Oleh : Al Ries & Jack Trout
Penerbit : Mc Graw Hill, 1987
Tebal : 213 halaman
Positioning is not what you do to a product. Positioning is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect.
In communication, as in architecture, less is more. You have to sharpen your message to cut into the mind. You have to jettison the ambuguities, simplify the message, and then simplify it some more if you want to make a long-lasting impression.
Shakespeare was wrong. The name is the hook that hangs the brand on the product ladder in the prospect's mind. In the positioning era, the single most important marketing decision you can make is what to name the product.
With a good name, your positioning job is going to be a lot easier.
Let's review positioning theory as it might apply to your own personal career. What are you? People suffer from the same disease as products. What is your own position in life?
In positioning, smaller may be better.
-
Buku Positioning: The Battle for Your Mind karya Al Ries dan Jack Trout adalah salah satu buku pemasaran paling berpengaruh yang pernah ditulis. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1981, buku ini memperkenalkan konsep positioning, yang telah menjadi landasan utama dalam strategi pemasaran modern.
Konsep Dasar Positioning
Al Ries dan Jack Trout menjelaskan bahwa dalam dunia pemasaran yang penuh dengan persaingan, keberhasilan sebuah merek tidak hanya bergantung pada kualitas produk atau layanan, tetapi juga pada bagaimana merek tersebut dipersepsikan dalam benak konsumen. Positioning adalah strategi untuk menempatkan suatu produk, merek, atau perusahaan dalam pikiran audiens dengan cara yang berbeda dari pesaingnya.
Menurut penulis, manusia menerima ribuan pesan pemasaran setiap hari, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mereka ingat. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari posisi unik di benak konsumen agar tetap relevan dan dikenali.
Strategi Positioning
Buku ini menawarkan beberapa prinsip utama dalam positioning yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Salah satu strategi positioning yang paling efektif adalah menjadi yang pertama dalam suatu kategori. Ries dan Trout menekankan bahwa merek pertama dalam kategori tertentu memiliki keunggulan besar. Contohnya, Coca-Cola sebagai pelopor minuman bersoda atau Xerox sebagai pionir dalam industri mesin fotokopi.
Jika tidak bisa menjadi yang pertama dalam kategori baru, perusahaan harus menemukan cara untuk membedakan diri mereka dari pesaing. Contohnya, Pepsi memposisikan dirinya sebagai alternatif yang lebih segar dan berjiwa muda dibandingkan Coca-Cola.
Nama produk atau merek harus sederhana, mudah diingat, dan langsung menggambarkan manfaatnya. Nama yang kuat dapat membantu merek menanamkan dirinya dalam benak konsumen lebih cepat.
Jika suatu merek tidak bisa menjadi nomor satu, ia bisa sukses dengan menempatkan dirinya sebagai oposisi yang kuat terhadap pemimpin pasar. Contohnya adalah Avis, perusahaan rental mobil yang menggunakan slogan "We try harder" untuk menunjukkan bahwa mereka lebih berusaha keras dibandingkan pesaing utamanya, Hertz.
Perusahaan yang berusaha menjadi segalanya untuk semua orang cenderung kehilangan fokus dan sulit diingat. Sebaliknya, merek yang memilih spesialisasi dalam satu aspek tertentu lebih mudah membangun positioning yang kuat. Contohnya, Volvo yang dikenal sebagai mobil dengan standar keselamatan tinggi.
Positioning dalam Era Modern
Walaupun buku ini ditulis beberapa dekade yang lalu, prinsip-prinsipnya tetap relevan dalam pemasaran digital saat ini. Dengan meningkatnya jumlah informasi yang diterima konsumen setiap hari, brand positioning semakin penting. Strategi positioning juga banyak diterapkan dalam pemasaran online, termasuk SEO, branding di media sosial, dan kampanye iklan digital.