seakan puas oleh peristiwa itu. Berita kesuksesan proyek Apollo 11 hingga Apollo 17 menjadi informasi tunggal bukti kedigdayaan manusia dalam menguasai jagad raya.

Dalam perjalanan waktu, teknologi berkembang pesat. Sayangnya setelah berpuluh-puluh tahun kemudian belum tersiar lagi berita pendaratan manusia di bulan.

Tak heran jika kemudian muncul wacana yang dikenal sebagai teori konspirasi yang mencoba memutarbalikkan bahwa manusia tidak pernah mendarat di bulan. Sebuah wacana yang mengajak kita untuk berani berpikir kritis, benarkah manusia pernah mendarat di bulan.

Salah satu hal yang disanggah dalam buku ini disajikan pada halaman 126.

Terdapat foto yang sangat terkenal, yaitu peristiwa pengibaran bendera Amerika Serikat oleh astronot Aldrin Buzz. Kita paham bahwa di bulan tidak terdapat udara, oksigen atau angin yang mampu membuat sesuatu dapat berkibar. Namun pada foto ini tampak jelas bahwa bendera Amerika Serikat tersebut berkibar. Anehnya NASA berkilah bahwa angin yang tejadi diakibatkan oleh "angin matahari".

Sunday, January 18, 2004

Juru Bicara Tuhan

Antara Sains dan Agama


Oleh : Ian G. Barbour

Penerbit : Mizan, 2002
Tebal : 341 halaman


Manusia pasti pernah disergap pertanyaan-pertanyaan fundamental dalam sejarah hidupnya, misal apa sebenarnya hakikat kehidupan dan kebenara.

Sekalipun penasaran bawaan semacam ini terkadang terlintas oleh kesibukan-kesibukan praktis sehari-hari, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah akan padam. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan terus menuntut haknya, yaitu jawaban yang benar.

Untuk itu agama dan sains bertemu, masing-masing meng-klaim sebagai juru bicara kebenaran yang paling otoratif.

Misalnya untuk pertanyaan "bagaimana manusia pertama muncul?". Agama dan sains akan memberikan jawaban yang berbeda. Agama akan berbicara tentang Adam sebagai hasil ciptaan Tuhan, sementara sains akan berbicara mengenai manusia hasil dari produk teori evolusi.

Namun kita tidak boleh terburu menyimpulkan bahwa terdapat konflik antara Agama dan Sains dalam menyikapi fenomena yang dalam dunia ini. Karena sebenarnya terdapat jawaban-jawaban yang sejalan dengan kedua institusi ini.

Korelasi dengan rasionalitas itu dalam konteks Tuhan lebih jauh telah mempertimbangkan sifat misterius dan mengagumkan dari intelijibilitas yang melekat pada alam semesta, dan menjelaskan perasaan kuat tentang agama yang memanggil kita dan yang seperti dikatakan Einstein menjadi dorongan utama sains.

Wednesday, September 10, 2003

Berapakah Berat Bumi?

How Stuff Works


Oleh : Marshall Brain's

Penerbit : Pakar Raya, 2003
Tebal : 158 halaman

"Brapakah Berat Bumi / How Stuff Works" adalah buku yang ditulis oleh Marshall Brain yang membahas tentang berbagai fenomena dan konsep ilmiah yang ada di sekitar kita. Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana berbagai hal bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam buku ini, Marshall Brain mengungkapkan rahasia di balik berbagai hal yang mungkin sering kita jumpai, tetapi tidak sepenuhnya kita mengerti. Dia menjelaskan dengan jelas dan sederhana tentang prinsip-prinsip ilmiah di balik teknologi, mesin, alat, dan fenomena alam.

Buku ini mencakup beragam topik, mulai dari prinsip dasar fisika, kimia, dan biologi, hingga bagaimana teknologi modern seperti internet, komputer, dan telepon seluler bekerja. Pembaca akan diajak untuk mempelajari konsep dasar seperti gravitasi, elektromagnetisme, dan energi, serta dijelaskan dengan detail tentang bagaimana berbagai mesin seperti mesin pembakaran dalam, pesawat terbang, dan kendaraan listrik beroperasi.

Selain itu, buku ini juga membahas fenomena alam seperti cuaca, geologi, dan kosmologi. Pembaca akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana gempa bumi terjadi, mengapa langit berwarna biru, dan apa yang menyebabkan matahari bersinar.

Marshall Brain menggunakan gaya penulisan yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan ilustrasi yang jelas dan informatif. Buku ini cocok untuk siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang dunia di sekitar kita dan ingin mengetahui bagaimana berbagai hal bekerja.

Dengan "Berapakah Berat Bumi / How Stuff Works," Marshall Brain berhasil menyajikan penjelasan yang menarik dan mendalam tentang berbagai konsep ilmiah yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Buku ini memungkinkan kita untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang cara kerja segala sesuatu di sekitar kita.

Dalam buku ini terdapat 100 lebih pertanyaan populer yang dijawab dengan secara gamblang dan mudah dimengerti.

Buku ini ada karena kita semua adalah orang yang sangat ingin tahu. Karena kita semua adalah orang yang selalu ingin mencoba untuk menyelesaikan misteri benda-benda yang ada di sekitar kita.

Judul dari buku ini dijawab dalam buku ini pada nomor paling terakhir dan pada halaman paling terakhir.

Berapakah berat bumi? Jawaban yang tepat adalah 6 x 10 pangkat 24 atau 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram.

Wow.

Dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara penulis menghitung secara tepat berat bumi atau lebih tepatnya massa bumi tersebut. Yaitu menggunakan rumus dan teori tarikan gravitasi.

Tidak hanya pertanyaan ilmiah yang merumitkan yang ditawarkan pada buku ini, tapi juga ada pertanyaan yang terkesan sepele. Misalnya mengapa root beer disebut root beer.

Root beer, seperti kita ketahui adalah salah satu jenis minuman. Root beer atau birch beer mempunyai arti minuman bir yang tidak mengandung alkohol dengan rasa tumbuhan yaitu dari butiran serelia, misalnya dari akar pohon bunga-bungaan atau anggur sarsaparila.

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts