Oleh : Wimar Witoelar
Penerbit : PT Bentang Pustaka, 2014
Tebal : 194 halaman
Perkataan awal yang ada pada buku ini yang paling menohok adalah mengenai apa yang telah terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia, dimana terjadi kesenjangan sosial jika kita mau mengutip kata saat kita di bangku sekolah.
Mengapa terjadi gap atau kesenjangan sosial ini, yaitu dikarenakan masyarakat kelas atas yang semakin tidak peka dan lelah mendengar cerita penderitaan rakyat serta tidak bisa membantu, sedangkan masyarakat kelas menengah cenderung mencemooh rakyat dengen pengetahuan terbatas.
Sehingga kita terkadang menganggap wajar terhadap kesombongan kelas atas sedangkan keluguan orang desa kita sebut dengan kampungan.
Satu tulisan lain yang tak kalah mendobrak paradigma kita yaitu jika dulu kita menganggap bahwa perbuatan lebih baik dari sekedar perkataan, namun sekarang terkadang satu orang yang mampu berkata dengan konsep menarik dan jelas maka dapat menggerakkan jutaan orang dengan inspirasinya.
Dan tulisan lain yang juga perlu kita renungkan adalah mayoritas orang di dunia begitu memihak pada dunia Barat, dimana hal ini salah satunya diakibatkan hampir semua berita di televisi, radio dan dilm berasal dari Barat, sehingga propaganda Barat lebih efektif daripada propaganda dari negara bumi belahan lain yang terkadang terkesan serius dan seram.
-
Buku Sweet Nothings karya Wimar Witoelar adalah kumpulan esai reflektif yang mengajak pembaca untuk menemukan makna mendalam dalam peristiwa-peristiwa sederhana sehari-hari. Melalui gaya penulisan yang santai namun sarat makna, Wimar mengajak kita untuk merenungi kehidupan dari perspektif yang berbeda.
Dalam buku ini, Wimar membahas berbagai topik, mulai dari pengalaman pribadinya saat menggunakan kursi roda di bandara Amsterdam dan Malaysia, hingga pengamatannya terhadap negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Swiss yang, meskipun minim sumber daya alam, mampu berkembang pesat berkat kerja keras dan kreativitas warganya.
Wimar juga mengangkat kisah-kisah kecil yang sering terlewatkan, seperti perubahan nama dari Irna menjadi Erna, atau onde-onde mini seharga Rp10.000 yang berjumlah 100 biji. Melalui cerita-cerita ini, ia menunjukkan bahwa hal-hal kecil pun memiliki nilai dan dapat memberikan pelajaran berharga jika kita mau memperhatikannya.
Salah satu kutipan menarik dari buku ini adalah:
"Berbicara yang baik didahului oleh pikiran dan diteruskan oleh perbuatan."
Kutipan ini menekankan pentingnya integritas antara pikiran, ucapan, dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Sweet Nothings tidak hanya menyajikan cerita-cerita ringan, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung dan menemukan makna dalam setiap pengalaman hidup. Dengan gaya penulisan yang khas, Wimar Witoelar berhasil menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan untuk dibaca.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
No comments:
Post a Comment