Oleh : Jan De Vries
Penerbit : Selasar Publishing, 2009
Tebal : 220 halaman
Sebuah data berdasarkan penelitian menyebutkan bahwasanya 95% stres diakibatkan dari gaya hidup modern. Misalnya di tempat kerja, perusahaan merampingkan struktur organisasi sehingga membuat jam kerja karyawan menjadi lebih panjang, tapi keamanan pekerjaan tetap mengkhawatirkan bahkan ancaman PHK menghantui setiap karyawan.
Perjalanan dari saat berangkat dan saat pulang yang macet juga membuat stres.
Efek akumulatif semuanya ini membuat kondisi stres berlebihan dan membuat orang cepat marah.
Saat stres muncul, seluruh tubuh mengaktifkan alarm reaksi, seperti jantung berdebar, otot mengejang dan paru-paru mengembang. Reaksi fisik ini merupakan gejala saat kita mengalami stres kronis.
Saat kita dalam kondisi darurat, kelenjar adrenalin yang terletak di atas ginjal akan mengeluarkan hormon kortisol. Namun segera tubuh, hormon dan kelenjar akan normal kembali. Sedangkan bagi tubuh orang yang mengalami stres hal ini akan berlangsung lama sehingga dikarenakan kondisi hormon kortisol tinggi dalam berlangsung lama maka kesehatan akan terganggu. Hal ini juga dapat merusak keseluruhan sistem syaraf dan menekan kemampuan sistem kekebalan tubuh. Termasuk juga dapat merusak jantung, meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan masalah pencernaan, merusak otak bahkan mengakibatkan penuaan dini pada sel otak.
Secara fisik pada jasad akan menimbulkan gejala seperti badan lemah, pusing, badan gemetar, kram, ketegangan otot, tekanan tinggi pada darah, keresahan, sakit kepala, insomnia, kekurangan energi, mulut kering, gugup, dan telinga berdenging.
Stres juga mengakibatkan masalah ingatan, kondisi kritis, migrain, sindrom susah buang air besar, msalah kulit, disorder pencernaan, radang pada dinding lambung, termasuk sindrom postviral (semacam kelelahan kronis).
Untungnya penyesuaian di dalam sistem syaraf dan sistem kekebalan dapat dikembalikan fungsinya ketika stres dihilangkan. Dengan cara berdamailah dengan stres tersebut dan temukan kembali keseimbangan hidup. Serta temukan kembali cinta, karena cinta adalah bentuk tertinggi dalam kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment