Sunday, March 26, 2006

Di Balik Sukses Pebisnis Top

Seri Biografi


Oleh : Intisari

Penerbit : PT Intisari Mediatama, 2006
Tebal : 192 halaman


Dalam buku ini akan dikisahkan tokoh-tokoh dari penjuru dunia yang memberikan insipirasi bagi kita, karena pada kesuksesan mereka terdapat kisah dibaliknya.

Tokoh sukses yang menjadi inspirasi yang dikupas dari buku ini diantaranya adalah Donald J. Trump, Thomas J. Watson, An Wang, Nomura, Rupert Murdoch, Sam Walton, Julius Tahija dan Estee Lauder.

Terdapat beberapa pembawaan dasar yang bisa kita sebut sebagai "karunia dasar" yang tak pernah luput dari pribadi-pribadi sukses. Rasa percaya diri yang besar, kegigihan disaat-saat sulit, pantang menyerah ketika nasib baik menjauh, akal sehat dan mau belajar dari kesalahan.

Dari masing-masing tokoh akan muncul mutiara-mutiara bijak yang dapat dipetik.

Yang menarik perhatianku adalah Julius Tahija. Beliau adalah pengusaha minyak dan bangkir dengan Bank Niaga sebagai miliknya. Berikut merupakan petikan dari halaman 168.

Aku tahu bahwa yang membuat perusahaan untung bukan pemilik atau manajernya, melainkan para pegawainya. Pegawai yang muda dan berbakat perlu rasa memiliki dan diberi kesempatan untuk maju. Perusahaan hanya dapat mempertahankan pegawainya yang baik kalau ia terus berkembang dan mengikuti teknologi yang baru. Keuntungan akan semakin tinggi jika para pekerja diijinkan ikut menikmati sukses perusahaan.

---
Donald Trump memulai karier bisnisnya di perusahaan properti milik ayahnya, Elizabeth Trump & Son. Ia kemudian mendirikan The Trump Organization pada tahun 1971 dan secara progresif membangun kekayaan melalui pengembangan properti, hotel, kasino, dan lapangan golf.

Trump menjadi terkenal sebagai pengembang properti yang ambisius, terutama di New York City. Ia terlibat dalam proyek-proyek besar seperti Trump Tower dan Trump Plaza. Meskipun mengalami kebangkrutan beberapa kali pada bisnis kasino di Atlantic City, Trump berhasil pulih dan terus memperluas kerajaan bisnisnya.

Trump juga memasuki dunia hiburan sebagai pembawa acara reality show yang sukses, "The Apprentice," yang pertama kali ditayangkan pada tahun 2004. Melalui acara ini, ia menjadi terkenal dengan frase "You're fired!" dan membangun citra sebagai tokoh bisnis yang tegas dan sukses.


Thomas John Watson lahir pada 17 Februari 1874, di Campbell, New York. Ia tumbuh di lingkungan keluarga petani. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Watson bekerja sebagai penjual dan kemudian memutuskan untuk memfokuskan diri pada bisnis.

Watson memulai karier bisnisnya di National Cash Register (NCR), sebuah perusahaan yang memproduksi kas register. Di NCR, ia berhasil mencapai kesuksesan sebagai penjualan dan manajer pemasaran, membangun reputasi sebagai eksekutif yang berbakat.

Pada tahun 1914, Watson bergabung dengan C-T-R (Computing-Tabulating-Recording Company), yang kemudian berkembang menjadi IBM. Setelah mengambil alih perusahaan pada tahun 1915, Watson mengubah namanya menjadi IBM dan menjadi Presiden perusahaan tersebut. Ia memimpin IBM selama lebih dari empat dekade, dari tahun 1914 hingga 1956.

Di bawah kepemimpinan Watson, IBM berkembang pesat dan menjadi pemimpin dalam industri teknologi dan komputasi. Ia mendukung inovasi dalam komputasi, termasuk pengembangan mesin pemilah (tabulating machine) yang digunakan untuk mengolah data statistik.

Thomas J. Watson dikenang sebagai pemimpin yang visioner dan sukses dalam dunia bisnis. Ia meninggal pada 19 Juni 1956, tetapi warisannya terus terjalin dalam keberlanjutan pertumbuhan dan keunggulan IBM. Watson diakui oleh banyak pihak dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Hall of Fame for Great Americans pada tahun 1965.


Rupert Keith Murdoch lahir pada 11 Maret 1931, di Melbourne, Australia. Ayahnya, Sir Keith Murdoch, adalah seorang editor surat kabar terkemuka. Murdoch meninggalkan sekolah di usia 17 untuk mengelola bisnis keluarga setelah kematian ayahnya.

Pada tahun 1952, Murdoch membeli surat kabar Adelaide News dan kemudian mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan News Limited, perusahaan media yang tumbuh pesat di Australia. Ia kemudian mulai mengakuisisi berbagai surat kabar di Australia dan Inggris.

Rupert Murdoch terkenal karena ambisinya dalam ekspansi media internasional. Pada tahun 1976, ia membeli surat kabar News of the World di Inggris, yang kemudian menjadi bagian dari News International. Pada tahun 1985, ia membeli 20th Century Fox dan meluncurkan saluran televisi Fox.

Murdoch menggabungkan bisnis media dan hiburan globalnya ke dalam News Corporation, sebuah konglomerat media dan hiburan internasional yang mencakup surat kabar, stasiun televisi, dan studio film. News Corporation menjadi salah satu perusahaan media terbesar di dunia.

Rupert Murdoch dan bisnisnya terlibat dalam beberapa kontroversi dan skandal, termasuk insiden hacking telepon yang melibatkan News of the World. Murdoch tampil di hadapan komisi parlemen Inggris untuk memberikan klarifikasi terkait skandal tersebut.

Rupert Murdoch merupakan salah satu tokoh terkaya di dunia dan memainkan peran penting dalam dunia media. Meskipun kritik dan kontroversi, ia menerima berbagai penghargaan dan dianggap sebagai salah satu pengusaha media paling berpengaruh dalam sejarah.
----
#sinopsisbuku #resensibuku

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts