Friday, March 13, 2009

Keajaiban Al-Quran

Dalam Telaah Sains Modern


Oleh : Dr. Zakir Naik, dr. Gary Miler

Penerbit : Media Ilmu, 2008
Tebal : 156 halaman


Keajaiban pertama adalah tantangan untuk mencari kesalahan dan pemalsuan dari salah satu saja ayat yang ada di Al-Quran, bahkan terdapat ayat Al-Quran yang menyatakan tantangan tersebut.

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya"
(QS. An Nissa' : 82)

Keajaiban selanjutnya adalah isi Al-Quran yang berisi mengenai detail dari suasana samudera, padahal nabi Muhammad menghabiskan seluruh hidupnya di padang pasir. Kisah ini berawal dari pedagang sekaligus pelaut dari Toronto. Ayat dari Al-Quran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

"Atau seperti ombak, yang diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun"
(QS. An Nuur : 40)

Keajaiban lainnya adalah Al-Quran menyatakan bahwa cahaya bulan bukanlah berasal dari bulan itu sendiri, namun hanyalah pantulan dari cahaya matahari. Padahal pada jaman dahulu sudah jamak bahwa Matahari dan Bulan mengeluarkan cahaya sendiri.

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gususan bintang dan dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya"
(QS. Al Furqaan ; 61)

Dalam Al-Quran matahari disebut dengan sham yang merujuk pada kata obor, yang artinya suatu lampu yang menyala, berbeda dengan bulan yang dalam bahasa arab adalah qomar.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts