Belajar adalah sarana memperbarui diri, tanpa belajar kita akan terperangkap pada masa lalu
Sunday, December 28, 2014
Bertransformasi dalam 7 Hari
Oleh: Shimada Minoru
Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2014
Tebal : 200 halaman
Ini merupakan buku kedua yang aku punya dari koleksi yang ditulis oleh Shimada Minoru. Buku pertama berjudul 5 Prinsip Kesuksesan.
Setelah membaca buku ini kita akan mendapatkan insight tentang bagaimana kita bisa bertransformasi mengubah diri sendiri dalam 7 hari. Semua proses membutuhkan pembelajaran dan kesungguhan. Tujuh itu terdiri dari ;
Hari 1
Mengetahui dimana posisi kita
Hari 2
Mengetahui kemana tujuan kita
Hari 3
Menemukan alasan yang tepat kenapa kita harus mencapai target yang kita buat sendiri
Hari 4
Membuat rencana aksi dan lakukan saja, karena jika kita tidak memulai mak kita hanya diam di tempat
Hari 5
Hapuskan keyakinan yang membatasi diri
Hari 6
Pilih teman yang tepat dan bangun hubungan pertemanan yang solid sehingga dapat mencapai target
Hari 7
Melanjutkan evolusi
Dari ke-7 hari ini yang menarik bagi aku adalah hari ke-3. Dalam buku tersebut Shimada Minoru menulis sebagai berikut:
Pernahkah Anda menyusun sebuah target namun tidak pernah terpenuhi. Biasanya bukan karena target yang terlalu besar, namun lebih karena Anda tidak menemukan alasan yang tepat kenapa harus melakukan langkah-langkah pencapaian target tersebut. Sebenarnya alasan seperti apa yang harus Anda siapkan agar target itu bisa dipenuhi? Tentu saja harus alasan yang kuat, alasan yang bisa memotivasi Anda untuk bergerak maju.
#sinopsisbuku #resensibuku
Monday, December 15, 2014
Safety at Home
325 Tips Keselamatan dan Keamanan di Rumah Tinggal
Oleh : Sufty N, Zainiyah R.A dan Muh. Ridwan
Penerbit : Penebar Swadaya, 2009
Tebal : 187 halaman
Berawal dari kejadian saat aku ditugaskan keluar kota sejauh 500 km selama 3 hari, saat di tengah perjalanan aku mendapat telepon bahwa rumah hampir terbakar dikarenakan salah satu anggota keluarga lupa mematikan kompor saat memasak sayur soto.
Hingga tragedi itu kita sebut soto gosong. Alhamdulillah, pada akhirnya tidak terjadi apa-apa, meski hampir seluruh penjuru rumah bau gosong.
Lalu setelah kejadian itu, akhir pekan aku ke toko buku seperti biasa. Saat keliling melihat-lihat buku, aku melihat buku mungil ini di pojok rak. Langsung aku baca sekilas di halaman belakang dan langsung aku pergi ke kasir untuk dibayar.
Buku ini berisi mengenai safety atau keselamatan dan keamanan di rumah. Yaitu keselamatan dan keamanan dirumah meliputi bab
Jadi, ayo kita kampanyekan safety first dan safety at home
Oleh : Sufty N, Zainiyah R.A dan Muh. Ridwan
Penerbit : Penebar Swadaya, 2009
Tebal : 187 halaman
Berawal dari kejadian saat aku ditugaskan keluar kota sejauh 500 km selama 3 hari, saat di tengah perjalanan aku mendapat telepon bahwa rumah hampir terbakar dikarenakan salah satu anggota keluarga lupa mematikan kompor saat memasak sayur soto.
Hingga tragedi itu kita sebut soto gosong. Alhamdulillah, pada akhirnya tidak terjadi apa-apa, meski hampir seluruh penjuru rumah bau gosong.
Lalu setelah kejadian itu, akhir pekan aku ke toko buku seperti biasa. Saat keliling melihat-lihat buku, aku melihat buku mungil ini di pojok rak. Langsung aku baca sekilas di halaman belakang dan langsung aku pergi ke kasir untuk dibayar.
Buku ini berisi mengenai safety atau keselamatan dan keamanan di rumah. Yaitu keselamatan dan keamanan dirumah meliputi bab
- Utamakan keselamatan di rumah
- Keselamatan terhadap tindak kejahatan
- Keselamatan terhadap bahaya kebakaran
- Keselamatan terhadap penggunaan listrik
- Keselamatan terhadap struktur dan konstruksi
- Keselamatan saat beraktivitas di dapur
Jadi, ayo kita kampanyekan safety first dan safety at home
Sunday, December 7, 2014
The 7 Habits of Highly Effective People
7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
Oleh : Stephen R. Covey
Penerbit : Binarupa Aksara Publisher, 2013
Tebal : 384 halaman
Buku ini memang baru aku beli pada tahun 2014, namun sebenarnya pada tahun 2004 atau 2005, aku sudah membacanya bahkan sudah mendapatkan bahasan isi buku The Seven Habits of Highly Effective People dari sebuah acara seminar saat tepat menjelang wisuda.
Ke-7 kebiasaan manusia yang sangat efektif diantaranya adalah
KETERGANTUNGAN
(Kemenangan Pribadi)
1. Jadilah Proaktif
2. Mulai dengan Akhir
3. Dahulukan yang Utama
KEMANDIRIAN
4. Berpikir Menang-menang
5. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu Baru Dimengerti
6. Wujudkan Sinergi
KESALINGTERGANTUNGAN
(Kemenangan Publik)
7. Asahlah Gergaji
Dari ke-7 kebiasaan ini, yang menjadi favorit saya adalah kebiasan ke-2. Yaitu merujuk pada tujuan akhir. Pada halaman ke-110 disebutkan bahwa merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan Anda.
Oleh : Stephen R. Covey
Penerbit : Binarupa Aksara Publisher, 2013
Tebal : 384 halaman
Buku ini memang baru aku beli pada tahun 2014, namun sebenarnya pada tahun 2004 atau 2005, aku sudah membacanya bahkan sudah mendapatkan bahasan isi buku The Seven Habits of Highly Effective People dari sebuah acara seminar saat tepat menjelang wisuda.
Ke-7 kebiasaan manusia yang sangat efektif diantaranya adalah
KETERGANTUNGAN
(Kemenangan Pribadi)
1. Jadilah Proaktif
2. Mulai dengan Akhir
3. Dahulukan yang Utama
KEMANDIRIAN
4. Berpikir Menang-menang
5. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu Baru Dimengerti
6. Wujudkan Sinergi
KESALINGTERGANTUNGAN
(Kemenangan Publik)
7. Asahlah Gergaji
Jika Anda belum membaca buku ini, jangan khawatir, karena kita akan merangkum poin-poin kunci yang dapat membantu kita menjadi lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.
1. Proaktif (Be Proactive):
Kita mulai dengan kebiasaan pertama, yaitu menjadi proaktif. Ini adalah panggilan untuk mengambil kendali atas hidup kita, mengenali bahwa kita memiliki kebebasan untuk memilih respons kita terhadap setiap situasi. Ini bukan hanya sekadar mengambil inisiatif, tetapi tentang mengendalikan reaksi kita terhadap lingkungan.
2. Mulailah dengan Akhir dalam Pikiran (Begin with the End in Mind):
Covey mengajarkan pentingnya memiliki visi yang jelas tentang tujuan jangka panjang kita. Dengan memahami "akhir" yang ingin kita capai, kita dapat lebih efektif menetapkan prioritas dan fokus dalam kehidupan sehari-hari. 'Mulailah dengan Akhir dalam Pikiran'. Apa visi dan tujuan jangka panjang Anda? Covey mengajarkan kita untuk merencanakan hidup dengan tujuan akhir yang jelas.
3. Utamakan yang Utama (Put First Things First):
Ketiga, mari bicara tentang menempatkan yang paling penting di urutan pertama. Covey memperkenalkan konsep kuadran waktu, yang membantu kita memahami perbedaan antara tugas yang penting dan mendesak, sehingga kita dapat mengelola waktu kita dengan lebih bijaksana. Covey mengajarkan kita untuk memprioritaskan tugas-tugas yang penting, bukan hanya yang mendesak. Ini seperti mengelola waktu dengan bijak.
4. Pikirkan Menang-Menang (Think Win-Win):
Berikutnya, kita membahas kebiasaan untuk berpikir "menang-menang". Ini mengajarkan kita untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, menjauhi pendekatan kalah-menang atau menang-kalah yang hanya memberikan hasil jangka pendek. 'Pikirkan Menang-Menang'. Cara berpikir ini membantu kita membangun hubungan yang berkelanjutan.
5. Dengarkan Terlebih Dahulu, Kemudian Dapat Dimengerti (Seek First to Understand, Then to Be Understood):
Kelima, mari bicara tentang kemampuan mendengarkan. Covey menekankan pentingnya mendengarkan dengan empati sebelum mencoba untuk dipahami. Ini adalah dasar komunikasi yang efektif. 'Dengarkan Terlebih Dahulu, Kemudian Dapat Dimengerti'. Empati adalah kunci dalam komunikasi efektif."
6. Berdayakan Sinergi (Synergize):
Keenam, kita membahas sinergi. Covey mengajarkan bahwa dengan menggabungkan kekuatan dan ide-ide dari berbagai perspektif, kita dapat mencapai hasil yang lebih besar daripada usaha individu. Ini tentang menciptakan hasil yang lebih besar melalui kerjasama. Bagaimana kita bisa mencapai sinergi dalam tim atau dalam kehidupan sehari-hari kita?.
7. Gosok Gergaji (Sharpen the Saw):
Terakhir, mari bahas konsep "gosok gergaji". Ini mengajarkan kita untuk merawat diri kita sendiri secara holistik - fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual - agar dapat berfungsi optimal dalam hidup. Keseimbangan antara fisik, sosial, mental, dan spiritual penting untuk menjaga kinerja dan kebahagiaan kita.
Dari ke-7 kebiasaan ini, yang menjadi favorit saya adalah kebiasan ke-2. Yaitu merujuk pada tujuan akhir. Pada halaman ke-110 disebutkan bahwa merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan Anda.
Hal ini berarti mengetahui kemana Anda akan pergi sehingga Anda sebaiknya mengerti dimana Anda berada sekarang dan dengan begitu Anda tahu bahwa langkah-langkah yang Anda ambil selalu berada pada arah yang benar.
Jangan lupa untuk memberi tahu kami kebiasaan mana yang paling Anda temukan bermanfaat, atau jika Anda memiliki pertanyaan. Sampai jumpa di video berikutnya!.
#sinopsisbuku #resensibuku
#sinopsisbuku #resensibuku
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured Post
Related Posts
-
Menguak Mitos dan Realitas Organisasi Paling Kontroversial dalam Gereja Katolik Oleh : John L. Allen, Jr. Penerbit : Pustaka Alvabet, 2009 T...
-
Oleh : Dukut Imam Widodo Penerbit : PT Jepe Press Media Utama, 2014 Tebal : 317 tahun Dalam kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca...
-
Oleh : Abdullah Gymnatsiar Penerbit : MQ Publishing, 2004 Tebal : 100 halaman Beberapa nasihat kepemimpinan dari Aa Gym adalah seba...
-
Kumpulan Kisah Inspiratif Oleh : Gantyo Koespradono Penerbit : PT Bentang Pustaka, 2008 Tebal : 269 halaman Pada mulanya Andy F. ...
-
Merajut Bangsa, Merajut Indonesia Oleh : Suratmin & Didi Kwartanada Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, 2014 Tebal : 308 halam...