Monday, January 28, 2019

The Laws of Lifetime Growth


Jadikan Masa Depan Anda Lebih Besar Daripada Masa Lalu Anda

Oleh : Dan Sullivan & Catherine Nomura
Penerbit : Erlangga, 2006
Tebal : 126 halaman


#1 Always make your future bigger than your past.
Masa lalu yang kaya akan pengalaman sangat berguna dan bermanfaat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih baik tidak harus merupakan berupa lompatan besar, namun bisa merupakan hasil dari langkah-langkah kecil.

#2 Always make your learning greater than your experience.
Dari pengalaman masa lalu kita akan belajar untuk mengatakan tidak dan jika perlu mendelegasikan tugas agar menjadi lebih baik. Namun kita tidak perlu memilih semua pengalaman hidup sebagai pembelajaran.

#3 Always make your contribution bigger than your reward.
Orang ingin berada dekat dengan orang lain yang memberikan kontribusi luar biasa. Untuk itu kita perlu mempunyai sikap No-Entitlement Attitude atau Sikap Tanpa Pamrih.

#4 Always make your performance greater than your applause.
Penghargaan dari orang lain meskipun berupa tepuk tangan yang kita dapat dari penampilan tidak boleh dianggap sebagai perhatian utama, namun agar kita berkembang hal tersebut haruslah dianggap hanya sebagai hasil tambahan. Misalnya seorang musisi, penonton menonton karena memuja musik yang dimainkan, bukan memuja musisinya.

#5 Always make your gratitude greater than your success.
Semakin kita sukses, seyogyanyalah kita mempunyai rasa syukur yang besar yang diwujudkan dalam perilaku, misalnya tetap rendah hati, lebih berkomitmen. Dan dengan rasa syukur tersebut haruslah dapat menghilangkan 3 sifat, yaitu terisolasi, egoisme dan kesombongan.

#6 Always make your enjoyment greater than your effort.
Dalam dunia yang serba birokratis, banyak orang yang menilai orang dari sekedar hanya waktu mereka dan bekerja. Seharusnya layaknya pengusaha, kita membayar dari seberapa besar nilai yang mereka ciptakan. Kegembiraan menjadi alasan yang sangat penting bagi perkembangan dengan pendekatan yang lebih kreatif.

#7 Always make your cooperation greater than your status.
Tidak ada salahnya menjadi orang terkenal, namun mencapai dan mempertahankan status bukanlah tujuan utama kita, karena hal tersebut dapat menjauhkan kita dari bekerja sama dengan orang lain sehingga akan menyebabkan gangguan pada perkembangan dan keberhasilan.

#8 Always make your confidence greater than your comfort.
Orang yang tidak memilik banyak waktu luang namun dapat menciptakan program baru yang memerlukan kerja keras dan banyak persiapan karena dari hal tersebut orang tersebut dapat memperoleh energi dari tantangan.

Jika kita mengalami masa stagnan, ada cara untuk keluar dan zona nyaman, yaitu dengan melepaskan apa yang telah membuat motivasi kita tertidur, yaitu dengan mencari tantangan baru dan tujuan baru sehingga dapat meningkatkan percaya diri.

#9 Always make your purpose greater than your money.
Banyak orang yang memulai karier dengan memikirkan uang sebagai tujuan, uang hanyalah sekedar sumberdaya untuk mewujudkan kemungkinan untuk mencapai tujuan, jadi jangan jadikan sebagai ukuran keberhasilan, karena pada titik tertentu uang sebagai tujuan akhir akan menghentikan perkembangan.

Meskipun begitu, kita tetap memerlukan uang untuk hidup, namun perlu diingat bahwa uang dapat mengalihkan kita dari kenyataan.

Kompromi atau uang suap ibarat lereng licin, dimana jika kita menerima kompromi tersebut maka semua nilai seketika akan luruh dalam pikiran, dan ini semua kembali mengenai uang.

#10 Always make your questions bigger than your answers.
Bacalah buku, lihatlah film dokumenter, pergilah ke tempat yang belum pernah dikunjungi, lakukan pembicaraan dengan orang yang jarang kita ajak bicara, mulailah berdiskusi dalam komunitas, dan lain sebagainya.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Friday, January 18, 2019

The Truth about Managing People


Oleh : Stephen P. Robbins, Ph.D.
Penerbit : Erlangga, 2008
Tebal : 231 halaman


Yang menarik saat membaca buku ini adalah tidak hanya memberi tips memanage orang saat organisasi sudah bergulir, namun dimulai dari saat memanage dan merekrut calon karyawan. Terlebih bulan Januari 2019 ini ada 1 karyawan yang telah mengajukan resign, sehingga aku harus merekrut karyawan baru.

Dan calon pelamar yang terhimpun untuk 1 karyawan tersebut adalah 1871 pelamar. Dan hanya 1 lowongan saja, dan agar bisa mendapatkan 1 karyawan yang terbaik dan loyal, ada beberapa tips yang mau aku aplikasikan.

Yaitu sebagai berikut.

Pelamar tentunya akan gelisah dan cemas, untuk itu buatlah calon karyawan menjadi rileks dengan bersikap ramah, mulailah dengan memperkenalkan diri kita, kemudian bertanyalah dengan pertanyaan sederhana untuk memecah kebekuan, lalu lanjutkan dengan paparkan topik yang akan didiskusikan.

Tak kalah penting, ajukan sejumlah pertanyaan yang sama untuk setiap pelamar.

Jangan pernah meremehkan kekuatan kesunyian dalam wawancara, yaitu lakukan jeda beberapa detik setelah pelamar menjawab pertanyaan, kebisuan tersebut akan memicu pelamar untuk terus berbicara.

Prediktor terbaik perilaku seseorang di masa depan adalah perilakunya di masa lalu. Oleh karena itu sebisa mungkin dalam proses wawancara galilah dan fokuslah pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan pekerjaan.

Alih-alih mengunakan job preview yang ripikal, namun gunakan job preview yang realistis yang menyediakan informasi mengenai hal yang tidak menyenangkan maupun yang menyenangkan kepada pelamar. Sehingga lebih mungkin untuk mempertahankan karyawan baru karena kita telah memberitahu sejak awal.

Saat kita bimbang dalam memilih 2 atau 3 calon karyawan, pilihlah karyawan yang cerdas yang berada di atas rata-rata karyawan yang cakap, karena hampir semua pekerjaan mensyaratkan penggunaan kecerdasan atau kemampuan kognitif.

Dan berikutnya pilihlah calon karyawan yang mempunyai kesungguhan hati karena akan berpengaruh pada prestasi kerja dalam spektrum pekerjaan yang luas, baik itu pada bidang pekerjaan profesional misalnya insinyur, akuntan, pengacara, polisi dan marketing.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts