Friday, March 20, 2009

Vaginal Birth After Cesarean

Persalinan Normal setelah Operasi Cesar


Oleh : Elizabeth Kaufmann

Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, 1996
Tebal : 299 halaman


Akhir-akhir banyak ibu yang lebih memilih melahirkan dengan opsi operasi cesar, secara medis memang diperbolehkan dengan beberapa pertimbangan dan alasan, diantaranya yaitu :
1. Si bayi tidak mau keluar
2. Si bayi tidak menoleransi persalinan
3. Indikasi ibu

Ada satu alasan lain yang serupa juga dialami oleh istri saya, yaitu dikarenakan sang ibu pernah menjalani cesar sebelumnya.

Buku ini membantu para ibu yang akan memilih dan memutuskan persalinan keduanya setelah persalinan pertamanya menggunakan opsi melahirkan secara cesar. Tidak ada yang paling benar diantara opsi persalinan normal atau pun opsi persalinan secara cesar, terutama untuk persalinan kedua.

Yang terpenting adalah sang ibu terasa lebih nyaman dan sang bayi dapat selamat.

Friday, March 13, 2009

Why Mars and Venus Collide

Meningkatkan Hubungan Cinta dengan Memahami Perbedaan Pria dan Wanita dalam Menghadapi Masalah


Oleh : John Gray, Ph.D

Penerbit : PT Ikrar Mandiriabadi, 2008
Tebal : 287 halaman

Mars dan Venus mengelilingi matahari pada orbitnya masing-masing secara harmonis, sehingga pria dan wanita pun harus melakukan yang sama untuk menciptakan cinta yang abadi.

Abad modern yang semakin sibuk dan rumit banyak menimbulkan stress dan kelelalahan yang membuat pria dari Mars dan wanita dari Venus berbenturan.

Sayangnya respon dari Mars dan Venus terhadap stress berbeda. Pria cenderung berpaling, menjaga jarak dan melupakan masalah mereka. Sebaliknya wanita terdorong untuk mendekat, bertanya dan berbagi masalah.

Ketika pria berdebat, dia memfokuskan tetap benar dan memberikan solusi dan nadanya terdengar dingin.

Saat percecokan terjadi, pria biasanya mengambil inisiatif untuk berlalu meninggalkan, karena hormon pria sudah didesain untuk flight atau fight.

Pria umumnya memerlukan hobi rutin yang membantu mengalihkan pikiran mereka dari pekerjaan.


#sinopsisbuku #resensibuku

Keajaiban Al-Quran

Dalam Telaah Sains Modern


Oleh : Dr. Zakir Naik, dr. Gary Miler

Penerbit : Media Ilmu, 2008
Tebal : 156 halaman


Keajaiban pertama adalah tantangan untuk mencari kesalahan dan pemalsuan dari salah satu saja ayat yang ada di Al-Quran, bahkan terdapat ayat Al-Quran yang menyatakan tantangan tersebut.

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya"
(QS. An Nissa' : 82)

Keajaiban selanjutnya adalah isi Al-Quran yang berisi mengenai detail dari suasana samudera, padahal nabi Muhammad menghabiskan seluruh hidupnya di padang pasir. Kisah ini berawal dari pedagang sekaligus pelaut dari Toronto. Ayat dari Al-Quran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

"Atau seperti ombak, yang diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun"
(QS. An Nuur : 40)

Keajaiban lainnya adalah Al-Quran menyatakan bahwa cahaya bulan bukanlah berasal dari bulan itu sendiri, namun hanyalah pantulan dari cahaya matahari. Padahal pada jaman dahulu sudah jamak bahwa Matahari dan Bulan mengeluarkan cahaya sendiri.

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gususan bintang dan dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya"
(QS. Al Furqaan ; 61)

Dalam Al-Quran matahari disebut dengan sham yang merujuk pada kata obor, yang artinya suatu lampu yang menyala, berbeda dengan bulan yang dalam bahasa arab adalah qomar.

Saturday, March 7, 2009

Carok

Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura


Oleh : Dr. A. Latief Wiyata

Penerbit : LKIS, 2002
Tebal : 278 halaman


"Mon lo' bangal acarok ja' ngako oreng Madura"

Pernyataan diatas diungkapkan oleh Gutte Bakir, seorang blater dan jagoan di desanya, yang artinya kurang lebih adalah "jika tidak berani melakukan carok jangan mengaku sebagai orang Madura.

Sebenarnya ada makna yang sangat dalam dari suatu tindakan yang disebut carok yang terkesan sangat sadis ini. Carok bukan digunakan untuk pencurian atau perampokan dengan kekerasan seperti begal. Carok juga bukan pertikaian semacam tawuran ala anak SMA.

Carok merupakan perkelahian satu lawan satu yang dibelakangnya terdapat motif untuk membela dan menjaga harga diri.

"Ango'an poteya tolang etembang poteya mata"

Ungkapan diatas mempunyai arti "lebih baik mati daripada harus menanggung perasaan malu", ini merupakan ungkapan bahwa harga diri sangat dijunjung tinggi dan tidak mau sedikitpun adanya tindakan pelecehan harga diri.

Namun tidak semua yang berbau Madura selalu bernuasa hitam, karena sebenarnya kebudayaan Madura memiliki nilai-nilai yang penuh harmoni, hal ini tercermin dari ungkapan dibawah ini.

"Rampa' naong, baringen karong"

Artinya "suasana teduh penuh kedamaian layaknya berada di bawah pohon beringin yang rindang"

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts