Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam 99 Hari, Dengan Otak Kanan
Oleh : Ippho "Right" Santosa
Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2010
Tebal : 192 halaman
Tidak seperti buku lazimnya yang lain yang ditulis dengan kaidah otak kiri, yaitu yang tertata rapi seperti baris-berbaris yang cenderung "membosankan", buku ini memang mencerminkan penulisnya yang berkaidah otak kanan, yaitu ditulis dengan penuh spontanitas dan sarat akan emosi, kreativitas dan penuh imajinasi. Dan tentunya menyenangkan layaknya bercinta.
Hal tersebut seperti apa yang dapat kita baca di halaman 73.
Dalam berbisnis meski kita lebih kecil kita tidak boleh kalah sebelum berperang. Seperti inspirasi perang saat pasukan Heniando Cortes sang penakluk Mexico, atau Napoleon Bonaparte saat menguasai Eropa, atau Alexander Yang Agung saat menaklukkan Persia, atau Genghis Khan dari Mongol yang mampu menggilas China yang penduduknya 30x lebih banyak, atau yang paling dashyat adalah Francisco Pizarro dari Spanyol yang mampu melumpuhkan 6 juta penduduk Kerajaan Inca (Peru) hanya dengan 180 prajurit.
Kemenangan tersebut bukan datang dengan tiba-tiba. Sang ahli perang, Sun Tzu, mengatakan "Know yourself, know your enemy", artinya kemenangan tidak datang dengan tiba-tiba, tapi dengan mempelajari sebelumnya, yaitu memahami diri dan memahami musuh. Dalam dunia manajemen ha ini yang disebut dengan Analisa SWOT atau Analisa TOWS.
Kemudian yang tak kalah penting adalah mengenai persepsi, dimana dalam pemasaran adalah penting membangun sebuah kata di benak konsumen. Untuk menang tidak cukup hanya mengandalkan actual quality namun kita juga harus merekayasa perceived quality atau yang disebut dengan perception engineering.
Contohnya adalah apel, dimana apel Washington mempunyai persepsi sebagai buah apel yang mempunyai kualitas yang lebih unggul sehingga harganya pun lebih mahal dibandingkan yang lainnya.
Tips lain adalah kita harus mampu melakukan DNA, yaitu Dream N Action. Dimana kita boleh 1x Dream dengan 7x Action. Untuk itu kita harus seperti komputer yang mempunyai tombol Enter, dan tidak boleh layaknya manusia umumya yang tidak punya tombol Enter, namun tombol Entar.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Belajar adalah sarana memperbarui diri, tanpa belajar kita akan terperangkap pada masa lalu
Sunday, July 26, 2015
Saturday, July 25, 2015
Let's Change
Kepemimpinan, Keberanian dan Perubahan
Oleh : Rhenald Kasali
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, 2014
Tebal : 278 halaman
Ukuran kecerdasan bukan terletak pada kebiasaan memakai peralatan lama tapi pada kemampuan untuk berubah (Albert Einstein).
Perubahan besar memerlukan tahap pencairan karena orang-orang lama yang berpikiran lam ingin mempertahankan kekuasaan, wewenang dan rasa nyamannya (Kurt Lewin).
Pemimpin yang tidak melakukan kesalahan maka sebenarnya pemimpin tersebut tidak melakukan apa-apa (Lord Erlington).
Pemimpin yang hebat bukan hanya sekedar melakukan perubahan tapi juga mengelola perubahan dengan manajemen perubahan.
Perubahan memang belum tentu menjanjikan adanya perbaikan, namun tanpa perubahan tak akan ada pembaruan dan kemajuan.
Perubahan selalu datang bersama resistensi, penyangkalan dan kemarahan.
Kalau kita tidak bisa melakukan perubahan, maka berhentilah menertawakan orang yang melakukan perubahan. Karena Indonesia lebih dari sekedar orang yang hanya mampu pengumbar kebencian atau sekedar orang yang pintar berbicara.
Belajar adalah sarana untuk memperbarui diri, tanpa belajar maka kita akan terperangkap hidup pada masa lalu.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Rhenald Kasali
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, 2014
Tebal : 278 halaman
Ukuran kecerdasan bukan terletak pada kebiasaan memakai peralatan lama tapi pada kemampuan untuk berubah (Albert Einstein).
Perubahan besar memerlukan tahap pencairan karena orang-orang lama yang berpikiran lam ingin mempertahankan kekuasaan, wewenang dan rasa nyamannya (Kurt Lewin).
Pemimpin yang tidak melakukan kesalahan maka sebenarnya pemimpin tersebut tidak melakukan apa-apa (Lord Erlington).
Pemimpin yang hebat bukan hanya sekedar melakukan perubahan tapi juga mengelola perubahan dengan manajemen perubahan.
Perubahan memang belum tentu menjanjikan adanya perbaikan, namun tanpa perubahan tak akan ada pembaruan dan kemajuan.
Perubahan selalu datang bersama resistensi, penyangkalan dan kemarahan.
Kalau kita tidak bisa melakukan perubahan, maka berhentilah menertawakan orang yang melakukan perubahan. Karena Indonesia lebih dari sekedar orang yang hanya mampu pengumbar kebencian atau sekedar orang yang pintar berbicara.
Belajar adalah sarana untuk memperbarui diri, tanpa belajar maka kita akan terperangkap hidup pada masa lalu.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Sunday, July 12, 2015
Biografi Ali bin Abi Thalib
Oleh : Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, 2012
Tebal : 710 halaman
Buku yang sangat tebal sekali ini sangat lengkap menceritakan kehidupan Ali bin Abi Thalib sedari kecil hingga dewasa menjadi Khalifah. Selain menceritakan biografi dengan runtun dan lengkap, juga dibahas mengenai fikih Amirul Mukminin.
Yang akan aku cukil dari buku biografi Ali adalah mengenai peringatan Ali terhadap berbagai penyakit yang berbahaya terutama penyakit hati, yaitu diantaranya adalah :
1. Kemaksiatan
2. Banyak angan dan mengikuti hawa nafsu
3. Riya (pamer)
4. Ujub (bangga pada diri sendiri)
Ali menjelaskan bahwa tanda orang yang riya adalah malas melakukan kebaikan jika dalam keadaan sendiri namun akan menjadi bersemangat melakukan kebaikan jika mendapatkan pujian dan otomatis akan berkurang jika mendapatkan celaan.
Disebutkan pula bahwa pada masa itu perbuatan riya termasuk syrik kecil.
Ujub merupakan penyakit bagi orang yang berilmu yang dapat menghancurkan amal kebaikan seseorang dan dapat membinasakan diri pelakunya.
Ujub merupakan sikap yang kadang muncul saat melakukan amal kebaikan. Ujub merupakan penyakit yang menjauhkan keikhlasan.
Sikap ujub akan mendorong seseorang untuk melakukan kesombongan.
Riya lebih berkaitan dengan orang lain, sedangkan ujub berkaitan dengan diri sendiri.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Saturday, July 11, 2015
Persuasion
Persuasion The Art of Influencing People
Oleh : Dr. James Borg
Penerbit : Daras Books, 2014
Tebal : 353 halaman
Mempengaruhi merupakan keahlian utama yang harus dimiliki untuk bertahan dan meraih kesuksesan.
Orang yang mempunyai kemampuan luar biasa adalah orang yang dapat menyakinkan orang lain dan dapat membuatnya sepaham dengan dirinya dan mampu membuat orang lain melakukan apa yang diinginkan.
Menurut Aristoteles, agar menjadi persuasif, maka kita harus mempunyai 3 elemen, yaitu
Selain 3 elemen diatas, juga terdapat elemen lain yang harus kita pahami dan kita laksanakan, yaitu sebagai berikut.
Empati, yaitu kemampuan untuk membaca emosi orang lain dan memahami perspektif orang lain.
Menyimak, yaitu menyerap pemahaman terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain.
Komunikasi, yang tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mengekspresikan perasaan dalam bentuk non-verbal.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Dr. James Borg
Penerbit : Daras Books, 2014
Tebal : 353 halaman
Mempengaruhi merupakan keahlian utama yang harus dimiliki untuk bertahan dan meraih kesuksesan.
Orang yang mempunyai kemampuan luar biasa adalah orang yang dapat menyakinkan orang lain dan dapat membuatnya sepaham dengan dirinya dan mampu membuat orang lain melakukan apa yang diinginkan.
Menurut Aristoteles, agar menjadi persuasif, maka kita harus mempunyai 3 elemen, yaitu
- Ethos (etika)
- Pathos (daya tarik emosional)
- Logos (logika)
Selain 3 elemen diatas, juga terdapat elemen lain yang harus kita pahami dan kita laksanakan, yaitu sebagai berikut.
Empati, yaitu kemampuan untuk membaca emosi orang lain dan memahami perspektif orang lain.
Menyimak, yaitu menyerap pemahaman terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain.
Komunikasi, yang tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mengekspresikan perasaan dalam bentuk non-verbal.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Saturday, July 4, 2015
Step by Step Main Reksadana untuk Pemula
Panduan untuk Bisnis Investasi Reksadana plus Strategi Jitu Memulainya
Oleh : Elekson Marojahan, S.E., dkk
Penerbit : Cemerlang Publishing, 2014
Tebal : 145 halaman
Diakhir buku sekelumit diceritakan 2 tokoh yang ahli investasi, yaitu Warren Buffet dan George Soros. Yang paling fenomenal tentu adalah George Soros, karena dia mempunyai strategi yang kontroversial dalam berinvestasi dengan pendekatan "theory of reflexity" yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara pemikiran dan realitas sehingga menyebabkan gelembung ekonomi.
George Soros tertarik melakuan investasi pada negara berkembang, dan dengan kemampuannya George Soros melakukan analisa dan memprediksi kapan waktu yang tepat dia menarik keseluruhan modalnya.
Dengan strategi yang dia gunakan pada tahun 1982 dalam waktu singkat George Soros memperoleh 1.2 milyar dolar, pada tahun 1992 George Soros juga pernah memperoleh keuntungan Rp 9.9 trilyun. Dan tentunya yang paling fenomenal adalah pada tahun 1998 yang menyebabkan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia mengalami krisis moneter.
Tapi buku ini lebih banyak membahas mengenai investasi, terutama yang menyangkut reksadana.
Alasan paling mendasar mengapa kita harus berinvestasi adalah karena nilai mata uang dan nilai tukar rupiah terus merosot. Dengan berinvestasi maka artinya kita berkomitmen menggunakan aset yang ada sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Keuntungan reksadana adalah tidak membutuhkan modal besar. Modal ini akan diolah dan diatur oleh manager investasi ke dalam berbagai produk investasi seperti saham dan obligasi. Sehingga bagi kita yang awam mengenai saham dan obligasi merupakan langkah tepat jika kita berinvestasi pada reksadana.
Yang perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa kekurangan reksadana yaitu diantaranya adalah biaya sales, biaya tahunan, biaya jasa manager investasi, biaya jasa bank kustodian dan pajak capital gain.
Dalam reksadana ada konstanta yang perlu diperhatikan secara berkala, yaitu NAB atau Nilai Aktiva Bersih. Nilai Aktiva Bersih ini adalah nilai investasi setelah dikurangi semua biaya kewajiban kita, atau definisi lainnya adalah harega beli maupun harga jual dari unit penyertaan reksadana.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Oleh : Elekson Marojahan, S.E., dkk
Penerbit : Cemerlang Publishing, 2014
Tebal : 145 halaman
Diakhir buku sekelumit diceritakan 2 tokoh yang ahli investasi, yaitu Warren Buffet dan George Soros. Yang paling fenomenal tentu adalah George Soros, karena dia mempunyai strategi yang kontroversial dalam berinvestasi dengan pendekatan "theory of reflexity" yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara pemikiran dan realitas sehingga menyebabkan gelembung ekonomi.
George Soros tertarik melakuan investasi pada negara berkembang, dan dengan kemampuannya George Soros melakukan analisa dan memprediksi kapan waktu yang tepat dia menarik keseluruhan modalnya.
Dengan strategi yang dia gunakan pada tahun 1982 dalam waktu singkat George Soros memperoleh 1.2 milyar dolar, pada tahun 1992 George Soros juga pernah memperoleh keuntungan Rp 9.9 trilyun. Dan tentunya yang paling fenomenal adalah pada tahun 1998 yang menyebabkan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia mengalami krisis moneter.
Tapi buku ini lebih banyak membahas mengenai investasi, terutama yang menyangkut reksadana.
Alasan paling mendasar mengapa kita harus berinvestasi adalah karena nilai mata uang dan nilai tukar rupiah terus merosot. Dengan berinvestasi maka artinya kita berkomitmen menggunakan aset yang ada sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Keuntungan reksadana adalah tidak membutuhkan modal besar. Modal ini akan diolah dan diatur oleh manager investasi ke dalam berbagai produk investasi seperti saham dan obligasi. Sehingga bagi kita yang awam mengenai saham dan obligasi merupakan langkah tepat jika kita berinvestasi pada reksadana.
Yang perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa kekurangan reksadana yaitu diantaranya adalah biaya sales, biaya tahunan, biaya jasa manager investasi, biaya jasa bank kustodian dan pajak capital gain.
Dalam reksadana ada konstanta yang perlu diperhatikan secara berkala, yaitu NAB atau Nilai Aktiva Bersih. Nilai Aktiva Bersih ini adalah nilai investasi setelah dikurangi semua biaya kewajiban kita, atau definisi lainnya adalah harega beli maupun harga jual dari unit penyertaan reksadana.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Related Posts
-
Oleh : Herry Prasetyo Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, 2009 Tebal : 96 halaman Jika kita lihat di dunia kerja, biasanya ada rekan...
-
7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif Oleh : Stephen R. Covey Penerbit : Binarupa Aksara Publisher, 2013 Tebal : 384 halaman Bu...
-
Injil Judas Oleh : Rodolphe Kasser, Marvin Meyer dan Gregor Wurst Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006 Tebal : 219 halaman "The G...
-
Oleh : Rizem Aizid Penerbit : FlashBooks, 2011 Tebal : 239 halaman Begitu dapat buku ini dan membaca daftar isinya, langsung saja ...
-
Oleh : Rani Agias Fitri Penerbit : Literati, 2016 Tebal : 209 halaman Kepribadian merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir. Sifat ...