Wednesday, April 20, 2022

The Hot Chicken Soup for Global Warming

Refleksi Kritis Anak Indonesia tentang Krisis Lingkungan Hidup

Oleh : Alfinda Agyputri, Tiffany Deshiant Pawetry, Nuri Mandan Sari, Raisa Aurora, Vicko Gestantyo Anugraha, Vierna Tasya Wensatama, Adhiah Juliarti Harahap, Vera Astuti, Nicky Putri Santoso, Yudistira Riyadi Timotius, Nurul Khusnul Khotimah, I.G.A Sri Gayatri Kancana Dewi, Gadis Wulandari, Stevy Liura, Winner Indi Manega, Gladistria Putri Paputungan, Dela Nila Wijaya, Azmi Farah Fairuzya, Astari Mahfira, Nityaningrum

Penerbit : Aksara Pustaka, 2008

Tebal : 136 halaman


Anak sudah seharusnya diberi porsi untuk menyampaikan gagasan, aspirasi, kritik dan harapan karena mereka lah yang akan menghadapi masa depan dengan dampak dari kerusakan lingkungan akibat dari pemanasan global atau global warming dan perubahan iklim atau climate change.

Kerusakan lingkungan merupakan masalah dalam lingkungan hidup yang mencakup lingkungan alam dan lingkungan sosial. Hal ini dikarenakan kita merasa bahwa lingkungan hidup bukan lah milik kita sehingga kita tidak merasa memiliki perasaan untuk menjaga dan memeliharanya.

Kita seringkali menganggap bahwa lingkungan hidup sudah memang seharusnya ada untuk kita dan mendukung perikehidupan kita (take it for granted) tanpa menyadari bahwa di balik segala sesuatu yang lingkungan hidup berikan kepada kita terdapat tanggung jawab yang besar.

Bencana alam sesungguhnya merupakan akibat dari manusia sehingga merusak keseimbangan ekonomi akibat banyaknya rantai ekosistem yang terputus dan kemudian merugikan secara ekonomis dan bahkan menimbulkan bencana alam.

Pemanfaatan rantai ekosistem yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi lebih tinggi, memperkecil ketergantungan input dan menjaga kelestarian alam.

Rantai ekosistem yang terintegrasi dapat menciptakan produktivitas yang optimal, efisien dan berkelanjutan.

Namun, kita sebagai aktivis tidak hanya sebatas membuat artikel, sekedar isyarat dan sebatas kata.

Kita harus bergerak nyata, misalnya dnegan membuat tempat sampah yang layak, membuat lubang biopori untuk membuat sampah organik dan menggunakan mesin dengan bahan bakar biofuel sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca, serta menanam sebutir benih pohon.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts