Serial Ke-38 Diskusi Tasawuf Modern
Oleh : Agus Mustofa
Penerbit : Padmapress, 2014
Tebal : 272 halaman
Iblis diciptakan jauh sebelum manusia modern ada di muka bumi, bahkan sebelum manusia purba, namun tidak lebih awal dari penciptaan alam semesta. Yaitu saat planet Bumi berusia muda, dimana suhunya masih panas. Oleh karena itu iblis atau jin diciptakan dari api, atau dalam ilmu Fisika disebut dengan energi panas.
Iblis yang cemburu dan sombong, menyebabkan dia membangkang perintah Allah. Kesombongan adalah penyebab utama seseorang menjadi lengah dan tidak rasional. Iblis yang dikutuk tersebut bukan bertaubat, namun malah berjanji untuk menggoda dan menjerumuskan manusia. Itulah kenapa Iblis disebut iblis yang berasal dari kata ablasa yang bermakna putus asa.
Dalam hal menjerumuskan manusia, peran iblis hanya sebatas merayu. Iblis sekedar menyesatkan jalan pikiran manusia.
Setan menyatu dalam aliran darah, memasuki otak, jatung dan nafas kita.
Hawa nafsu lah yang menjadi dorongan untuk berbuat buruk.
Cahaya dalam ilmu Fisika adalah gelombang elektromagnetik yang berbasis pada partikel kuantum foton. Foton adalah partikel yang tidak bermassa atau berbobot nol. Foton muncul pertamakali saat sekian detik dari peristiwa Big Bang. Sejak itu cahaya mulai bertebaran di alam semesta yang disebut dengan decoupling of matter-radiation.
Malaikat yang diciptakan dari cahaya tidak tergantung dari keberadaan materi, hal ini dikarenakan cahaya merupakan partikel quantum yang lebih halus daripada materi.
Setelah penciptaan alam semesta, kemudian malaikat ditugasi untuk mengurusi berbagai peristiwa yang terjadi di alam semesta.
Disebutkan bahwa satu hari malaikat setara dengan 50.000 tahun waktu manusia. Hal ini bisa menggambarkan dan menjelaskan kecepatan malaikat. Kita bisa mengacu kepada rumus relativitas waktu dari Einstein, yaitu sesuatu yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami dilatasi waktu. Artinya waktu bisa mulur menjadi lebih panjang. Jika kita hitung, maka kecepatan malaikat mendekati kecepatan cahaya, yaitu mencapai 0,9999C.
Cahaya adalah entitas dengan kecepatan tertinggi di alam semesta, namun meski demikian, gaya gravitasi bisa berdinamika secara real-time.
Bahkan bintang-bintang bisa runtuh disebabkan oleh gaya anti-gravitasi yang lebih besar dibandingkan gaya gravitasinya, yang disebut dengan ledakan supernova. Sampai-sampai cahaya pun bisa terjebak didalamnya dan tidak bisa keluar yang disebut dengan black hole.