Rahasia Merek-Merek Raksasa Berjaya
Oleh : Satrio Wahono dan Dola Purnomo
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2010
Tebal : 202 halaman
Buku ini seputar strategi management ini sangat unik dan tidak terpikirkan sebelumnya, karena menganalogikan pendekatan leadership dan management berdasarkan sifat dan karekteristik dari alam semesta yaitu lebih tepatnya kepada hewan.
Misalnya saja filosofi hewan burung dari Mooryati yang berhasil membesarkan Mustika Ratu, dimana saat merintis beliau semat dicemooh oleh sebagian orang "Apa tidak cukup uang dari suami", dan jawaban diplomatis dari beliau adalah "Memang tidak cukup kok". Teladan yang dapat kita tiru dari Mooryati adalah "Berikan perhatian yang lebih pada pelanggan kita, bukan pada pengkritik yang biasanya datang dari lingkungan terdekat".
Hewan lain yang digunakan oleh Spencer Johnson adalah tikus, dimana tikus senantiasa bergerak dan berani keluar dari zona nyaman untuk bersiap menghadapi perubahan yang selalu ada di kehidupan. Hal ini diterapkan dengan baik oleh Jeff Bezos, sang penemu Amazon, dimana Bezos mempunyai visi "Saat kita dapat mengubah secara mendasar proses bisnis yang uatam dan melakukan segala sesuatunya dalam cara yang benar-benar baru, maka itulah revolusi".
Kasus lain adalah sang band legenda The Beatle yang mengamini Mark Twain, yaitu "Setiap hari lakukan hal yang tidak kamu suka, maka itulah kunci utama agar terbiasa melakukan suatu kewajiban tanpa merasa kesakitan".
Yang menarik lainnya adalah Howard Schultz yang meniru filosofi sang Harimau, yang selalalu memangsa tapi tak pernah puas, sebelum sukses membesut Starbucks, awalnya dia adalah seorang salesman yang sering ditolak dan gagal. Namun alih-alih penolakan membuat dia kecil hati, Schultz menjadi tebal muka dan semakin berusaha mempercepat gerak penjualan produk.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Belajar adalah sarana memperbarui diri, tanpa belajar kita akan terperangkap pada masa lalu
Saturday, September 19, 2015
Saturday, September 12, 2015
Lead or Leave It
You Can Lead Now or Just Leave It To Other
Oleh : Jazak Yus Afriansah
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2015
Tebal : 166 halaman
Dalam buku ini dikategorikan kepemimpinan menjadi 5 klasifikasi, yaitu Inspiring Leader, Autocratic Leader, Democratic Leader, Service Leader dan Situational Leader. Mari kita kupas satu persatu mengenai masing-masing kategori kepemimpinan tersebut.
Inspiring Leader
Yang menjadi teladan dari Inspiring Leader adalah Alexander Agung dimana saat melakukan perjalanan jauh yang panas dan persediaan minuman habis, seorang prajurit yang kelelahan dan kehausan memberikan air minum kepada Alexander Agung. Namun Alexander Agung yang melihat pasukannya juga kehausan, segera menumpahkan minuman yang sedikit tersebut dan lantas berkata "Aku tidak akan minum saat kalian juga kehausan, ayo kita bersemangat mencari oase terdekat". Hal ini membuat prajurit dari Alexander Agung lebih semangat dan loyal kepada Alexander Agung sehingga pada akhirnya Alexander Agung dan pasukannya mampu menguasai hampir seluruh dunia.
Autocratic Leader
Rakyat Singapura adalah contoh yang sempurna yang berhasil menerapkan gaya otoriter yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew. Kita hanya bisa melihat keberhasilannya sekarang. Namun jauh sebelumnya saat Singapura memisahkan diri dari Federasi Malaysia, penduduk Singapura sangat jorok, tidak disiplin dan seenaknya sendiri. Sebagai pemimpin Lee Kuan Yew menerapkan gaya otoriter dengan membuat dan menerapkan hukum yang tegas dan keras. Tentu saja disaat-saat awal memerintah banyak kritik dan caci maki. Namun setelah 30 tahun berselang, yaitu sekarang kita dapat melihat perubahan yang positif.
Democratic Leader
Gaya kepemimpinan demokrasi sejatinya lebih banyak yang menyukai karena dengan kepemimpinan demokrasi sebagai anggota akan merasa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi termasuk dalam hal mengambil keputusan. Keterlibatan ini memberikan pengikut merasa dihargai sehingga pengikut atau anggota akan memberi hormat dan patuh kepada pemimpinnya.
Service Leader
Service leader banyak dicontohkan oleh pemimpin spiritual misalnya rasul, nabi, wali dan ulama. Para pemimpin yang termasuk klasifikasi service leader selalu senantiasa mengutamakan kepentingan pengikut dibandingkan kepentingan pribadi dengan memberikan teladan yang baik. Sehingga pemimpin tersebut akan mendapatkan penghormatan tertinggi dari pengikut sehinga pemimpin tersebut pun akan dengan mudah dapat memberikan pengaruhnya.
Situasional Leader
Dalam kepemimpinan situasional leader ini seorang pemimpin harus mampu memastikan seluruh anggota tim mau dan mampu melaksanakan tugasnya dengan memperhatikan 2 aspek yaitu komitmen dan kompetensi.
Komitmen ini juga disebut dengan motivasi, yaitu dorongan yang menyebabkan seseorang dengan sukarela melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan.
Kompetensi adalah kumpulan knowledge dan skill serta experience seseorang untuk melakukan tugas.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Jazak Yus Afriansah
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2015
Tebal : 166 halaman
Dalam buku ini dikategorikan kepemimpinan menjadi 5 klasifikasi, yaitu Inspiring Leader, Autocratic Leader, Democratic Leader, Service Leader dan Situational Leader. Mari kita kupas satu persatu mengenai masing-masing kategori kepemimpinan tersebut.
Inspiring Leader
Yang menjadi teladan dari Inspiring Leader adalah Alexander Agung dimana saat melakukan perjalanan jauh yang panas dan persediaan minuman habis, seorang prajurit yang kelelahan dan kehausan memberikan air minum kepada Alexander Agung. Namun Alexander Agung yang melihat pasukannya juga kehausan, segera menumpahkan minuman yang sedikit tersebut dan lantas berkata "Aku tidak akan minum saat kalian juga kehausan, ayo kita bersemangat mencari oase terdekat". Hal ini membuat prajurit dari Alexander Agung lebih semangat dan loyal kepada Alexander Agung sehingga pada akhirnya Alexander Agung dan pasukannya mampu menguasai hampir seluruh dunia.
Autocratic Leader
Rakyat Singapura adalah contoh yang sempurna yang berhasil menerapkan gaya otoriter yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew. Kita hanya bisa melihat keberhasilannya sekarang. Namun jauh sebelumnya saat Singapura memisahkan diri dari Federasi Malaysia, penduduk Singapura sangat jorok, tidak disiplin dan seenaknya sendiri. Sebagai pemimpin Lee Kuan Yew menerapkan gaya otoriter dengan membuat dan menerapkan hukum yang tegas dan keras. Tentu saja disaat-saat awal memerintah banyak kritik dan caci maki. Namun setelah 30 tahun berselang, yaitu sekarang kita dapat melihat perubahan yang positif.
Democratic Leader
Gaya kepemimpinan demokrasi sejatinya lebih banyak yang menyukai karena dengan kepemimpinan demokrasi sebagai anggota akan merasa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi termasuk dalam hal mengambil keputusan. Keterlibatan ini memberikan pengikut merasa dihargai sehingga pengikut atau anggota akan memberi hormat dan patuh kepada pemimpinnya.
Service Leader
Service leader banyak dicontohkan oleh pemimpin spiritual misalnya rasul, nabi, wali dan ulama. Para pemimpin yang termasuk klasifikasi service leader selalu senantiasa mengutamakan kepentingan pengikut dibandingkan kepentingan pribadi dengan memberikan teladan yang baik. Sehingga pemimpin tersebut akan mendapatkan penghormatan tertinggi dari pengikut sehinga pemimpin tersebut pun akan dengan mudah dapat memberikan pengaruhnya.
Situasional Leader
Dalam kepemimpinan situasional leader ini seorang pemimpin harus mampu memastikan seluruh anggota tim mau dan mampu melaksanakan tugasnya dengan memperhatikan 2 aspek yaitu komitmen dan kompetensi.
Komitmen ini juga disebut dengan motivasi, yaitu dorongan yang menyebabkan seseorang dengan sukarela melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan.
Kompetensi adalah kumpulan knowledge dan skill serta experience seseorang untuk melakukan tugas.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Saturday, September 5, 2015
Every One's a Coach
Lima Rahasia Bisnis untuk Pelatihan dengan Hasil Optimal
Oleh : Ken Blanchard & Don Shula
Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2015
Tebal : 220 halaman
Layaknya sebuah pertandingan yang terkadang senantiasa dihiasi oleh kekalahan yang menyakitkan dan di lain waktu kemenangan yang menggembirakan. Tapi pada dasarnya tujuannya adalah sama, yaitu meletakkan unit untuk bersatu di lapangan yang mampu membawa bola ke gawang untuk mendapatkan goal dan merubah papan skor.
Menemukan dan menggunakan batasan yang membuat perbedaan perlu terus diperhatikan. Dalam hasil pertandingan semua tergantung pada bagaimana kita memotivasi orang-orang untuk bekerja keras. Karena kemenangan adalah produk sampingan dari kerja keras.
Kita harus mengatasi rasa malas dan penolakan anak buah. Hanya sedikit orang yang mau didorong, tapi mereka perlu didorong.
Dalam buku ini kita diberi resep COACH to WIN, yaitu sebagai berikut :
Conviction-Drive
Pemimpin yang baik berpendirian kuat
Overlearning
Pemimpin yang baik membantu tim mereka melatih kesempurnaan
Audible-Ready
Pemimpin yang baik dan tim yang mereka latih siap untuk mengubah rencanan permainan mereka ketika diperlukan
Consistency
Pemimpin yang baik dapat diprediksi atau ditebak dalam respons mereka terhadap kerja
Honesty-Based
Pemimpin yang baik memiliki integritas tinggi, jelas dan berterus terang dalam interaksi mereka dengan orang lain
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Ken Blanchard & Don Shula
Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2015
Tebal : 220 halaman
Layaknya sebuah pertandingan yang terkadang senantiasa dihiasi oleh kekalahan yang menyakitkan dan di lain waktu kemenangan yang menggembirakan. Tapi pada dasarnya tujuannya adalah sama, yaitu meletakkan unit untuk bersatu di lapangan yang mampu membawa bola ke gawang untuk mendapatkan goal dan merubah papan skor.
Menemukan dan menggunakan batasan yang membuat perbedaan perlu terus diperhatikan. Dalam hasil pertandingan semua tergantung pada bagaimana kita memotivasi orang-orang untuk bekerja keras. Karena kemenangan adalah produk sampingan dari kerja keras.
Kita harus mengatasi rasa malas dan penolakan anak buah. Hanya sedikit orang yang mau didorong, tapi mereka perlu didorong.
Dalam buku ini kita diberi resep COACH to WIN, yaitu sebagai berikut :
Conviction-Drive
Pemimpin yang baik berpendirian kuat
Overlearning
Pemimpin yang baik membantu tim mereka melatih kesempurnaan
Audible-Ready
Pemimpin yang baik dan tim yang mereka latih siap untuk mengubah rencanan permainan mereka ketika diperlukan
Consistency
Pemimpin yang baik dapat diprediksi atau ditebak dalam respons mereka terhadap kerja
Honesty-Based
Pemimpin yang baik memiliki integritas tinggi, jelas dan berterus terang dalam interaksi mereka dengan orang lain
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Strategi Komunikasi untuk Sukses Menjalin Relasi
Kiat-kiat Mempertajam Soft Skill Anda
Oleh : Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012
Tebal : 166 halaman
Pada jaman dulu untuk sukses kita hanya perlu dominan hard skill, namun jaman sekarang ini hard skill saja tidak lah cukup, kita harus dapat memantapkan diri dengan tambahan skill, yaitu yang disebut dengan soft skill.
Soft skill meliputi :
Kemampuan berkomunikasi yang dimaksud adalah memilih pola pembicaraan terbaik agar maksud dan tujuan pembicaraan tercapai, dengan cara menyusun struktur kerangka global pembicaraan dalam benak sebelum pembicaraan berlangsung dengan mengunakan bahasa dan kata yang tepat.
Pemikiran Sun Tzu yang perlu dicamkan adalah :
"Jika engkau memahami dirimu sendiri dan memahami musuhmu, engkau tidak akan pernah berada dalam bahaya bahkan dalam ratusan pertempuran"
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012
Tebal : 166 halaman
Pada jaman dulu untuk sukses kita hanya perlu dominan hard skill, namun jaman sekarang ini hard skill saja tidak lah cukup, kita harus dapat memantapkan diri dengan tambahan skill, yaitu yang disebut dengan soft skill.
Soft skill meliputi :
- Mampu memimpin orang lain
- Kemampuan bersosialisasi
- Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi yang dimaksud adalah memilih pola pembicaraan terbaik agar maksud dan tujuan pembicaraan tercapai, dengan cara menyusun struktur kerangka global pembicaraan dalam benak sebelum pembicaraan berlangsung dengan mengunakan bahasa dan kata yang tepat.
Pemikiran Sun Tzu yang perlu dicamkan adalah :
"Jika engkau memahami dirimu sendiri dan memahami musuhmu, engkau tidak akan pernah berada dalam bahaya bahkan dalam ratusan pertempuran"
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Related Posts
-
Menguak Mitos dan Realitas Organisasi Paling Kontroversial dalam Gereja Katolik Oleh : John L. Allen, Jr. Penerbit : Pustaka Alvabet, 2009 T...
-
Oleh : Dukut Imam Widodo Penerbit : PT Jepe Press Media Utama, 2014 Tebal : 317 tahun Dalam kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca...
-
Oleh : Abdullah Gymnatsiar Penerbit : MQ Publishing, 2004 Tebal : 100 halaman Beberapa nasihat kepemimpinan dari Aa Gym adalah seba...
-
Kumpulan Kisah Inspiratif Oleh : Gantyo Koespradono Penerbit : PT Bentang Pustaka, 2008 Tebal : 269 halaman Pada mulanya Andy F. ...
-
Merajut Bangsa, Merajut Indonesia Oleh : Suratmin & Didi Kwartanada Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, 2014 Tebal : 308 halam...