Langkah Mudah Menyelamatkan Bumi dari Kisah-kisah Inspiratif Seorang Duta Lingkungan
Oleh : Valerina Daniel
Penerbit : Mizan Media Utama, 2009
Tebal : 237 halaman
Valerina Daniel adalah runner up Putri Indonesia tahun 2005 yang kemudian didaulat oleh sebuah LSM untuk menjadi Putri Puspa dan Lingkungan.
Tanda-tanda climate change atau perubahan iklim sudah sering nampak, mulai dari pergeseran musim kemarau dan musim hujan, ombak tinggi, kekeringan, banjir hingga angin puting beliung.
Matahari pun semakin tidak ramah, berjemur dibawah matahari dapat menyebabkan penyakit kanker kulit karena sinar ultraviolet.
Hal ini dikarenakan global warming atau pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca, sehingga selimut bumi menjadi semakin tebal. Normalnya konsentrasi gas rumah kaca adalah 350 ppm, namun pada tahun 2007 saja terjadi kenaikan menjadi 430 ppm.
Gas rumah kaca ini terdiri dari CO2 (75%) yang dihasilkan kegiatan industri dan transportasi, lalu CH4 (18%) yang dihasilkan dari pembusukan materi organik, kemudian CFC (14%) yang dihasilkan dari kulkas dan Ac.
Data dari WWF, sektor transportasi sendiri menyumbang sebesar 37% emisi CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan listrik menyumbang sebesar 19% untuk emisi CO2.
Dalam 1 tahun, lebih dari 30 milyar Kwh listrik terbuang sia-sia akibat dari kita lupa mematikan komputer dan monitor.
Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2007 menyatakan bahwa pada kurun waktu tahun 2000 hingga 2006, setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,09 juta hektar.
Hutan tropis sebagai penyedia oksigen dunia dalam waktu 15 tahun, yaitu sejak tahun 1982 hingga tahun 1997, telah terjadi kebakaran hutan yang telah menghanguskan seluas 4.339.419 hektar di Indonesia.
Diperkirakan pada tahun 2030 nanti permukaan air laut akan naik 8 hingga 29 cm yang ini dapat menyebabkan 2000 pulau akan lenyap. Hal ini juga akan memundurkan garis pantai sehingga juga akan menghilangkan mata pencaharian beberapa orang di pesisir pantai.
Untuk itu kita perlu menerapkan konsep go green sebagai cara easy green living, yaitu dengan replace (mengganti dengan produk yang ramah lingkungan), lalu reduce (mengurangi sampah), kemudian reuse (menggunakan kembali sisa sampah) dan recycle (mendaur ulang).
Selain itu juga kita perlu hemat energi listrik, hemat BBM, hindari plastik dan tanam pohon.
Kantong plastik harus sangat kita hindari, karena kebanyakan kantong plastik tersebut berakhir menjadi sampah. Padahal plastik membutuhkan hingga 1000 tahun agar terurai secara alami, bandingkan dengan kantong kertas yang dapat terurai hanya dalam 1 minggu hingga 1 bulan saja.
Sekitar 3% plastik di dunia berakhir di laut, hal ini dapat membahayakan ekosistem laut. Belum lagi banyak binatang laut yang mati karena tersangku atau menelan plastik.
Dan hanya 1% saja plastik yang dapat didaur ulang.
Untuk memahami hal tersebut kita perlu mengetahui beberapa kode plastik mulai dari (1) PET, (2) Hdpe, (3) Pvc, (4) Ldpe, (5) Pp, (6) PS, dan (7) Pc, San, Abs dan Nylon.
Event besar dunia yang bisa menjadi contoh salah satunya Piala Dunia tahun 2006 di Jerman yang bekerja sama dengan Unep, badan PBB bidang lingkungan yang membuat program green goal dengan 4 sektor yaitu air, sampah, energi dan mobilitas.
No comments:
Post a Comment