Saturday, April 1, 2006

Sikap Kerja 5S



Oleh : Takashi Osada

Penerbit : PPM, 2004
Tebal : 198 halaman


Di Jepang tidak ada minyak dalam tanah, tidak ada tambang bijih besi yang luas, tambang batu bara sedikit dan tidak ekonomis, hutannya kurus sehingga negeri Jepang tidak dapat menghasilkan cukup makanan bagi rakyatnya.

Dikarenakan tidak adanya sumber daya yang melimpah tersebut, orang Jepang akhirnya menyadari bahwa tidak ada yang diperoleh dengan gratis untuk itu harus bersedia belajar dengan sungguh-sungguh.

Sehingga usaha kooperatif banyak yang terkenal dan dipelajari misalnya gugus mutu yang diorginisir, program pengendalian mutu terpadu, kaizen, proses pabrikan tepat waktu atau just in time.

Kesemuanya itu mempunyai dasar sebagai langkah pertama yang cukup sederhana, yaitu 5S. Gerakan 5S dirancang untuk menghilangkan pemborosan. Aktivitasnya terbagi menjadi 5, yaitu

Seiri = Pemilahan
Seiton = Penataan
Seiso = Pembersihan
Seiketsu = Pemantapan
Shitsuke = Pembiasaan

5S mudah dipahami namun butuh kegigihan dan kebulatan tekada dalam menerapkannya. Untuk itu perlu usaha terus menerus dan kesanggupan untuk melihat apa yang penting dan memberikan perhatian secara mendetail.

5S mungkin tidak memberikan hasil yang dramatis
5S memberikan hasil dalam istilah praktek kerja yang lebih mudah
5S memberikan hasil dalam hal berkurangnya pemborosan waktu
5S memberikan produktivitas yang lebih tinggi
5S memberikan mutu yang lebih baik

Untuk itu 5S harus dilaksanakan sebagai usaha terpadu di seluruh perusahaan, tidak hanya pada karyawan pabrik, namun juga dari kalangan manajemen.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts