Wednesday, February 22, 2023

The Gospel of Judas

Injil Judas

Oleh : Rodolphe Kasser, Marvin Meyer dan Gregor Wurst

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006

Tebal : 219 halaman

Injil Markus selesai disusun menjelang tahun 70. Lalu sepuluh tahunan Matius menyunting kembali Injil Markus dengan memakai kumpulan-kumpulan kata-kata Yesus yang kiranya belum sempat dipakai Markus. Begitu juga halnya dengan penulis Injil Lukas pada waktu bersamaan namun memakai kerangka berbeda dengan yang dipakai oleh Matius. Baru pada pada abad 1 mulai disusun Injil Yohanes dengan bahan-bahan yang melengkapi ketiga Injil sebelumnya.

Lalu setelah bertahun-tahun gurun pasir di Mesir yang menyimpan harta karun kemudian memunculkan peninggalan Injil Yudas. maksudnya Yudas Iskariot. Setelah sebelumnya hilang selama 1600 tahun atau bahkan lebih.

Berdasarkan analisis karbon-14 yang dilakukan oleh A.J Timothy Jull dari University of Arizona bahwa kodeks ini berasal sekitar kuartal terakhir dari abad ketiga (tambah kurang beberapa dekade).

Ada beberapa nama Yudas, yang pertama adalah Yudas saudara Yesus dan yang satunya adalah muridnya, yaitu Yudas Iskariot. Kemungkinan Iskariot ini merupakan nama suatu desa di Yudea yaitu Kerioth (Ish-Kerioth).

Injil Yudas yang ditemukan adalah kodeks di atas lembaran papirus yang ditulis dalam bahasa Kopt. Kodeks ini disebut dengan Kodeks Tchacos atau juga disebut dengan Kodeks Yudas.

Salinan Injil Yudas ini berasal dari akhir abad ketiga yakni sekitar tahun 280 yaitu 250 tahun setelah Yesus wafat.

Wednesday, February 15, 2023

The Psychology of Money

Pelajaran Abadi Mengenai Kekayaan, Ketamakan dan Kebahagiaan

Oleh : Morgan Housel

Penerbit : PT Bentara Aksara Cahaya, 2020

Tebal : 238 halaman

Mengelola uang tidak berhubungan dengan kecerdasan namun lebih kepada perilaku kita. Contoh yang sahih adalah Ronald Read, seorang petugas kebersihan yang mempunyai harta $ 8 juta dollar saat meninggal dunia. Hal ini bisa terjadi karena beliau rajin menabung dan beli saham blue chip selama puluhan tahun.

Berbeda halnya dengan Richard Fuscone, sang eksekutif Merrill Lynch lulusan Harvard dengan gelar MBA bahkan pernah masuk dalam daftar 40 di bawah 40. Namun di tahun 2008 mengalami kebangkrutan.

Ada lagi contoh dari Rajat Gupta dan Bernard L. Madoff, yang memberikan pelajaran agar kita jangan tamak. Dimana mereka membuang semua yang sudah pernah didapat karena ingin lebih dan lebih. Mereka tidak tahu kapan harus berkata cukup.

Contoh lah Warren Buffett dimana hartanya mencapai $ 84,5 milyar. Kunci keberhasilan Buffett adalah beliau sudah membangun bisnisnya sejak kecil yaitu saat berusia 10 tahun hingga sekarang tiga perempat abad lamanya. Itulah rahasianya, yaitu waktu. 

Buffett adalah investor yang tampak kuno yang cenderung pasif namun optimis pada pertumbuhan ekonomi riil dalam waktu panjang.

Ada 1 persona lagi yang dibahas di buku ini, yaitu John D. Rockefeller yang merupakan pengusaha sukses yang terkenal penyendiri dan jarang bicara. Yang beliau hasilkan bukanlah produk dari tangan atau dari kata-kata, namun lebih apa yang dia dapat di dalam kepala.

Rockefeller bekerja dengan akal pikiran.

Yang satu sabar, yang satu tamak.

Yang satu keberuntungan, di lain hal bisa jadi keputusan yang sangat cerdas. Karena garis batas berani dan sembarangan sangatlah tipis. Resiko dan keberuntungan adalah 2 sisi koin yang sama.

Namun perlu diingat bahwa keberhasilan adalah guru yang payah, membuat orang pandai berpikir dia tak bisa kalah.

Sesuai dengan quote dari Voltaire bahwa sejarah tidak pernah mengulang, namun manusia lah yang selalu mengulang.

Untuk itu hanya ada 1 cara agar tetap kaya, yaitu hemat dan paranoia.

Oleh karena itu, bedakan dulu kekayaan (wealthy) dengan kaya (rich).

Kebahagian bukan lah sekedar kaya, namun dapat memegang kendali dari apa yang dilakukan, kapan dan dengan siapa.

Ada 2 topik yang dapat mempengaruhi kehidupan kita, yaitu uang dan kesehatan.

Tips agar tenang, salah satunya adalah sediakan dana darurat 6 bulan, sehingga kita tidak akan bangkrut jika harus menunggu sampai mendapat pekerjaan baru.

Pensiun lah ketika ingin, bukan ketika harus.

Lalu mengapa banyak orang yang bersedia beli mobil, rumah, makanan, liburan namun jarang dan bahkan tidak mau berinvestasi dengan hasil yang bagus? Jawabannya adalah karena hasil dari keberhasilan investasi tidak langsung kelihatan.

Banyak orang membuat keputusan finansial lalu disesali karena minim informasi dan tidak menggunakan logika dan akal sehat.

Jadilah lebih baik hati, dan jangan pamer.

Ada paradox yang perlu kita resapi.

Yaitu yang pertama bahwasanya separuh dari manajer portofolio keuangan tidak menanamkan uang sendiri ke produk finansialnya. Yang kedua, dokter yang biasanya habis-habisan melawan kanker sang pasien, namun akan lebih memilih perawatan sederhana untuk penyakit kanker yang dia alami sendiri.

Oleh karenanya banyak CEO yang membuat keputusan finansial penting tidak dibuat di tabel atau buku pelajaran, tapi di meja makan.

Kesimpulan adalah kita harus bisa menghentikan kenaikan standar gaya hidup ketika muda. Lalu hidup nyaman di bawah kemampuan belanja. Kemudian menabung lah karena kita hidup di dunia yang sering memberi kejutan.

Untuk itu kita harus bisa menguasai psikologi uang. 

Tuesday, February 7, 2023

Onward

How Starbucks Fought for Its Life without Losing Its Soul

Oleh : Howard Schultz

Penerbit : Rodale Inc, 2011

Tebal : 350 halaman

Great espresso requires practise.

When we love something, emotion often drives our actions.

Every small gesture mattered, and so much of what Starbucks achieved was because of partners and the culture they fostered.

Rarely had I looked to outsiders to tell Starbucks what Starbucks needed.

The best words are never big or complicated, but are packed with emotion and meaning, leaving no question of what I expect of myself and others.

It's true that, like any local cafe, every Starbucks is a little bit different. The reason is simple. The people.

Starbucks mission from the beginning was to build a different kind of company, one that would achieved a healthy balance between profit and social conscience.

Wednesday, February 1, 2023

Noah 6.903 Mil

Cerita di Balik Konser 2 Benua 5 Negara

Oleh : Candra Gautama, Hidayat A

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, 2015

Tebal : 220 halaman

Buku "Noah 6.903 Mil" mengisahkan perjalanan konser band Noah di 2 benua dan 5 negara yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2012. Dimana jadwal ini sempat tertunda selama 2 tahun dikarenakan Ariel sang vokalis mendekam di bui.

Dengan dilaksanakan konser tersebut akhirnya dicatat dalam buku rekor Muri.

Buku ini menjadi sejarah yang mencatat semangat, keyakinan dan kerja keras personel Noah dalam meraih mimpi.

Featured Post

Ya Allah, Maaf Saya Tidak Ada Waktu Untuk-Mu

Oleh : Dewi Ahmad Zarkasi Penerbit : Mueeza, 2016 Tebal : 292 halaman

Related Posts