Belajar adalah sarana memperbarui diri, tanpa belajar kita akan terperangkap pada masa lalu
Thursday, April 13, 2006
Sukses Bekerja Hidup Sejahtera
Oleh : Uken Junaedi, SE. Ak
Penerbit : Dimensi Publisher, 2005
Tebal : 164 halaman
Sering kita mengeluh tidak sejahtera, sering kita mengeluh kapan kaya, tetapi kita hanyalah mengeluh dan mengeluh. Tidak ada perubahan cara bekerja, tidak ada perubahan dalam berpikir.
Bekerja kita asal-asalan, asal melewati waktu dan asal selesai. Tidak peduli kontribusi apa yang sudah kita berikan. Prestasi apa yang telah kita torehkan.
Kesuksesan tidak datang tiba-tiba, kesejahteraan tidak datang dari langit. Ikhtiar harus disempurnakan, niat harus diluruskan.
24 jam sehari, hampir 1/3 sampai 1/2 waktu kita digunakan untuk bekerja keras. Akan tetapi mengapa banyak orang yang sudah bekerja keras tapu hidupnya tidak pernah maju. Rupanya bekerja keras saja tidak cukup. Bekerja keras yang diiringi dengan bekerja cerdas, bekerja tangkas dan bekerja ikhlas adalah rumusnya.
Bekerja keras adalah bekerja dengan cara memaksimalkan kemampuan yang ada terutama peran energi atau tenaga yang dominan, dibanding prestasi lainnya, interval waktu untuk bekerja lebih panjang daripada interval waktu untuk istirahat.
Bekerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan kemampuan berpikir, kemampuan menganalisis dan kemampuan menyimpulkan masalah yang lebih dominan. Karena itu mampu mencari metode yang terbaik, dibandingkan dengan potensi lainnya, seperti potensi tenaga atau otot juga kelebihan hartanya.
Bekerja ikhlas adalah bekerja dengan berusaha melaksanakan program kerja sebaik mungkin dan merupakan tanggung jawab yang diembannya dimana yang benar-benar berhak menilai hasil prestasi kerjanya hanyalah Tuhan Yang Maha Adil yang telah menciptakannya. Penilaian orang lain tidaklah terlalu menjadi perhatiannya.
Bekerja tangkas adalah bekerja dengan segala potensi kemampuan yang telah dikuasainya termasuk menemukan metode yang baik dan benar, ideal hasil kerja sesuai target perusahaan akan berusaha diwujudkan tanpa mengesampingkan realitas yang terjadi pada proses pengerjaannya.
Labels:
Manajemen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Featured Post
Related Posts
-
14 Prinsip Manajemen dari Perusahaan Manufaktur Terhebat di Dunia Oleh : Jeffrey K. Liker Penerbit : Erlangga, 2006 Tebal : 382 halaman Toyo...
-
Oleh : Eva Riyanty Lubis Penerbit : Anak Hebat Indonesia, 2024 Tebal : 224 halaman Salah satu kutipan pembuka yang menarik dalam buku ini ad...
-
Oleh : Burhanuddin S., SHI, M.Hum Penerbit : Pustaka Yustisia, 2013 Tebal : 103 halaman MoU (Memorandum of Understanding) merupakan pernyat...
-
Kiat Menaklukkan Klien Korporasi (B2B) Oleh : Jazak Yus Afriansyah Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2015 Tebal : 150 halaman Ada 3 hal u...
No comments:
Post a Comment