Tuesday, April 30, 2024

Rahasia Nusantara

Candi Misterius Wangsa Syailendra

Penulis : Asisi Suhariyanto

Penerbit : GagasMedia, 2024

Tebal : 274 halaman

Budaya bukan sekedar kesenian biasa, namun budaya merupakan jati diri bangsa yang dapat menjahit keberagaman, dalam konteks bangsa Indonesia, sehingga budaya ini mampu membuat nusantara tetap utuh hingga saat ini.

Dan itulah yang membuat Asisi Suhariyanto dalam Asisi Channel banyak melakukan perjalanan melakukan penelisikan ke candi-candi dalam upaya mengungkap jati diri nusantara dari sebuah kemaharajaan Jawa Kuno.

Pada abad ke-8 hingga abad ke-10, yang dikenal sebagai Klasik Tua, pada jaman itu orang-orang Jawa Kuno membangun candi Borobudur dan candi Prambanan serta candi yang lain yang mempunyai ukuran besar dan kolosal.

Tulisan pertama buku ini adalah Candi yang berada di pegunungan Dieng, konon berdasarkan laporan dari Raffles dalam buku History of Java, berdasarkan Cornelius yang ditugaskan Raffles pada tahun 1814, banyak candi yang terendam danau yang berjumlah 400 reruntuhan candi.

Para arsitektur candi di Jawa memang dididik di India, namun mereka sebagai local genius tidak serta merta menelan mentah konsep dari asalnya, namun terdapat pengembangan tersendiri sehingga menjadikan candi di nusantara unik dan khas. Hal ini bisa dilihat di komplek percandian di Dieng.

Berikutnya yang dibahas adalah kompleks Candi Pringapus dan Situs Liyangan yang berada di lereng Gunung Sindoro. Diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga 9 Masehi. Cerita bersejarah dari keduanya diperkuat juga oleh Prasasti Rukam (907 Masehi) dan Prasasti Mantyasih (907 Masehi).

Candi yang diceritakan selanjutnya membuat aku ingin kesana, yaitu Candi Sari, di Cepogo Boyolali. Disana terdapat arca Nandini. Konon candi ini berfungsi sebagai penyumbat bencana. Kemudian masih di Boyolali, juga terdapat candi lain, yaitu Candi Lawang Cepogo, yang bisa dibilang merupakan Candi Prambanan mungil di Boyolali seandainya masih utuh.

Dari Jawa Tengah, selanjutnya kita melakukan perjalanan jauh ke Timur, tepatnya di kota Malang, Jawa Timur, untuk melihat Candi Badut. Sebuah sumber menyatakan bahwa nama Candi Badut berasal dari kata Limwa atau Lisma, yang merupakan nama kecil Raja Gajayana, yang mempunyai arti tukang melucu. Namun sumber lain menyebutkan bahwa nama Candi Badut berasal dari nama desa lokasi candi tersebut, sebelum kemudian berganti nama menjadi Karang Besuki.

Beberapa sumber menduga Candi Badut berasal dari Kerajaan Kanjuruhan dengan Raja Gajayana, namun ada dugaan bahwa Candi Badut sebenarnya merupakan candi peninggalan dari Kerajaan Medang, penjelasan lebih komprehensif bisa dibaca di buku ini.

Dari Malang, perjalanan kita lanjutkan kembali ke arah Barat, yaitu menuju kota Nganjuk. Disana terdapat Candi Lor. Candi ini menjadi tugu kemenangan atau monumen kemenangan Jawa atas Sriwijaya sekaligus sebagai tanda dipindahnya pusat pemerintahan Medang ke Jawa Timur.

Yang unik dan yang menarik dari Candi Lor adalah pohon kepuh raksasa yang laksana memeluk reruntuhan Candi Lor untuk mempertahankan puing-puing dari batu-batu candi tersebut. Hampir mirip dengan Kuil di Angkor Wat.

Pindahnya pusat pemerintahan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur membuka lembaran baru dinasti yang bernama Isyana.

Berdasarkan prasasti Turyyan (928 Masehi), ibu kota Medang sudah pindah dan berada di Tamwlang atau Tembelang di Jombang, Jawa Timur. 

Putra keturunan yang terkenal adalah Airlangga (990 - 1049 Masehi) yang terkenal dengan Petirtaan Jolotundo di Trawas yang berada di lereng Gunung Penanggungan. Masih di kaki Gunung Penanggungan, juga terdapat petirtaan yang lain, jika Petirtaan Jolotundo berada di sisi barat, maka di sisi timur terdapat Petirtaan Belahan atau Sumber Tetek.

Ada kemungkinan bahwa Petirtaan Jolotundo merupakan milik dari Dinasti Isyana, sedangkan Petirtaan Belahan merupakan milik dari Dinasti Rajasa, yaitu wangsa yang berlanjut pada raja-raja Kadhiri, yang kemudian berlanjut ke Ken Angrok atau Sri Ranggah Rajasa.

Perjalanan mengelilingi candi dilanjutkan ke situs candi Tondowongso yang berada di Kediri. Di Kediri juga ada Candi Gurah, Candi Kemuning hingga Situs Calon Arang. Untuk penjelasan lebih detai dan komprehensif silahkan dibaca di buku ini.

Setelah tuntas membaca buku ini, jadi tidak sabar menunggu buku kedua Rahasia Nusantara diterbitkan.

Wednesday, April 24, 2024

The Black Swan

Rahasia Terjadinya Peristiwa-Peritiwa Langka yang Tak Terduga

Oleh : Nassim Nicholas Taleb

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2009

Tebal : 479 halaman


Al-Ghazali adalah pemikir besar yang dalam bahasa latin dikenal sebagai Algazel. Beliau mempunyai julukan ghabi, yang secara harfiah memiliki arti pandit, karena beliau menulis kritik tajamnya sebuah diatribe yang disebut Tahafut al falasifa atau The Incompetence of Philosophy.

Kritik ini ditujukan pada kalangan intelektual mapan Arab yang merupakan waris langsung filsafat klasik sekolah itu, yang berusaha mendamaikannya dengan ajaran Islam melalui argumentasi yang rasional.

Setelah itu Al-Ghazali menggabungkan metode dakwahnya menggunakan mistisme sufi, dan kemudian para penganutnya berupaya memasuki persatuan dengan Tuhan dengan meniadakan semua hubungan dengan hal-hal duniawi. 

Semua ini berawal dari perkara Black Swan.

Apa itu Black Swan?

Black Swan adalah peristiwa yang sangat mustahil terjadi yang memiliki 3 karakteristik utama, yaitu tidak dapat diramalkan, memberikan dampak yang masif, dan sesudah terjadi akan mendorong kita untuk membuat penjelasan bahwa kejadian itu bukan sebuah kebetulan.

Peristiwa besar lainnya yang menggambarkan Black Swan adalah peristiwa 9/11 dan krisis moneter sekaligus kejatuhan pasar saham dunia pada tahun 2008.

Alih-alih kita mesti berhenti berusaha memprediksi segala sesuatu dan justru mengambil keuntungan dari ketidakpastian.

Wednesday, April 17, 2024

Loonshots

Ide-ide Gila yang Memenangkan Perang, Menyembuhkan Penyakit, dan Mengubah Sektor Industri

Oleh : Safi Bahcall

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2021

Tebal : 432 halaman


Loonshot mempunyai arti sebagai proyek terlantar yang secara luas ditolak oleh para pendukungnya disepelekan dan dianggap kurang waras.

Terjadi peralihan fase yang terjadi di dunia kita, yaitu tentang misteri dari perilaku berkelompok, dimana tim yang cakap mematikan ide hebat, dan kearifan umum berubah menjadi tirani.

Hal ini juga menjelaskan mengapa perusahaan besar di kemudian hari menjadi gagal karena tipe korporasi besar cenderung bersifat konservatif dan menghindari resiko. Sehingga ide paling mengasyikkan justru datang dari perusahaan kecil karena mereka sejatinya adalh pribadi yang berani mengambil resiko.

Oleh karena itu tidak heran banyak startup yang sukses, karena mereka senantiasa menggulung lengan baju dan menggebrak meja untuk mendukung ide liar.

Hal ini yang terjadi pada Nokia. Dimana saat mereka pada puncak-puncaknya, di tahun 2004 mereka mempunyai ide membuat telepon baru yang siap dengan fasilitas internet dan dengan layar sentuh besar berwarna dan didukung dengan kamera beresolusi tinggi. Nokia juga masih mempunyai ide gila lain, yaitu toko aplikasi online.

Namun sayang kedua ide tersebut dihentikan oleh tim eksekutif Nokia.

Dan 3 tahun kemudian, ide mereka terwujud oleh Steve Jobs yang meluncurkan iPhone. Sehingga akhirnya mengenaskan setelah 5 tahun kemudian Nokia tersingkir dalam dunia bisnis telepon genggam.

Sebuah quote dari Francis Crick yang dikutip dalam buku ini sangat menarik, yaitu "Rahasia saya adalah mengetahui apa yang perlu saya abaikan". 

Loonshot menantang kearifan konvensional, disisi lain, pertanyaan tentang apakah suatu perubahan bersifat disruptif atau tidak mengacu pada efek dari suatu penemuan. Oleh karenanya wajah industri saat ini merupakan inovasi yang berkelanjutan dan inovasi yang disruptif.

Dalam buku ini diberikan beberapa contoh yaitu pada penemuan transistor, search engine, Walmart, Ikea dan penemuan obat.

Wednesday, April 10, 2024

The World Without Us

Dunia Tanpa Manusia

Penjelasan mencengangkan tentang apa yang terjadi pada Bumi bila manusia tak ada lagi

Oleh : Alan Weisman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2009

Tebal : 430 halaman


Selama lebih dari 1 miliar tahun, hamparan es telah bergeser-geser maju-mundur dari kedua kutub, kadang-kadang sampai bertemu di garis khatulistiwa.

Hal ini disebabkan oleh pergeseran benua (continental drift) dan orbit bumi yang cenderung elips dibandingkan lingkaran, serta sumbu bumi yang tidak lurus ajeg, lalu ditambah perubahan kadar karbondioksida di atmosfer.

Terdapat beberapa teori pembantaian (overkill theory) yang meliputi perubahan iklim (climate change) atau penyakit, dan oleh karena itu disebut juga dengan over-chill atau over-ill. Teori over-chill terkait dengan hawa dingin yang berlebihan.

Sedangkan teori over-ill menyatakan bahwa kedatangan manusia dan makhluk yang menyertai manusia juga menghadirkan patogen yang tidak pernah ditemukan sebelumnya. Ini bisa dilihat dengan menganalisis jaringan-jaringan mammoth yang terperangkap di gletsyer yang mencair. 

Contoh dari teori over-ill misalnya penduduk asli Amerika setelah mereka kontak dengan orang Eropa. Sebagian tewas di ujung pedang dari manusia lain, namun sebagian besar tewas karena tidak mampu bertahan terhadap kuman dari Dunia Lama karena tidak ada antibodi terhadap penyakit seperti kuman cacar, kuman campak, kuman tifus, dan kuman batuk rejan.

Ketika bumi dan langit bergoyang karena gempa, maka juga akan banyak menyebabkan korban jiwa karena tertimpa bangunan. Dimana hampir semua bangunan yang runtuh karena gempa adalah bangunan yang dibangun setelah Perang Dunia Kedua.

Salah satu penyebabnya dalah mutu beton dari gedung-gedung tersebut.

Kekuatan bangunan beton bergantung pada berapa besar beban yang harus dipikul di atas lantai pertama. Terlebih jika bangunan tersebut dirancang untuk tujuan komersil, seperti pertokoan atau restoran dimana ruangan berupa ruang terbuka dengan kolom tanpa dinding-dinding pemikul beban.

Terlebih lantai yang ditambahkan belakangan jarang disejajarkan dengan bangunan yang bersebelahan sehingga dinding yang dipakai bersama mengalami tekanan yang tidak merata. 

Dan juga ketika ada dinding yang dibiarkan kosong untuk ventilasi atau untuk menghemat bahan. Sehingga saat terjadi gempa struktur yang demikian akan cenderung patah. Di negara berhawa panas namun tidak ada penyejuk udara seperti di Karibia, Amerika Latin, India dan Indonesia, ruang ekstra biasa disediakan untuk membuang panas dan menukarnya dengan udara segar.


Wednesday, April 3, 2024

Mitos Cura-Baya

Menjelajahi Jaman Bahari Indonesia

Cerita Rakyat Sebagai Sumber Penelitian Sejarah Surabaya

Oleh : Soenarto Timoer

Penerbit : Balai Pustaka, 1983

Tebal : 67 halaman


Surabaya tidak dapat dilepaskan dengan nama kuno yang konon dipakai oleh kota ini, yaitu Hujunggaluh. Nama Hujunggaluh atau Hujungmas sendiri mempunyai arti tanah yang menjorok ke laut di muara Kali Mas.

Nama Tanjungperak yang digunakan sekarang diperkirakan sebagai nama pengganti Hujunggaluh, karena tanjung mempunyai arti yang sama dengan hujung dan galuh artinya adalah perak.

Lokasi tepatnya Hujunggaluh adalah di kampung Galuhan, yaitu di Surabaya tengah, dekat jalan Pawiyatan belakang penjara Bubutan. Dekat sana ada daerah yang mempunyai nama Tembok, yang dulunya merupakan batas daratan dan lautan.

Dari nama Hujunggaluh kemudian berubah menjadi Curabhaya, yang dikemudian hari menjadi Surabaya, yang konon berdasarkan sejarah peristiwa kepahlawanan.

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts