Oleh : Emma McLaughlin dan Nicola Kraus
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2008
Tebal : 406 halaman
The Nanny Diaries adalah novel yang ditulis oleh Emma McLaughlin dan Nicola Kraus, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2002. Novel ini mengisahkan pengalaman seorang pengasuh anak (nanny) di lingkungan elit New York, yang dipenuhi dengan intrik sosial, kehidupan glamor, dan kesenjangan kelas. Kisahnya didasarkan pada pengalaman nyata para penulis yang pernah bekerja sebagai nanny untuk keluarga kaya di Manhattan.
Tokoh utama dalam novel ini adalah Nanny, seorang mahasiswi cerdas yang tinggal di New York dan mencari pekerjaan sambilan untuk membiayai pendidikannya. Ia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai pengasuh anak laki-laki berusia empat tahun bernama Grayer X, yang berasal dari keluarga kaya di Upper East Side, Manhattan.
Orang tua Grayer, Tuan dan Nyonya X, adalah pasangan sosialita kelas atas yang sangat sibuk dengan urusan bisnis dan kehidupan sosial mereka, hingga hampir tidak memperhatikan anak mereka sendiri. Nanny bertugas mengurus Grayer, mulai dari mengantarnya ke sekolah, membantunya dalam kegiatan sehari-hari, hingga menjadi sosok ibu pengganti yang memberikan kasih sayang.
Namun, bekerja untuk keluarga X bukanlah hal yang mudah. Nyonya X adalah wanita yang dingin, perfeksionis, dan sering kali memperlakukan Nanny dengan kasar dan semena-mena. Ia menetapkan aturan-aturan ketat dan sering kali berubah-ubah sesuai dengan mood-nya. Sementara itu, Tuan X adalah sosok ayah yang hampir tidak pernah hadir dan terlibat dalam kehidupan Grayer.
Di tengah tekanan pekerjaannya, Nanny juga harus menghadapi berbagai tantangan pribadi, termasuk hubungannya dengan keluarganya sendiri dan romansa dengan seorang pria tampan yang ia juluki Harvard Hottie.
Seiring waktu, Nanny mulai merasa semakin frustrasi dengan perlakuan buruk dari Nyonya X dan betapa tidak adilnya kehidupan bagi orang-orang seperti dirinya yang harus bekerja keras untuk melayani orang-orang kaya. Ia juga semakin dekat dengan Grayer dan menyadari betapa anak itu sangat kesepian dan merindukan kasih sayang orang tuanya.
Puncak konflik terjadi ketika Tuan X terlibat dalam skandal perselingkuhan, dan Nyonya X semakin memperketat kontrolnya terhadap kehidupan rumah tangga mereka. Nanny akhirnya tidak tahan lagi dengan perlakuan yang ia terima dan memilih untuk mengundurkan diri. Namun, keputusannya itu sangat berat karena ia harus meninggalkan Grayer, anak yang sudah sangat ia sayangi.
Novel ini menggambarkan dengan tajam kesenjangan sosial antara kelas pekerja dan kelas atas, serta bagaimana orang-orang kaya sering kali mengabaikan tanggung jawab emosional mereka terhadap anak-anak mereka sendiri. Melalui sudut pandang Nanny, pembaca diajak untuk melihat realitas dunia pengasuhan anak dalam keluarga kaya yang tidak selalu seindah yang terlihat dari luar.
Di sisi lain, The Nanny Diaries juga menyoroti pentingnya kasih sayang dan perhatian dalam membesarkan anak, sesuatu yang sering kali tidak bisa digantikan dengan uang atau fasilitas mewah.
The Nanny Diaries adalah novel yang penuh dengan sindiran sosial, humor, serta kritik terhadap gaya hidup masyarakat kelas atas. Dengan gaya penulisan yang mengalir dan menghibur, novel ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang realitas sosial yang sering kali tersembunyi di balik kehidupan glamor kota besar.
No comments:
Post a Comment