Showing posts with label Financial. Show all posts
Showing posts with label Financial. Show all posts

Wednesday, July 30, 2025

Die With Zero

Oleh : Bill Perkins

Penerbit : Houghton Mifflin Harcourt Publishing, 2020

Tebal : 216 halaman


Hidup Sekarang, Nikmati Momen, dan Wariskan Pengalaman

Bill Perkins, seorang investor dan entrepreneur, menantang pandangan umum tentang keuangan dan warisan dalam bukunya Die With Zero. Ia memprovokasi kita dengan pertanyaan mendasar:

Untuk apa kita terus mengumpulkan uang, jika akhirnya mati dengan sisa kekayaan yang tak terpakai?

Alih-alih fokus menimbun kekayaan sepanjang hidup, Perkins menawarkan perspektif radikal: gunakan uang dan waktu kita secara bijak untuk membeli pengalaman, bukan akumulasi. Hidup bukan tentang menjadi “kaya” saat tua, tapi tentang menjadi kaya secara pengalaman di saat yang tepat.


Jangan Menunda Hidup

Perkins menyoroti bagaimana banyak orang menunda kesenangan dan pengalaman demi “masa pensiun” yang belum tentu datang. Mereka terus menabung, bekerja keras, dan hidup hemat, hanya untuk akhirnya terlalu tua, terlalu sakit, atau bahkan sudah meninggal sebelum bisa menikmati hasilnya.


Tujuan hidup bukanlah mati kaya, tetapi mati dengan nol – zero.

Artinya, pada akhir hayat, idealnya kita sudah menggunakan semua sumber daya yang kita miliki untuk hidup sepenuhnya, berbagi kepada orang lain, dan meninggalkan warisan berupa pengalaman, bukan sekadar harta.


Maknai hidup lewat pengalaman, bukan uang.

Uang hanyalah alat. Pengalamanlah yang menciptakan memori abadi. Uang yang tidak diubah menjadi pengalaman pada waktu yang tepat akan kehilangan nilainya.


Gunakan waktu dan energi sebaik mungkin.

Ada masa di mana kamu cukup sehat untuk naik gunung, jalan-jalan ke luar negeri, atau mulai bisnis impian. Waktu itu tidak datang dua kali. Jangan tunggu pensiun.


Waktu memiliki nilai lebih tinggi daripada uang.

Semakin tua, energi dan waktu kita menyusut. Gunakan masa muda untuk mengejar pengalaman yang lebih menantang secara fisik dan emosional.


Investasi pengalaman.

Alih-alih hanya investasi uang, fokuslah juga mengumpulkan “memory dividend” – kenangan dan kebijaksanaan dari pengalaman yang kamu jalani.


Distribusi warisan saat masih hidup.

Jangan menunggu mati untuk memberi. Anak-anak atau orang-orang yang kita cintai lebih membutuhkan bantuan saat mereka muda dan membangun kehidupan, bukan saat mereka sudah mapan.


Waktu terbaik untuk pengalaman berbeda-beda.

Ada momen terbaik untuk naik gunung, backpacker ke Eropa, belajar surfing, membangun bisnis, atau mengasuh cucu. Jika dilewatkan, momen itu tidak bisa diganti dengan uang.


Gunakan perencanaan hidup, bukan sekadar perencanaan keuangan.

Hidup harus dirancang seperti proyek besar, dengan prioritas yang berubah sesuai usia, bukan hanya akumulasi aset.


Tak ada kehormatan dalam menumpuk uang sampai mati.

Jika kamu mati dengan banyak uang di rekening, kemungkinan besar kamu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk hidup lebih dalam.


Gunakan pendekatan net worth curve

Grafik kekayaan bersih seharusnya naik saat kamu membangun hidup, lalu mulai menurun setelah titik tertentu karena kamu mulai “membelanjakan hidup”, bukan sekadar menyimpannya.


Kritik terhadap Pola Hidup Tradisional

Perkins mengkritik pandangan konservatif keuangan yang terlalu fokus pada akumulasi dan warisan. Menurutnya, hal itu sering menyebabkan orang tidak berani mengambil risiko, bahkan untuk pengalaman sederhana yang bisa memperkaya jiwa. Ia menyarankan untuk membebaskan diri dari rasa bersalah ketika "membelanjakan" uang demi hidup yang lebih bermakna.


Hidup Sekarang, Bukan Nanti

Buku Die With Zero bukan mengajak kita untuk boros, tetapi menyeimbangkan hidup dengan pengalaman, makna, dan kebijaksanaan penggunaan uang. Ini bukan tentang kemewahan, tapi tentang keberanian memilih hidup yang penuh warna.

Bill Perkins tidak menyuruh semua orang menghabiskan uang secara impulsif. Ia justru mendorong kita untuk hidup dengan niat dan rencana, agar pada akhirnya kita tidak menyesal karena terlalu banyak menahan diri.

“The goal is not to die with everything, but to die having given everything you can—to yourself, your loved ones, and the world.”

Wednesday, July 23, 2025

Kelola Gaji Bisa Investasi Bisnis Properti

Oleh : Nasta Trilakshmi

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2021

Tebal : 169 halaman


Saat pandemi covid-19 lalu, banyak manusia yang terjangkiti kecemasan dan kepanikan (anxiety) terutama saat terjadi lockdown sehingga sampai terjadi panic buying terhadap alat kesehatan dan kebutuhan pokok.

Namun yang sangat mengkhawatirkan saat pandemi adalah banyaknya terjadi PHK, bahkan banyak juga perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Lebih baik bersusah-susah menyimpan daripada harus bersusah-susah cari utangan.

Ilmu financial planning jika diterapkan dengan konsisten dan disiplin akan membuat pengelolaan dana keluarga menjadi terarah.

Jangan menabung apa yang tersisa, tapi habiskan apa yang tersisa setelah menabungnya.

Dalam buku ini diberikan prinsip 10/20/30/40 untuk mengelola penghasilan yaitu 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan utang dan 40% untuk kebutuhan. 

Wednesday, April 9, 2025

Smart Trader Rich Investor

Oleh : Ellen May

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2021

Tebal : 278 halaman


Langkah pertama adalah menyisihkan uang (saving), namun menabung tidak cocok disebut sebagai investasi. 

Beberapa instrumen investasi agar kita bisa mendapatkan passive income diantaranya membuka bisnis, menyewakan rumah, royalti, obligasi dan saham.

Untuk mendapatkan passive income dari saham makan kita harus menjadi seorang investor saham jangka panjang.

Kesabaran adalah sahabat investor jangka panjang.

Jika kita orang bertipe cenderung tenang dalam menghadapi masalah, maka kita layak mencoba investasi saham.

Strategi yang berhasil pada orang satu belum tentu berhasil pada berhasil pada orang lain.

Bill Williams sang trader legendaris mengaku punya banyak waktu luang, bahkan sering bersantai dekat pantai dan melakukan relaksasi.

Strategi investasi jangka panjang yaitu diantaranya value investing, growth investing, GARP investing dan income investing.

Dollar cost averaging adalah strategi yang diperuntukkan bagi investor jangka panjang dengan rentang waktu jangka tahunan dan bukan untuk trader jangka pendek.

Menurut Warren Buffett target pertumbuhan aset adalah setidaknya 24.7% selama setahun.

Jika kita konsisten menghasilkan 20% saja dalam setahun, maka dalam 10 tahun uang kita akan menjadi 6000% atau 6x lipat dan dalam 20 tahun menjadi 38.330% atau 38.3x lipat.

Sistem perdagangan saham dilakukan secara komputerisasi dengan Mekanisme Lelang Terbuka yang mempertemukan order beli dan jual berdasarkan prioritas harga dan prioritas waktu.

Bagi investor jangka panjang, fluktuasi harga saham tidak berpengaruh selama fundamental perusahaan bagus dan perusahaan terus menghasilkan laba.

Resiko terbesar saham adalah jika perusahaan dinyatakan bangkrut dan perusahaan dibubarkan, maka hak klaim pemegang saham mendapatkan prioritas terakhir.

Likuiditas sebuah saham sangat penting, semakin likuid sebuah saham, berarti pembeli dan penjual yang bertraksasi semakin banyak yang artinya saham semakin laku.

 

Wednesday, April 2, 2025

Strategi Investasi Warren Buffet & Lo Kheng Hong



Oleh : Eva Riyanty Lubis
Penerbit : Anak Hebat Indonesia, 2024
Tebal : 224 halaman

Salah satu kutipan pembuka yang menarik dalam buku ini adalah dari Warren Buffet yaitu "Saya tidak pernah mencoba menghasilkan uang di pasar saham. Saya membeli dengan asumsi mereka dapat menutup pasar pada hari berikutnya dan tidak membukanya kembali selama 10 tahun.

Jadi dalam investasi saham ada 2 kata kunci yang penting, yaitu jangka panjang dan sabar. Oleh karenanya kita harus bisa tetap tenang dan rasional dalam mengambil keputusan investasi tanpa terpengaruh oleh emosi pasar.

Lo Kheng Hong juga sependapat yang sama, bahwa investasi saham bukan permainan cepat kaya, melainkan proses yang memerlukan kesabaran dan konsistensi dengan mengadopsi strategi jangka panjang.

Oleh karenanya juga, kita harus dapat bersikap independen dalam pengambilan keputusan, dan hindari jebakan kerumunan atau yang disebut dengan herd mentality sehingga dapat membuat keputusan yang cerdas.

Penting untuk melakukan analisa saham sendiri, dengan mempelajari laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Dan beberapa indeks saham, misalnya PER atau Price to Earning Ratio dan PBV atau Price to Book Value.

PER adalah rasio yang mengukur berapa kali laba bersih per saham dapat dibayarkan untuk setiap harga saham, rumusnya adalah Harga Saham / Laba Bersih per Saham.

Sedangkan PBV adalah rasio yang mengukur seberapa mahal atau murah harga saham dibandingkan dengan nilai aset bersih per saham, formulanya adalah Harga Saham / (Total Aset - Total Kewajiban) per Saham.

Sangat penting mengetahui bahwa margin keuntungan atau profit margin adalah hal utama dalam analisis investasi sebagai tolok ukur efisiensi dan daya saing perusahaan.

Oleh karena itu carilah saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, sehingga dapat memberikan keuntungan ketika pasar mengakui nilai sebenarnya.

Jika membeli saham sudah banyak teori, yang kurang adalah strategi kapan menjual saham yang tepat. Salah satu strategi menjual saham adalah saat harga saham mencapai target. Dengan mempunyai target harga ini maka selain kita telah mengunci keuntungan juga mencegah hilangnya keuntungan akibat fluktuasi pasar.

Wednesday, January 22, 2025

Investasi Saham ala Fundamentalis Dunia

Rahasia Membeli Saham yang Harganya Terlalu Murah Daripada Nilainya

Penulis : Ryan Filbert, William Prasetya

Penerbit : Elex Media Komputindo, 2020

Tebal : 197 halaman

Investasi memiliki resiko, namun tidak berinvestasi memiliki resiko lebih mutlak, yaitu pasti rugi.

Kenaikan harga saham bisa menjadi 2 hal, yaitu kenaikan harga yang diakibatkan keadaan sebenarnya, dan kenaikan harga semu akibat spekulan atau alasan tidak logis.

Skor yang ada pada laporan keuangan dari perusahaan dapat kita analisa sebagai keputusan nantinya perusahaan tersebut akan bertumbuh dan menguntungkan atau tidak.

LQ45 adalah saham paling likuid terhadap 45 saham yang direview tiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus.

Rahasia kecil yang sudah umum adalah bahwa perusahaan yang membuka saham memiliki alasan yaitu perusahaan sedang membutuhkan dana, sehingga dengan memperjualbelikan saham, maka perusahaan dapat mendapatkan dana untuk mengembangkan usaha.

Salah satu saham yang layak dibeli oleh investor adalah saham under value. Dalam hal ini harga berbeda dengan nilai. Istilah yang sering digunakan adalah belilah saham seperti beli Alphard dengan harga Bajaj.

Untuk itu kita perlu memahami indeks yang disebut dengan PER dan PBV.

Wednesday, January 8, 2025

Kapitalisme yang Layak

Suatu Cetak Biru Reformasi Ekonomi Kita

Oleh : Sebastian Dullien, Hansjorg Herr, Christian Kellermann

Penerbit : Friedrich Ebert Stiftung, 2013

Tebal : 229 halaman


Kesalahan yang berakar pada kepongahan dan keserakahan yang lahir dari pasar yang diregulasi hampir meruntuhkan seluruh sistem. Kemudian pemerintah masuk melakukan penyelamatan dengan bail out sehingga sistem perekonomian tidak runtuh.

Lalu apa yang terjadi pada hutang rumah tangga, perusahaan dan negara?

Pendekatan kapitalisme didiskusikan dengan munculnya krisis.

Model globalisasi adalah model yang cenderung konstan menghasilkan syok dalam perekonomian. Restrukturisasi sektor perusahaan sebagai hasil dari merger dan akuisisi menjadi penting. Pekerjaan industrial yang memerlukan keterampilan semakin menghilang dari negara maju. Outsourcing menjadi konsekuensi globalisasi pasar termasuk pemotongan upah demi memperbaiki kesempatan perusahaan untuk bertahan hidup.

Wednesday, July 24, 2024

The Latte Factor

Oleh : David Bach & John David Mann

Jumlah uang kecil yang kita habiskan secara teratur bisa menelan biaya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Meskipun konsep ini sederhana, Faktor Latte telah menimbulkan kontroversi. 

Buku "The Latte Factor" yang ditulis oleh David Bach dan John David Mann adalah buku tentang bagaimana mengelola keuangan secara cerdas dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini bercerita tentang seorang wanita bernama Zoey Daniels yang merasa hidupnya tidak seimbang karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan merasa tidak punya uang untuk mengejar impian dan kebahagiaannya.

Dalam buku ini, Zoey bertemu dengan seorang penasihat keuangan bernama Henry yang membantunya menyadari bahwa kebiasaan kecil yang sering diabaikan seperti membeli kopi atau makan siang di luar bisa berdampak besar pada keuangan jangka panjang. Konsep "The Latte Factor" sendiri adalah bahwa pengeluaran kecil yang sering dilakukan sehari-hari, seperti membeli kopi di kedai kopi, bisa menjadi pengeluaran besar yang memakan sebagian besar dari anggaran bulanan kita jika tidak dikelola dengan bijak.

Buku ini mengajarkan konsep dasar keuangan pribadi dan memberikan tips praktis tentang cara mengatur anggaran, mengurangi hutang, menabung, dan investasi dengan cerdas. Dalam buku ini juga diuraikan bagaimana mengambil langkah-langkah kecil dan konsisten dalam mengelola keuangan kita setiap hari dapat membawa perubahan besar dalam hidup kita.

"The Latte Factor" sangat cocok untuk dibaca bagi mereka yang ingin belajar tentang keuangan pribadi dan mencari inspirasi untuk mengelola uang mereka dengan lebih bijak. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh nyata dan ilustrasi untuk memudahkan pembaca memahami konsep yang dijelaskan.

Faktor Latte bukan hanya tentang latte. Ini tentang pengeluaran kecil lain yang kita keluarkan. Kedua, berdebat tentang tingkat pengembalian investasi hanya mengubah angka, tetapi tidak mengubah pelajaran penting yang bisa kita ambil.

Konsep sederhana ini bisa mengajarkan segala hal yang perlu kita ketahui untuk mencapai kebebasan finansial. 

Jumlah uang kecil yang diinvestasikan secara konsisten akan tumbuh menjadi jumlah yang besar. Kita tidak perlu berasumsi $5 sehari dengan pengembalian 11%. Mari kita asumsikan $3,50 sehari dengan pengembalian 6%. Seperti yang ditunjukkan oleh Vanguard dalam sebuah artikel, hasilnya dalam 30 tahun adalah $106,000. Kalkulator ini akan menunjukkan hasilnya berdasarkan asumsi jumlah dan pengembalian yang Anda masukkan sendiri.

Fokus hanya pada secangkir kopi adalah pemahaman yang salah. Faktor Latte berlaku untuk segala hal, mulai dari biaya kabel hingga kepemilikan mobil. Banyak keluarga bisa menghemat ratusan dolar setiap bulan dengan meninjau tagihan bulanan mereka. 

Beberapa orang mengabaikan Faktor Latte karena mereka ingin "menikmati" hidup. Saya sering mendengar bahwa "hidup itu singkat" dan kita harus "hidup untuk hari ini." Cliché ini memang memiliki kebenarannya. Namun jarang saya mendengar orang berkata, "Hidup itu singkat, saya akan membaca buku bagus" atau "Hidup itu singkat, saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga." Untuk beberapa alasan, cliché ini selalu digunakan untuk membenarkan pengeluaran uang. Poinnya adalah kita menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak membuat kita bahagia. Jika kita menjalankan eksperimen dan tidak minum "latte" kita selama 21 hari, saya pikir kita akan menemukan bahwa kita tidak merindukannya sama sekali. Ini berlaku baik untuk secangkir kopi, 500 saluran kabel, atau mobil ketiga.

Akhirnya, Faktor Latte menunjukkan kekuatan dari jumlah uang kecil. Setiap dolar yang kita dapatkan mewakili peluang. Tentu saja, kita menghabiskan uang untuk kebutuhan dan keinginan. Tetapi setiap dolar yang bisa kita tabung dan investasikan akan tumbuh jika diberikan cukup waktu. Ini memungkinkan kita membangun kekayaan dengan hampir semua tingkat pendapatan.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dari Faktor Latte, kita dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan membangun masa depan finansial yang lebih kuat.

Wednesday, August 23, 2023

Buffett : The Making of an American Capitalist

Penulis : Roger Lowenstein

Penerbit : Redline Publishing, 2009

Tebal : 594 halaman


Patut untuk selalu diingat bahwa di balik setiap saham dan obligasi, terdapat sebuah bisnis kongkret dan lazim.

Pada tanggal 13 Agustus 1931, ayah dari Warren membawa kabar buruk, bahwa bank ayahnya tutup yang terjadi pada masa Depresi Besar. Hal ini menjadi pil pahit yang kemudian Howard mewarisi kebencian Buffett untuk berutang.

Howard tidak pernah minum minuman keras dan merokok.

Warren tidak pernah berkelahi dengan siapa pun, dia menghindari pergesekan dari segala macam konflik. Warren juga dikenal sebagai kutu buku namun senang berolahraga. Buffet enggan menjadi seorang petarung, tapi memiliki sifat kepemimpinan, seperti kepercayaan diri, perspektif, memusatkan perhatian kepada tujuan, serta bakat untuk komunikasi segala hal.

Masa-sama tersebut mempengaruhi Warren selama melalui tahun-tahun berat dengan dorongan kuat untuk menjadi kaya raya.

Terpaan inflasi ini menjadikan keluarga Buffett meyakini bahwa Roosevelt telah menghancurkan nilai uang mata dolar, sehingga Howard memberikan koin emas untuk membeli barang-barang mewah, kandelir kristal, piring perak, karpet oriental hal ini dikarenakan benda yang kasatmata lebih baik daripada dolar.

Di usia 10 tahun, Howard mengajak Warren ke New York, saat di Wall Street, Warren pergi ke bursa saham. Lalu di usia 11 tahun, Warren membeli 3 saham seharga $38 per lembar.  Saham tersebut sempat anjlok di angka $27, namun kemudian pulih di angka $40 lalu kemudian mereka menjualnya. Namun ternyata saham tersebut merangkak naik di angka $200.

Pelajaran pertama yang bisa diambil adalah kesabaran.

Dalam menjalankan usaha, Warren bukan ingin uang, namun dia hanya senang menghasilkan uang dan melihatnya terus bertambah.

Apa yang harus dilakukan ketika saham murah, setelah dibeli, menjadi jauh lebih murah. Buffet menyimpulkan falsafah Graham menjadi 2 kata, yaitu margin keamanan. Sebagai seorang investor harus mempunyai celah antara harga yang bersedia dibayarkannya dengan estimasi berapa nilai suatu saham.

Penekanan Graham pada saham murah adalah "cigar butts", yaitu saham yang bisa dipilih orang hampir secara gratis, seperti puntung rokok namun masih memiliki sisa beberapa isapan yang berharga.

Oleh karena itu kita perlu meriset kinerja perdagangan saham yang berharga kurang dari $5. Lalu hitung dengan baik untuk mendapatkan nilai yang wajar. Pemilihan saham tergantung bukan pada dorongan publik, namun pada fakta.

Kunci filosofi investasi saham bukan pada penjualan yang baik, namun pada pembelian yang baik.

Intinya, investasi pada nilai.

Jangan pernah terbawa arus tren investasi.

Namun tidak itu saja, terdapat konteks kualitatif yaitu bukan gambaran statis aset saja, sebuah bisnis yang hidup dan berkembang dengan serangkaian dinamika dan potensi unik juga sangat penting.

Buffet menghindari meramal bursa saham, termasuk juga menghindari membeli dan menjual saham berdasarkan opini orang, sebaliknya dia menganalisis prospek bisnis jangka panjang.

Mengapa harga saham, bahkan meski harganya murah, otomatis akan naik. Ini merupakan salah satu misteri dalam bisnis. Hal ini disebut sebagai renaissance nilai. Sehingga tidak perlu menjadi orang genius untuk membeli saham.

Warren Buffett memiliki sosok orang yang menjadi alter ego, yaitu Charlie Munger, yang menjadi sosok misterius sejati, pemikir eksentrik. Talenta unik menjadikan Charlie Munger selain sebagai sahabat, juga menjadi konsultan Buffett yang sangat berguna untuk menjadi seorang investor.

Charlie adalah orang yang kocak, namun juga orang yang arogan, Dia percaya sudut pandang aristokratik.

Tekanan atau desakan untuk selalu berinvestasi memiliki julukan yang unik, yaitu rhinophobis, yaitu penyakit investor dalam ketakutan karena memiliki dana tunai, sehingga memegang uang tunai merupakan godaan yang luar biasa.

Tuesday, July 4, 2023

The Richest Man in Babylon

Oleh : George S. Clason

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000

Tebal : 199 halaman


Minat yang lebih besar terhadap pekerjaan, konsentrasi yang lebih besar terhadap tugas dan pekerjaan, keuletan yang lebih besar dari usaha merupakan kunci sukses dalam bekerja. Namun hal-hal tersebut diatas tidaklah cukup.

Jika kehidupan kita tidak lebih dari sekedar hidup saja, artinya kita telah gagal mempelajari hukum-hukum dalam mengatur tumbuh dan kembangnya kekayaan. Sehingga bisa dikatakan jauh dari kata berhasil.

Keberhasilan adalah pencapaian dari usaha dan kemampuan kita, dengan persiapan yang tepat sebagai kunci dari keberhasilan tersebut.

Kita bisa meniru teladan dari orang-orang dari Babylonia Kuno yang terkenal bahwa penduduk Babylonia merupakan orang-orang yang cerdas dan pemikir yang ulet. Sehingga menjadikan Babylonia Kuno sebagai kota terkaya dan terkuat di zamannya.

Orang yang berhasil terutama dalam hal kekayaan pada umumnya saat masa mudanya telah berkontemplasi dan melihat banyak hal baik yang dapat membuat kita bahagia dan puas, dan kekayaan merupakan kekuatan serta dapat meningkatkan kebahagian dan kepuasaan tersebut.

Perlu diingat bahwa orang yang berhasil dan yang tidak sama-sama memiliki waktu yang banyak dan berkelimpahan. Orang yang tidak berhasil hanya akan membiarkan waktu berlalu begitu saja. Dan anak muda tentunya memiliki waktu yang berkelimpahan.

Pikiran anak muda bagaikan sinar cemerlang yang memancar seperti meteor, sedangkan kebijaksanaan orang tua seperti bintang yang bersinar tanpa berubah yang dapat menjadi gantungan penunjuk arah.

Jalan menuju kekayaan yang pertama adalah membayar diri sendiri dengan cara menyimpan sebagian pendapatan untuk disisihkan bagi diri sendiri, jumlah setidaknya adalah sepersepuluh atau 10 persen. Lalu berusahalah untuk menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan 90 persen pendapatan.

Pengeluaran yang perlu memang akan selalu berubah sejalan dengan pendapatan yang kita peroleh, kecuali jika kita mau menentangnya. Untuk itu jangan kita kacaukan "pengeluaran yang perlu" dengan keinginan-keinginan kita. Karena keinginan akan terus berkembang tiada henti.

Untuk itu buatlah anggaran, dengan membuat dan menulis anggaran maka kita dapat mewujudkan keinginan yang paling didambakan, dan dengan mencatat anggaran maka akan terlihat celah-celah kebocoran dari keuangan kita. 

Jika kita disiplin dan jujur pada diri sendiri tentang kebutuhan hidup, maka kita tidak akan merasa kekurangan. Kebenaran dan kejujuran selalu sederhana. Kebenaran akan mengantar orang untuk keluar dari berbagai kesulitan dan berderap maju menuju gerbang keberhasilan.

Tips kuno dan tradisional yang perlu kita camkan adalah miliki rumah sendiri, agar biaya yang kita keluarkan untuk tempat tinggal tidak akan menguap sia-sia.

Berikutnya kita membuat agar emas bekerja kepada kita. Ibaratnya bangunlah sebuah pasukan dari budak-budak emas. Namun jangan salah jalan dengan sembarangan investasi. Jika membutuhkan nasihat tentang perhiasan datanglah ke pedagang permata, jika menginginkan nasihat tentang domba pergilah ke penggembala.

Untuk itu bergabunglah dengan orang-orang dan usaha-usaha yang keberhasilannya telah terbukti mantap sehingga harta kita dapat memberikan hasil berlimpah berkat keahlian orang tersebut.

Karena prinsip investasi adalah mengamankan modal pokok harta kita, dibalik itu terdapat resiko kemungkinan untuk kerugian. Untuk itu pelajari dengan benar kemampuan investasi membayar kembali dan kenali bahaya-bahaya yang mengikuti.

Kemujuran menunggu orang yang mau menerima peluang. Untuk membangun bisnis harus ada permulaannya. Dan keberanian mengambil langkah awal adalah kemujuran itu sendiri. Karena peluang tidak mau menunggu orang yang lamban. Sehingga kemujuran dapat dipikat dengan menangkap peluang.

Wednesday, February 15, 2023

The Psychology of Money

Pelajaran Abadi Mengenai Kekayaan, Ketamakan dan Kebahagiaan

Oleh : Morgan Housel

Penerbit : PT Bentara Aksara Cahaya, 2020

Tebal : 238 halaman

Mengelola uang tidak berhubungan dengan kecerdasan namun lebih kepada perilaku kita. Contoh yang sahih adalah Ronald Read, seorang petugas kebersihan yang mempunyai harta $ 8 juta dollar saat meninggal dunia. Hal ini bisa terjadi karena beliau rajin menabung dan beli saham blue chip selama puluhan tahun.

Berbeda halnya dengan Richard Fuscone, sang eksekutif Merrill Lynch lulusan Harvard dengan gelar MBA bahkan pernah masuk dalam daftar 40 di bawah 40. Namun di tahun 2008 mengalami kebangkrutan.

Ada lagi contoh dari Rajat Gupta dan Bernard L. Madoff, yang memberikan pelajaran agar kita jangan tamak. Dimana mereka membuang semua yang sudah pernah didapat karena ingin lebih dan lebih. Mereka tidak tahu kapan harus berkata cukup.

Contoh lah Warren Buffett dimana hartanya mencapai $ 84,5 milyar. Kunci keberhasilan Buffett adalah beliau sudah membangun bisnisnya sejak kecil yaitu saat berusia 10 tahun hingga sekarang tiga perempat abad lamanya. Itulah rahasianya, yaitu waktu. 

Buffett adalah investor yang tampak kuno yang cenderung pasif namun optimis pada pertumbuhan ekonomi riil dalam waktu panjang.

Ada 1 persona lagi yang dibahas di buku ini, yaitu John D. Rockefeller yang merupakan pengusaha sukses yang terkenal penyendiri dan jarang bicara. Yang beliau hasilkan bukanlah produk dari tangan atau dari kata-kata, namun lebih apa yang dia dapat di dalam kepala.

Rockefeller bekerja dengan akal pikiran.

Yang satu sabar, yang satu tamak.

Yang satu keberuntungan, di lain hal bisa jadi keputusan yang sangat cerdas. Karena garis batas berani dan sembarangan sangatlah tipis. Resiko dan keberuntungan adalah 2 sisi koin yang sama.

Namun perlu diingat bahwa keberhasilan adalah guru yang payah, membuat orang pandai berpikir dia tak bisa kalah.

Sesuai dengan quote dari Voltaire bahwa sejarah tidak pernah mengulang, namun manusia lah yang selalu mengulang.

Untuk itu hanya ada 1 cara agar tetap kaya, yaitu hemat dan paranoia.

Oleh karena itu, bedakan dulu kekayaan (wealthy) dengan kaya (rich).

Kebahagian bukan lah sekedar kaya, namun dapat memegang kendali dari apa yang dilakukan, kapan dan dengan siapa.

Ada 2 topik yang dapat mempengaruhi kehidupan kita, yaitu uang dan kesehatan.

Tips agar tenang, salah satunya adalah sediakan dana darurat 6 bulan, sehingga kita tidak akan bangkrut jika harus menunggu sampai mendapat pekerjaan baru.

Pensiun lah ketika ingin, bukan ketika harus.

Lalu mengapa banyak orang yang bersedia beli mobil, rumah, makanan, liburan namun jarang dan bahkan tidak mau berinvestasi dengan hasil yang bagus? Jawabannya adalah karena hasil dari keberhasilan investasi tidak langsung kelihatan.

Banyak orang membuat keputusan finansial lalu disesali karena minim informasi dan tidak menggunakan logika dan akal sehat.

Jadilah lebih baik hati, dan jangan pamer.

Ada paradox yang perlu kita resapi.

Yaitu yang pertama bahwasanya separuh dari manajer portofolio keuangan tidak menanamkan uang sendiri ke produk finansialnya. Yang kedua, dokter yang biasanya habis-habisan melawan kanker sang pasien, namun akan lebih memilih perawatan sederhana untuk penyakit kanker yang dia alami sendiri.

Oleh karenanya banyak CEO yang membuat keputusan finansial penting tidak dibuat di tabel atau buku pelajaran, tapi di meja makan.

Kesimpulan adalah kita harus bisa menghentikan kenaikan standar gaya hidup ketika muda. Lalu hidup nyaman di bawah kemampuan belanja. Kemudian menabung lah karena kita hidup di dunia yang sering memberi kejutan.

Untuk itu kita harus bisa menguasai psikologi uang. 

Wednesday, December 28, 2022

Choosing Shares

Memperoleh yang Terbaik dari Bursa Saham


Oleh : Sarah Pennells & Marc Robinson

Penerbit : Dian Rakyat, 2006

Tebal : 72 halaman


Saham atau ekuitas merupakan unit kepemilikan atas sebuah perusahaan. Keuntungan saham adalah apresiasi harga dan deviden.

Saham diterbitkan sebuah usaha perusahaan untuk mengumpulkan uang tanpa terbebani utang. Saat perusahaan go public artinya perusahaan telah melepaskan privasi.

Saham biasa merupakan saham yang umum dan utama, pemilik saham biasa mempunyai hak suara. Sedangkan saham yang lain adalah saham preferen yang pemiliknya tidak mempunyai hak suara.

Naik turunnya harga saham disebabkan oleh transaksi pembeli dan penjual.

Terdapat blue chip yang merupakan saham dari perusahaan yang mempunyai reputasi bagus yang mendominasi industri.

Dalam saham terdapat surat kontrak dan laporan yang merupakan catatan permanen aktivitas perdagangan yang wajib kita simpan.

Sebelum membeli saham sebisa mungkin kita menganalisa salah satunya dengan menggunakan PER atau Ratio Harga Pendapatan yang merupakan harga yang akan dibayar oleh investor untuk suatu saham berdasarkan pendapatannya saat ini.


Wednesday, December 21, 2022

Kompas Investasi

Oleh : Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2011

Tebal : 117 halaman


Tujuan investasi adalah agar daya beli kita dapat selalu terjaga bahkan meningkat. Hal ini dikarenakan efek dari inflasi sebesar 10% per tahun. Artinya dalam 10 tahun harga sebuah produk akan menjadi 2 kali lipatnya. 

Bahkan untuk biaya pendidikan anak bisa naik sebesar 20% per tahun.

Ada 3 prinsip utama untuk mencapai kesuksesan finansial, yaitu bekerja keras, hidup hemat dan memutarkan uang yang ada.

Salah satu bentuk investasi adalah dengan membeli emas, karena cenderung harganya naik yang lebih tinggi dari inflasi.

Investasi yang lain adalah dengan membeli saham seperti ANTM dan TLKM. Keuntungan saham adalah capital gain (selisih antara harga beli dan jual) dan deviden keuntungan perusahaan yang dibagikan sebagian atau keseluruhan kepada pemilik saham secara proporsional.

Dengan memiliki saham berapa pun jumlah yang kita miliki, kita mempunyai hak untuk mengadiri RUPS, disana kita dapat mencari relasi baru. 

Wednesday, June 15, 2022

Sejarah Uang

Oleh : Erna Susilowati

Penerbit : PT Widya Duta Grafika, 2007

Tebal : 64 halaman

Penduduk asli Bandiagara di pedalaman Afrika melakukan barter ratusan tahun yang lalu.

Beberapa benda yang dijadikan alat tukar diantaranya, garam di Romawi, beras di China, gigi anjing di Papua Nugini, kuarsa di Ghana, kerang di India, lempengan logam di Tibet, batu gamping di Yap - Pulau Karolina - Filipina.

Sekitar tahun 1045-256 SM, di Cina pada masa pemerintahan Dinasti Zhou, koin perunggu berbentuk ikan digunakan sebagai uang logam pertama.

Pada masa pemerintahan Raja Croesus di Lydia Asia Kecil (Turki) pada abad ke-6 (560-546 SM) menggunakan emas dan perak berbentuk koin sebagai alat tukar.

Pada abad ke-9 di kerajaan Buton Sulawesi pada masa pemerintahan Ratu Bulawambona digunakan uang Kampua yang terbuat dari kain yang disebut juga dengan uang bida.

Sedangkan di kerajaan Jenggala dan Kadiri digunakan mata uang Khrisnala pada abad ke-9 (tahun 956 - 1158), dengan ciri uang terdapat ukiran berbentuk T yang disebut lingam, dan bagian belakangnya terdapat tulisan huruf Jawa Kuno.

Pada abad ke-12, di kerajaan Majapahit digunakan gobog yaitu uang yang terbuat dari tembaga dengan sisi muka dan belakan terdapat relief yang mengandung cerita rakyat Damar Wulan. 

Pada abad ke-16 di desa Jachymod, Eropa menggunakan uang logam yang disebut taler yang kemudian menjadi cikal bakal uang dollar. Di Italia kemudian disebut dengan tallero, di Belanda disebut dengan daler, di Hawaii disebut denga dala dan dalam dialek Inggris disebut sebagai dollar.

Saturday, January 9, 2021

The Parable of The Pipeline

Perumpamaan Saluran Pipa

How Anyone Can Build a Pipeline of Ongoing Residual Income in the New Economy

Oleh : Burke Hedges

Penerbit : Network TwentyOne Indonesia, 2002

Tebal : 169 halaman


Penting memiliki usaha sendiri, karena saluran pipa kita merupakan saluran kehidupanmu. Oleh sebab itu penting melakukan diversifikasi. Jika kita hanya memiliki satu, maka itu adalah kehidupan saja, yang disebut dengan pola pembawa ember. Yang artinya kita adalah membarter waktu kita dengan uang.

Dengan memiliki saluran pipa lainnya maka kita akan dapat memiliki kebebasan pribadi baik keuangan dan ketentreman, yang disebut dengan saluran pipa. Untuk itu setiap hari kita perlu menetapkan sasaran yang akan dicapai.

Dengan mempunyai saluran air, maka air akan terus mengalir, baik saat kita sedang bekerja maupun tidak. Air akan tetap mengalir saat kita makan bahkan saat di akhir minggu.

Analogi pembawa ember vs saluran pipa air juga dapat dicontohkan antara semut vs belalang. Selama musim panas, semut giat menyimpan biji-bijian untuk musim dingin mendatang sebagai usaha menyisihkan waktunya saat musim panas.

Sedangkan belalang merupakan hewan bermental pembawa ember, dimana setelah mendapatkan uang langsung dihabiskan dan lalu menghabiskan waktunya untuk bermain-main dibawah sinar matahari.

Kekayaan itu tidak sama dengan penghasilan. Karena kekayaan itu adalah hasil dari kerja keras, keuletan, perencanaan dan disiplin diri.

Kunci untuk membangun saluran pipa adalah efisiensi. Efisiensi mempunyai arti membuat jadi ringan, sehingga hasil yang kita peroleh akan menjadi berlipat ganda. Efisiensi ada 2, yaitu efisien waktu dan efisiensi uang.

Contoh efisiensi waktu adalah merekrut pegawai. Sedangkan contoh efisiensi uang adalah menanamkan modal di bursa saham.

Para jutawan umumnya menabung 15% hingga 20% dari penghasilan. Selain itu para jutawan bijak menginvestasikan uang untuk pembangunan pipa seperti saham, obligasi dan usaha-usaha lainnya.

Saturday, July 25, 2020

Sadar Kaya


Oleh : Mardigu WP

Penerbit : Santara Media, 2019
Tebal : 240 halaman


Terdapat fakta bahwa 375 nama orang terkaya seperti Bill Gates, Donald Trump, Warren Buffet, Jeff Bezos, Rupert Murdoch, Sam Walton dkk mempunyai kekayaan yang setara dengan 3 miliar manusia lainnya. Artinya hanya 0,000013% orang yang super kaya di dunia ini.

Untuk menyadari masalah yang menimpa kita, maka kita harus sadar bahwa semua masalah tersebut berasal dari diri kita sendiri, sedangkan hal yang diluar hanyalah pelengkap.

Untuk melepas masalah tersebut, maka tidak boleh ada hal negatif atau yang berlawanan, yang disebut dengan conflict of interest di pikiran. Hal ini dikarenakan di otak manusia hanya dapat fokus memikirkan 1 hal saja. Oleh karena kita harus membuang apa-apa yang buruk buat pikiran. Dan persepsi adalah hal nomor satu yang harus disingkirkan. Kehidupan adalah menjalankan fokus anda.

Oleh karena itu kita harus sabar, ibarat sculpturing yaitu memahat diri, sehingga kita harus menjaga motivasi diri yang harus dipertahankan.

Penentu 95% emosi kita adalah berasal dari dialog dengan diri sendiri.

Berbisnis bukanlah sesuatu yang rumit, sehingga bisnis bukan sesuatu yang harus dipikirkan namun dijalankan.

Tujuan kita mencari ilmu adalah agar terjadi keseimbangan dengan hati. Misalnya seorang enginer yang kaku, analitis dan teknis, maka perlu juga mempelajari dari sisi sosiologi daerah tertentu sehingga kita bisa melihat dunia dari sisi yang lain.

Hal ini juga berkaitan dengan hukum alam, give & take, jangan dibalik. Karena kita harus berinvestasi dengan give terlebih dahulu sebelum mendapatkan hasil atau take.

Terakhir sering-seringlah kopdar dengan rekan-rekan, hal ini bertujuan untuk nyetem vibrasi agar terinduksi secara dalam hal positif tentunya.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Sunday, July 12, 2020

The Winning Investment Habits of Warren Buffet & George Soros


Pelajaran yang Dapat Anda Terapkan dari Duo Investor Terkaya Dunia

Oleh : Mark Tier

Penerbit : PT Buana Ilmu Populer, 2004
Tebal :  390 halaman


Ciri khas Warren Buffet dalam berinvestasi adalah membeli saham perusahaan yang harganya lebih rendah dari seharusnya, sedangkan George Soros melakukan perdagangan dengan daya ungkit (leverage).

Jadi target Buffet adalah membeli bisnis atau saham dengan harga diskon, sedangkan target Soros memperoleh keuntungan berkat perubahan pasar. Dimana dalam pasar terdapat 2 jenis perubahan, yaitu Bear atau penurunan saham dan Bull atau kenaikan saham. Dan satu istilah lagi yaitu Pig atau mereka yang serakah akan terbantai.

Jadi dalam berinvestasi kita bisa memilih 2 metode diatas sebagai jangkar.

Contoh sederhananya adalah jika Buffet mencari harga beli 50 sen dollar untuk saham senilai $1, maka Soros akan membayar $1 saat dia dapat melihat ada peluang dapat menjual senilai $3.

Bagi Buffet, lebih baik mempunyai bisnis senilai $10 juta yang menghasilkan 15%, daripada bisnis senilai $100 juta tapi hanya menghasilkan 5%.

Namun keduanya mempunyai persamaan yaitu fokus agar tidak kehilangan uang.

Terutama bagi Buffet, begitu menghasilkan uang, uang harus disimpan, jangan pernah menghilangkan, dan melindungi modal adalah pondasi dan gaya investasinya. Untuk menentukan saham yang akan dibeli, Buffet akan berpedoman pada kriteria investasi tentang mengukur kualitas bisnis.

Keduanya juga sama dalam hal jarang bicara tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana cara mereka berpikir terhadap pasar. Mereka berdua lebih mudah mendapat uang saat tidak terkenal dibandingkan saat sekarang menjadi lebih terkenal.

Yang agak berbeda dari penasihat investasi pada umumnya adalah mengenai diversifikasi, bahwa lebih baik jangan terlalu banyak melakukan diversifikasi, karena kepemilikan kecil di banyak perusahaan mengakibatkan dampak yang kecil jika terdapat keuntungan spektakuler.

Bagi investor ahli, akan berfokus pada jangka panjang, mereka tidak melihat suatu kejadian tunggal yang terpisah. Mereka mempunyai level bawah sadar di otak, sehingga terdapat reaksi otomatis yang terbentuk dari pengalaman bertahun-tahun. Sehingga mereka mampu membuat keputusan besar dengan sangat cepat dan terbaik.

Semula, strategi Buffet membeli saham adalah mengikuti metode Benjamin Graham, yaitu membeli saham berharga murah dari perusahaan kelas 2. Kemudian Buffet terpengaruh pada metode Fisher, kapan waktu yang tepat untuk menjual?, yaitu dengan metode valuasi.

Dalam investasi saham berlaku hukum gravitasi ekonomi, yaitu apa yang meningkat pasti akan menurun.

Dalam investasi saham juga berlaku refleksivitas, adalah suatu lingkaran umpan balik, yaitu persepsi mengubah fakta, dan fakta mengubah persepsi.

Dalam berivestasi saham, ibarat mengajari anak naik sepeda, tidak mungkin kita akan memberikan buku untuk dibaca atau mengajak anak ke sekolah untuk yang mengajarkan kajian fisika dalam hal naik sepeda, mulai dari mengenjot, menjaga keseimbangan, berbelok dan berhenti. Tentunya kita akan mengambil cari mengajari sepeda dengan memberikan beberapa petunjuk, kita mulai dari meminta anak duduk di sadel, lalu kita dorong pelan-pelan bahkan terkadang membiarkan dia terjatuh hingga akhirnya sang anak dapat menguasai sendiri.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Friday, May 8, 2020

The Interpretation of Financial Statements

Memandu Anda Memahami Laporan Keuangan


Oleh : Benjamin Graham dan Spencer B. Meredith

Penerbit : PT Bentara Aksara Cahaya, 2019
Tebal : 165 halaman


Dalam laporan keuangan sebuah neraca menunjukkan seberapa besar uang dan hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan dapat diukur dari sisi aset maupun penjualan.

Disana terdapat debit atau biaya yaitu entri yang meningkatkan nilai akun aset dan yang mengurangi akun liabilitas. Dan terdapat redit yaitu entri yang meningkatkan nilai akun liabilitas dan yang mengurangi akun aset.

Modal dan laba yang tidak didistribusikan sebagai dividen dicatat sebagai surplus.

Perusahaan memiliki investasi di perusahaan lain dalam bentuk surat berharga, misalnya obligasi atau saham. Harga saham dipengaruhi oleh laba prospektif, yang merupakan sebuah nilai hasil estimasi atau perkiraan, dan transaksi di pasar saham dikendalikan oleh tren.

Harga saham biasa adalah hasil dari sekian banyak estimasi dari seperti apa kinerja laba selama 6 bulan ke depan, pada tahun berikutnya, dan bahkan lebih jauh lagi di masa depan. Pasar juga mempertimbangkan tren atau prospek masa depan dengan menggunakan rasio pada jenis perusahaan.

Ketika pada masa perekonomian mengalami depresi tidak mempengaruhi pasar, karena penilaian publik terhadap emisi individu masih cukup baik.

Terdapat aset tetap, yaitu terdiri dari akun properti (seperti tanah, bangunan, peralatan dan perabotan kantor), dan aset bergerak (seperti lokomotif, peralatan apung, peralatan kecil).

Sebuah aset dapat mengalami penyusutan atau keusangan atau deplesi atau amortisasi, yaitu hilangnya nilai secara bertahap karena usia dan pemakaian.

Ada satu aset lagi, yaitu aset tidak berwujud, yang tidak bisa disentuh, ditimbang maupun diukur. Contohnya adalah mubihah, merek dagang, paten dan sewa.

Yang termasuk aset juga adalah persediaan, dari salah satu sisi memiliki persediaan adalah baik karena memperbesar aset, namun dalam bisnis sebenarnya saldo persediaan dalam jumlah besar merupakan ha yang buruk.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Friday, October 4, 2019

Bagaimana Perekonomian Tumbuh dan Mengapa Runtuh

How An Economy Grows and Why It Crashes


Oleh : Peter D. Schiff & Andrew J. Schiff 

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2016
Tebal : 234 halaman

Pada awal abad ke-20, John Maynard Keyne mengembangkan ide untuk membuat perekonomian tumbuh. Keynes mengajukan pandangan dimana satu perangkat hukum ekonomi berperan pada tataran mikro (ranah individu dan keluarga) dan pada tataran makro (ranah bangsa dan pemerintahan).

Sehingga pada saat itu menghasilkan pertumbuhan kapasitas produksi dan standar hidup di dunia Barat, dengan pusatnya ada di freewheeling (kapitalisme liar) Amerika Serikat yang lebih mengutamakan hak individu dan peran pemerintah yang terbatas.

Pandangan Keynes adalah gagasan pemerintah yang mampu melunakkan volatilitas pasar bebas dengan melakukan ekspansi suplai uang dan menjalankan kebijakan defisit longgar saat keadaan sulit.

Tahun 1971, Presiden Richard Nixon menutup jendela loket yang memutuskan kaitan terakhir dollar dengan emas. Sistem ekonomi global menjadi sepenuhnya didasarkan pada uang yang tidak ternilai.

Dalam ekonomi modern, terdapat teori nilai tenaga kerja (the labor theory value), yang menyatakan bahwa laba diciptakan dengan membayar pekerja lebih kecil daripada nilai mereka yang sesungguhnya.

Para ekonom secara significan menurunkan posisi tabungan dalam rantai nilai ekonomi, karena bagi kaum Keynesian tabungan itu berbahaya bagi pertumbuhan karena dapat menghilangkan uang dari sirkulasi dan mengurangi belanja.

Sehingga orang akan diharapkan lebih banyak berbelanja daripada menabung. Saat ini bangsa Amerika telah berubah dari bangsa penabung menjadi bangsa peminjam, karena suku bunga yang rendah sehingga mendorong kredit dan menekan tabungan.

Dunia ekonomi saat ini berhasil melakukan propaganda cemooh terhadap deflasi dan relatif lebih menerima terhadap inflasi. Karena orang khawatir jika terjadi deflasi maka harga akan turun dan orang akan berhenti membeli, berhenti berbelanja, pekerja kehilangan pekerjaan dan pada akhirnya kembali pada kegelapan ekonomi.

Jika cadangan uang di Bank tipis, maka untuk mengkompensasi peningkatan resiko, Bank akan membebankan suku bunga lebih tinggi kepada kreditur dan menawarkan suku bunga lebih tinggi juga pada deposan untuk mendorong lebih banyak tabungan. Hal ini juga akan menyurutkan pinjaman dan menghambat pertumbuhan bisnis.

Tahun 1913 Federal Reserve berdiri dengan menerbitkan uang berdasarkan emas (bearer gold) berdasarkan permintaan, mengantikan uang kertas bank swasta yang memberikan jaminan serupa. The Fed menciptakan persedian uang elastis, yaitu dapat mengembangkan dan menciutkan jumlah uang yang beredar sesuai dengan kegiatan ekonomi dengan harapan harga stabil.

The Fed secara teori adalah bank Swasta yang menjadi perpanjangan tangan Departemen Keuangan, mematok suku bunga dasar sebagai landasan bagi seluruh struktur suku bunga yang menjadi acuan bagi dunia usaha.

Namun selama 100 tahun terakhir, dollar telah kehilangan lebih dari 95% nilainya.

Keputusan The Fed pada umumnya ditentukan oleh pertimbangan politik daripada pertimbangan ekonomi. Sehingga The Fed memberikan inflasi untuk memungkinkan pemerintah belanja lebih banyak dibandingkan jumlah setoran pajak yang dihimpun.

Belanja infrastruktur dapat menimbukan dampak besar bagi perekonomian, jika manfaat yang didapatkan lebih besar daripada ongkos yang keluar. Banyak politikus dan ekonom keliru memandang belanja infrastruktur bukan sebagai biaya jangka pendek yang menumbuhkan manfaat jangka panjang, tapi dianggap sebagai sarana seketika untuk menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian.

Proyek ini jika dibawah kendali monopoli pemerintah hampir selalu membuahkan inefisiensi, korupsi, suap dan kebangkrutan. Kemudian pemerintah sekedar menaikkan pajak, sehingga dapat membuang sumber daya masyarakat dan standar hidup pun turun.

Para ekonom keliru mendefinisikan hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sebagai sistem yang saling menguntungkan, dimana Amerika Serikat mendapatkan produk yang murah dan kredit yang murah, sedangkan Tiongkok mendapatkan proyek manufaktur.

Amerika Serikat diuntungkan mendapatkan barang tanpa perlu memproduksinya dan bisa meminjam uang tanpa harus menabung, sedangkan Tiongkok harus bekerja tanpa mengkonsumsi apa yang telah mereka hasilkan.

Tentu saja hubungan seperti ini tidak bisa berlangsung selamanya. Semakin lama anda makan gratis, semakin berat pula untuk menafkahi diri ketika makanan gratis tersebut tidak lagi tersedia.

Pada akhir tahun 1960, Amerika Serikat mengekspor jauh lebih banyak daripada impor atau surplus perdagangan. Namun menjelang tahun 1976 neraca dagang telah berubah, Amerika Serikat mengalami defisit dagang, yaitu mencapai USD 10 miliar - USD 50 miliar per tahun.

Tahun 1990, angka menyentuh batas USD 100 miliar.

Pada abad ke-21, perekonomian Tiongkok bangkit dengan ekonomi ekspor, sedangkan defisit perdagangan Amerika Serikat berkisar pada angka USD 600 miliar per tahun. Bahkan pada tahun 2006 mencapai USD 763 miliar.

Bank lebih menyukai pemberian kredit rumah dan perumahan, karena memiliki keamanan dasar dalam bentuk agunan (underlying), yaitu rumah itu sendiri. Jika debitur tidak dapat melunasi pinjamannya, maka bank dapat mengambil alih kepemilikan rumah yang kemudian dijual untuk melunasi hutang.

Namun Amerika Serikat mengalami kenikmatan dan kepedihan akibat gelembung perumahan yang membengkak dan kemudian runtuh. Mayoritas ekonom, pemerintah dan pakar finansial tidak bisa melihat datangnya bencana meskipun sebenarnya mereka sedang menatap tajam dalam jarak dekat.

Tanda akan hal tersebut sebenarnya terlihat dari valuasi, dimana harga rumah melambung tinggi dan benar-benar jauh dari keterjangkauan harga alias angka menjadi tidak masuk akal. Angka tersebut hanyalah kemakmuran semu untuk mendorong konsumen tetap membelanjakan uangnya.

Pada akhirnya kepemilikan rumah yang dulunya tiket menuju kekayaan mudah, menjadi sesuatu yang beresiko. Jika suku bunga naik, maka harga rumah akan menjadi tidak terjangkau.

Inflasi memungkinkan pemerintah membuang hutang secara rahasia, dengan mencetak uang, pemerintah secara nominal dapat melunasi hutang namun secara bersamaan menurunkan nilai mata uang. Kreditur mendapatkan bayaran, namun yang mereka dapatkan tidak bernilai banyak.

Inflasi juga menjadi sarana mentransfer kekayaan dari seseorang yang memiliki tabungan dalam mata uang tertentu ke orang lain yang memiliki tabungan dalam mata uang yang sama. Hal ini terjadi pada Prancis tahun 1790, Negara Konfederasi Amerika tahun 1860, Jerman tahun 1920, Hungaria tahun 1940, Argentina tahun 1970 dan Brasil tahun 1980, serta Zimbabwe tahun 2016.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Wednesday, September 25, 2019

The Latte Factor

Why You Don’t Have to be Rich to Live Rich


Oleh : David Bach and John David Mann
Penerbit : Atria Books, 2019


Buku "The Latte Factor" yang ditulis oleh David Bach dan John David Mann adalah buku tentang bagaimana mengelola keuangan secara cerdas dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini bercerita tentang seorang wanita bernama Zoey Daniels yang merasa hidupnya tidak seimbang karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan merasa tidak punya uang untuk mengejar impian dan kebahagiaannya.

Dalam buku ini, Zoey bertemu dengan seorang penasihat keuangan bernama Henry yang membantunya menyadari bahwa kebiasaan kecil yang sering diabaikan seperti membeli kopi atau makan siang di luar bisa berdampak besar pada keuangan jangka panjang. 

Konsep "The Latte Factor" sendiri adalah bahwa pengeluaran kecil yang sering dilakukan sehari-hari, seperti membeli kopi di kedai kopi, bisa menjadi pengeluaran besar yang memakan sebagian besar dari anggaran bulanan kita jika tidak dikelola dengan bijak.

Buku ini mengajarkan konsep dasar keuangan pribadi dan memberikan tips praktis tentang cara mengatur anggaran, mengurangi hutang, menabung, dan investasi dengan cerdas. Dalam buku ini juga diuraikan bagaimana mengambil langkah-langkah kecil dan konsisten dalam mengelola keuangan kita setiap hari dapat membawa perubahan besar dalam hidup kita.

"The Latte Factor" sangat cocok untuk dibaca bagi mereka yang ingin belajar tentang keuangan pribadi dan mencari inspirasi untuk mengelola uang mereka dengan lebih bijak. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh nyata dan ilustrasi untuk memudahkan pembaca memahami konsep yang dijelaskan.


Latte factor it's not about your coffee. The latte factor is a metaphor. It could be anything you spend extra money on that you could happily do without. Cigarettes, a candy bar, fancy cocktails.

The latte factor isn't about being a penny-pincher or denying yourself. It's about getting clear on what matters. It's about the little daily extravagances and frivolities, whatever they may be - the five, ten, twenty dollars a day that you could just as easily redirect toward your own future.

The solution to your money problems isn't more money, it's new habits. It's not about depriving or punishing yourself. It's about shifting your everyday habits, just a little.

And with that little shift, changing your destiny.

Earning are like the tide, and your spending is like a boat.


Faktor latte ini bukan tentang kopi Anda. Faktor latte adalah metafora. Bisa jadi apa pun yang Anda habiskan dengan uang ekstra yang dapat Anda lakukan dengan senang hati tanpanya. Rokok, permen, koktail mewah.

Faktor latte bukan tentang menjadi penny-pincher atau menyangkal diri sendiri. Ini tentang memperjelas apa yang penting. Ini tentang pemborosan dan kesembronoan kecil setiap hari, apa pun itu - lima, sepuluh, dua puluh dolar sehari yang dapat Anda arahkan dengan mudah ke masa depan Anda sendiri.

Solusi untuk masalah uang Anda bukanlah lebih banyak uang, melainkan kebiasaan baru. Ini bukan tentang merampas atau menghukum diri sendiri. Ini tentang mengubah kebiasaan sehari-hari Anda, sedikit saja.

Dan dengan perubahan kecil itu, mengubah takdir Anda.

Penghasilan seperti air pasang, dan pengeluaran Anda seperti perahu.


#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Tuesday, July 23, 2019

Cadangan Devisa dan Kurs Valuta Asing


Oleh : Adler Haymans Manurung

Penerbit : Buku Kompas, 2016
Tebal : 176 halaman


Cadangan devisa merupakan indikator ekonomi suatu negara yang menyangkut moneter dan yang mempunyai keterkaitan dengan kurs valuta asing. Dimana saat terjadi penurunan cadangan devisa maka akan berdampak pada kurs valuta asing.

Singkatnya agar mata uang rupiah dalam kurs valuta asing terhadap dollar menguat, maka kita memerlukan cadangan devisa untuk mengintervensi nilai kurs tersebut.

Contohnya di Indonesia pada saat terjadi krisis moneter tahun 1998, pergerakan kurs pada waktu itu adalah sebagai berikut :
  • Januari - Juni 1997, kurs rupiah terhadap dollar adalah Rp 2.400 - 2.600
  • Agustus 1997, kurs bergerak menjadi Rp 3.035
  • Januari 1998, kurs menjadi Rp 10.375
  • Juni 1998, kurs menjadi Rp 14.900

Teori valuta asing tradisional menyatakan bahwa fluktuasi nilai valuta asing disebabkan oleh perbedaan tingkat bunga (interest rate parity) dengan harga-harga (purchasing power parity).

Tahun 1900, William P. Hamilton sebagai editor Wall Street Journal mengorganisasikan semua prinsip dasar yang dikenal sebagai Teori Dow, dimana teori ini menyatakan bahwa harga mata uang, komoditas, dan saham bergerak berhubungan dengan pergerakan harga seluruh mata uang, komoditas dan saham.

Pada akhirnya bukan sekedar mata uang dalam negeri yang menguat, namun adalah menaikkan cadangan devisa sambil membuat nilai kurs stabil sehingga perekonomian Indonesia mempunyai kepastian terutama bagi pebisnis.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Wow Marketing

Oleh : Hermawan Kartajaya Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2015 Tebal : 239 halaman Marketing 1.0 : Product centric marketing, dimana obj...

Related Posts