Showing posts with label Supply Chain Management. Show all posts
Showing posts with label Supply Chain Management. Show all posts

Wednesday, January 31, 2018

Supply Chain Management

Edisi Ketiga


Oleh : I Nyoman Pujawan & Mahendrawathi ER

Penerbit : Andi Offset, 2017
Tebal : 374 halaman

Buku Supply Chain Management edisi kedua terbitan tahun 2010 sudah aku beli pada tahun 2014. Namun kemudian pada tahun 2017 muncul buku Supply Chain Management edisi ketiga. Daftar isi dari buku Supply Chain Management edisi ketiga adalah sebagai berikut :
  1. Pengantar tentang Supply Chain Management
  2. Strategi Supply Chain
  3. Perancangan Produk Baru dalam Perspektif Supply Chain Management
  4. Konfigurasi Jaringan Supply Chain
  5. Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi
  6. Mengelola Persediaan pada Supply Chain
  7. Manajemen Pengadaan
  8. Manajemen Transportasi dan Distribusi
  9. Distorsi Informasi dan Bullwhip Effect
  10. Pengukuran Kinerja Supply Chain
  11. Teknologi Informasi dalam Manajemen Rantai Pasok
  12. Mengelola Rantai Pasok Global

Sunday, January 12, 2014

Supply Chain Management

Edisi Kedua


Oleh : I Nyoman Pujawan & Mahendrawathi ER

Penerbit : Guna Widya, 2010
Tebal : 320 halaman


Buku ini tepat bagi akademisi dan praktisi yang ingin mempelajari Supply Chain Management, daftar isi dari buku ini adalah sebagai berikut
  1. Pengantar tentang Supply Chain Management
  2. Strategi Supply Chain
  3. Perancangan Produk Baru dalam Perspektif Supply Chain Management
  4. Merancang Jaringan Supply Chain
  5. Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produk
  6. Mengelola Persediaan pad Supply Chain
  7. Manajemen Pengadaan
  8. Manajemen Transportasi dan Distribusi
  9. Distorsi dan Bullwhip Effect
  10. Pengukuran Kinerja Supply Chain
  11. Teknologi Informasi dalam Manajemen Rantai Pasok
  12. Internasional Supply Chain

-------
Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasok adalah pendekatan terintegrasi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan alur barang, jasa, informasi, dan dana dari pemasok hingga konsumen akhir. SCM mencakup semua aktivitas yang terlibat dalam mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dan mengirimkannya ke pelanggan.

Tujuan utama SCM adalah menciptakan nilai tambah untuk pelanggan sambil mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan. Melalui kolaborasi yang baik antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan, SCM dapat meningkatkan respons terhadap pasar, meminimalkan risiko, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Strategi Supply Chain (SC) merujuk pada rencana jangka panjang yang dirancang untuk mencapai tujuan bisnis melalui optimalisasi rantai pasok. Strategi ini melibatkan pemilihan metode, proses, dan alat yang tepat untuk mengelola aktivitas dalam rantai pasok guna mencapai efisiensi, responsibilitas, dan nilai tambah yang maksimal. 

Strategi Supply Chain yang efektif harus selaras dengan tujuan bisnis umum, dan dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis atau pasar. Perusahaan yang menerapkan strategi ini dengan baik dapat mencapai efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Perancangan Produk Baru (New Product Design) adalah proses menciptakan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan nilai tambah. Dalam perspektif Supply Chain Management (SCM), perancangan produk baru memiliki dampak signifikan pada efisiensi dan kinerja keseluruhan rantai pasok. 

Melalui pendekatan yang terintegrasi antara perancangan produk baru dan SCM, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional, mengurangi risiko pasokan, dan meningkatkan responsibilitas terhadap perubahan pasar. Integrasi yang baik antara tim perancangan produk, manajemen produksi, dan rantai pasok dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif dan responsif terhadap permintaan pelanggan.

Merancang jaringan supply chain melibatkan penentuan struktur dan konfigurasi dari keseluruhan rantai pasok perusahaan. Tujuan utamanya adalah menciptakan jaringan yang efisien, responsif, dan beradaptasi dengan perubahan permintaan dan kondisi pasar. 

Merancang jaringan supply chain yang optimal membutuhkan pendekatan yang terintegrasi dan mempertimbangkan berbagai elemen yang saling terkait. Dengan merancang jaringan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan responsibilitas terhadap perubahan pasar, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produk merupakan aspek kritis dalam Supply Chain Management (SCM). Mereka berkaitan dengan cara perusahaan merespon dan merencanakan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan efisien. 

Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produk harus diintegrasikan dengan baik untuk mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Prediksi permintaan yang akurat membantu dalam perencanaan produk yang tepat, sementara strategi perencanaan produk yang baik memastikan ketersediaan produk saat dibutuhkan.

Dengan pengelolaan permintaan dan perencanaan produk yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengoptimalkan rantai pasok, dan mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar yang dinamis.

Manajemen Pengadaan adalah suatu pendekatan strategis dan operasional untuk mengelola seluruh proses pengadaan barang dan jasa yang diperlukan oleh suatu organisasi. Hal ini melibatkan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh barang atau jasa dengan efisien dan efektif. 

Manajemen Pengadaan yang efektif dapat membantu organisasi mencapai penghematan biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberlanjutan pasokan yang andal. Selain itu, manajemen pengadaan yang baik juga mendukung citra perusahaan dalam hal transparansi, keadilan, dan keberlanjutan.

Manajemen Transportasi dan Distribusi merupakan bagian penting dari Supply Chain Management (SCM) yang bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, dan pengendalian aliran barang dari pemasok hingga pelanggan. Proses ini mencakup aktivitas transportasi fisik dan distribusi barang secara efisien dan efektif. 

Manajemen Transportasi dan Distribusi yang efektif dapat membantu meningkatkan ketersediaan produk, mengurangi biaya operasional, dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Selain itu, integrasi teknologi dan strategi keberlanjutan dalam manajemen transportasi dan distribusi dapat membantu mencapai efisiensi dan responsibilitas yang lebih baik.

Teknologi Informasi (TI) memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan visibilitas dalam Manajemen Rantai Pasok (SCM). Penerapan teknologi informasi yang tepat dapat membantu perusahaan mengoptimalkan operasi mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan responsibilitas terhadap perubahan pasar. 

Penerapan teknologi informasi yang canggih ini membantu perusahaan dalam mengelola rantai pasok mereka secara lebih efisien, responsif, dan adaptif terhadap perubahan pasar. Dengan akses ke informasi yang lebih baik dan otomatisasi proses, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

Saturday, January 10, 2009

Logistik Praktis

Cara Mudah Menguasai Ilmu Logistik


Oleh : Wishnu AP

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2008
Tebal : 135 halaman


Meskipun aku sudah menjalani karir sebagai Supervisor di Departemen Logistic selama 4 tahun, namun tidak salah jika aku membaca buku yang bertema Logistic mulai dari dasar kembali.

Sehingga selain untuk mengingatkan kita kembali sekaligus sebagai penyegaran kembali apa saja basic atau dasar-dasar dalam dunia Logistic.

Diantaranya seperti yang terdapat pada daftar isi dari buku ini, yaitu
  • Inventory control
  • Penyimpanan Material
  • Pengeluaran Material
  • Supply Chain
  • Material Masuk dan Keluar
  • Maintenance

Berbeda dengan buku lainnya yang membahas Logistic dari segi teori, buku ini menyajikan Logistic dari segi praktisi yang sangat berguna bagi kita yang berprofesi di Departemen Logistic, Departemen Warehouse dan Departemen Supply Chain.

Dalam dunia manufaktur dan distribusi, kontrol inventaris yang efektif dan manajemen material sangatlah penting untuk mempertahankan efisiensi operasional dan memenuhi permintaan pelanggan. Dari penyimpanan hingga distribusi, setiap langkah dalam rantai pasok memerlukan perhatian yang cermat untuk memastikan operasi yang lancar. Mari kita telaah aspek-aspek kunci dari kontrol inventaris, penyimpanan material, pengeluaran, integrasi rantai pasok, serta pemeliharaan, dan bagaimana hal-hal tersebut secara bersama-sama berkontribusi pada sistem yang berfungsi dengan baik.

1. Inventory control.

Kontrol inventaris melibatkan pengawasan atas tingkat persediaan barang yang tersedia untuk mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Dengan menggunakan berbagai strategi seperti Just-In-Time (JIT), Economic Order Quantity (EOQ), atau analisis ABC, perusahaan bertujuan untuk meminimalkan stok berlebihan sambil menghindari kehabisan stok. Penerapan perangkat lunak manajemen inventaris yang canggih dapat memberikan wawasan real-time tentang tingkat persediaan, ramalan permintaan, dan pemrosesan pesanan, memungkinkan pengambilan keputusan secara proaktif.

2. Penyimpanan Material.

Fasilitas penyimpanan yang efisien sangatlah penting untuk menjaga kualitas dan aksesibilitas material. Gudang harus diatur secara logis, dengan barang yang bergerak cepat ditempatkan lebih dekat ke area pengiriman untuk pengambilan yang cepat. Penggunaan sistem rak, pelabelan, dan teknologi pelacakan inventaris seperti kode batang atau tag RFID menyederhanakan proses penyimpanan dan meminimalkan kesalahan. Selain itu, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi personel gudang.

3. Pengeluaran Material.

Pengeluaran material melibatkan pelepasan sistematis inventaris untuk keperluan produksi atau distribusi. Menetapkan prosedur yang kuat untuk permintaan material, persetujuan, dan alokasi mencegah penggunaan yang tidak sah dan mengurangi risiko ketidaksesuaian stok. Sistem otomatis dapat memfasilitasi proses ini dengan menghasilkan pesanan permintaan elektronik berdasarkan jadwal produksi atau pesanan pelanggan, dengan demikian meningkatkan akurasi dan efisiensi.

4. Supply Chain.

Rantai pasok yang terintegrasi dengan baik mendorong kerjasama dan visibilitas di antara semua pemangku kepentingan, mulai dari pemasok hingga pelanggan akhir. Dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau platform berbasis cloud memungkinkan pertukaran data yang lancar dan komunikasi di seluruh jaringan rantai pasok. Pemantauan real-time terhadap tingkat inventaris, status pesanan, dan logistik transportasi meningkatkan responsivitas dan ketangkasan, memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika pasar yang berubah.

5. Material Masuk dan Keluar.

Mengelola masuk dan keluarnya material melibatkan pengawasan terhadap pergerakan barang dari pemasok ke fasilitas produksi dan akhirnya ke pelanggan. Penerapan manajemen persediaan yang dikelola oleh vendor (VMI) atau peramalan kolaboratif dengan pemasok memastikan pasokan material yang stabil sejalan dengan fluktuasi permintaan. Di sisi keluar, mengoptimalkan rute transportasi dan jadwal pengiriman meminimalkan waktu tunggu dan mengurangi biaya transportasi, dengan demikian meningkatkan efisiensi keseluruhan rantai pasok.

6. Maintenance.

Pemeliharaan rutin pada peralatan, mesin, dan fasilitas penyimpanan sangat penting untuk mencegah waktu henti dan memastikan kelangsungan operasional. Penerapan jadwal pemeliharaan preventif berdasarkan penggunaan peralatan atau interval yang telah ditentukan membantu mengidentifikasi masalah potensial sebelum menjadi kerusakan yang mahal. Selain itu, pelatihan staf pemeliharaan tentang penanganan peralatan yang tepat dan prosedur pemecahan masalah meningkatkan efisiensi dan memperpanjang umur aset.

Sebagai kesimpulan, kontrol inventaris yang efektif dan manajemen material adalah komponen penting dari mesin rantai pasok yang lancar. Dengan memanfaatkan teknologi, menyederhanakan proses, dan mendorong kolaborasi di seluruh ekosistem rantai pasok, perusahaan dapat mencapai efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Optimisasi terus menerus dan adaptasi terhadap dinamika pasar yang terus berubah adalah kunci untuk tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah saat ini.

Featured Post

Wow Marketing

Oleh : Hermawan Kartajaya Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2015 Tebal : 239 halaman Marketing 1.0 : Product centric marketing, dimana obj...

Related Posts