Wednesday, April 10, 2024

The World Without Us

Dunia Tanpa Manusia

Penjelasan mencengangkan tentang apa yang terjadi pada Bumi bila manusia tak ada lagi

Oleh : Alan Weisman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2009

Tebal : 430 halaman


Selama lebih dari 1 miliar tahun, hamparan es telah bergeser-geser maju-mundur dari kedua kutub, kadang-kadang sampai bertemu di garis khatulistiwa.

Hal ini disebabkan oleh pergeseran benua (continental drift) dan orbit bumi yang cenderung elips dibandingkan lingkaran, serta sumbu bumi yang tidak lurus ajeg, lalu ditambah perubahan kadar karbondioksida di atmosfer.

Terdapat beberapa teori pembantaian (overkill theory) yang meliputi perubahan iklim (climate change) atau penyakit, dan oleh karena itu disebut juga dengan over-chill atau over-ill. Teori over-chill terkait dengan hawa dingin yang berlebihan.

Sedangkan teori over-ill menyatakan bahwa kedatangan manusia dan makhluk yang menyertai manusia juga menghadirkan patogen yang tidak pernah ditemukan sebelumnya. Ini bisa dilihat dengan menganalisis jaringan-jaringan mammoth yang terperangkap di gletsyer yang mencair. 

Contoh dari teori over-ill misalnya penduduk asli Amerika setelah mereka kontak dengan orang Eropa. Sebagian tewas di ujung pedang dari manusia lain, namun sebagian besar tewas karena tidak mampu bertahan terhadap kuman dari Dunia Lama karena tidak ada antibodi terhadap penyakit seperti kuman cacar, kuman campak, kuman tifus, dan kuman batuk rejan.

Ketika bumi dan langit bergoyang karena gempa, maka juga akan banyak menyebabkan korban jiwa karena tertimpa bangunan. Dimana hampir semua bangunan yang runtuh karena gempa adalah bangunan yang dibangun setelah Perang Dunia Kedua.

Salah satu penyebabnya dalah mutu beton dari gedung-gedung tersebut.

Kekuatan bangunan beton bergantung pada berapa besar beban yang harus dipikul di atas lantai pertama. Terlebih jika bangunan tersebut dirancang untuk tujuan komersil, seperti pertokoan atau restoran dimana ruangan berupa ruang terbuka dengan kolom tanpa dinding-dinding pemikul beban.

Terlebih lantai yang ditambahkan belakangan jarang disejajarkan dengan bangunan yang bersebelahan sehingga dinding yang dipakai bersama mengalami tekanan yang tidak merata. 

Dan juga ketika ada dinding yang dibiarkan kosong untuk ventilasi atau untuk menghemat bahan. Sehingga saat terjadi gempa struktur yang demikian akan cenderung patah. Di negara berhawa panas namun tidak ada penyejuk udara seperti di Karibia, Amerika Latin, India dan Indonesia, ruang ekstra biasa disediakan untuk membuang panas dan menukarnya dengan udara segar.


No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts