Cara Coca-Cola Menggabungkan Skala & Kegesitan
(Dan bagaimana anda bisa melakukannya juga)
Oleh : David Butler & Linda Tischler
Penerbit : PT Gramedia, 2016
Tebal : 220 halaman
Kunci dan yang akan dibahas penuh dalam buku ini sudah dituangkan pada halaman prakata, yaitu kegesitan, dimana kegesitan berarti kita harus lebih cerdas, lebih cepat, lebih ramping daripada perusahaan lain.
Aku tambahkan bahwa kita akan mampu lari lebih kencang dan cepat jika bentuk tubuh kita ramping, untuk itu organisasi suatu perusahaan pun harus ramping. Mirip dengan kecoa yang mampu bertahan hidup dibandingkan dinosaurus yang punah akibat tidak mempunyai tubuh yang ramping.
Buku ini mengajak kita untuk lebih berfokus pada desain yaitu mengembangkan visi, strategi dan pendekatan agar perusahaan mendapatkan manfaat yang besar dari desain tersebut. Dengan tetap berpijak bahwa desain tersebut tetap relevan, gesit dan luwes terhadap perubahan. Dan tetap harus berada pada jalurnya yaitu desain yang lebih sederhana, lebih mudah dan lebih baik.
Analoginya adalah misalnya sebuah klub sepakbola. Antar tim memiliki peralatan yang sama mulai dari kaos, sepatu dan jumlah pemain yang sama. Namun yang membedakan tim juara dengan yang tidak adalah pada desain atau taktik dan strategi yang diterapkan oleh pelatih yaitu bagaimana cara pemain sepakbola berperilaku dan saling berhubungan sesama pemain di lapangan.
Kuncinya adalah sederhana, standarisasi dan integrasi.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah hasil dari inovasi yaitu pertumbuhan. Dimana seperti teori seleksi alam, yang paling sesuailah yang akan bertahan dari kepunahan. Untuk bisa bertahan tersebut maka perusahaan harus senantiasa tetap tumbuh.
Contoh yang paling terlihat adalah perusahaan yang bergerak dibidang digital, yaitu Facebook. Meskipun Facebook menjadi jejaring sosial terbesar didunia, namun mereka tidak berhenti disana agar bertahan dan agar tetap bertumbuh mereka mengakuisisi Instagram dan Whatsapp.
Instagram merupakan jejaring sosial berbagi foto melalui ponsel dimana sebelumnya mereka adalah perusahaan tanpa pendapatan dan tanpa pengguna menjadi merek bernilai $1 miliar dengan 30 juta pengguna hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun, dimana sebelumnya tahun 2012 dibeli oleh Facebook pada tahun 2012.
Apa jadinya jika kita tidak gesit dan tidak bertumbuh?
Contohnya dalah Blackberry, dimana dari tahun 2004 hingga 2010 Blackberry menguasai pasar ponsel hingga sekitar 50%, kemudian mengalami penurunan drastis karena tidak mampu beradaptasi dibandingkan dengan Apple atau Samsung.
Ada 9 prinsip dalam buku ini yang menarik untuk diperhatikan, aku ambil beberapa yang dapat kita pahami
Daya tahan bukan kekuatan
Ambil resiko bukan keselamatan
Kompas bukan peta
Pembangkangan bukan kepatuhan
Massa bukan pakar
Pembelajaran bukan pendidikan
Dalam buku ini ada hal yang menarik dari suatu benda yang sering aku gunakan di garasi dan bengkel, yaitu WD-40, dimana ternyata nama tersebut merupakan formula ke-40 dari Water Displacement. Artinya sebelum mereka menemukan formula yang tepat, mereka telah menemui 39 kali kegagalan.
Kembali ke desain, bagaimana cara Coca-Cola mampu menguasai pasar. Salah satu adalah Coca-Cola mampu menanamkan pada benak pelanggannya melodi 15 nada yang kemudian dikuatkan menjadi mnemonik 5 nada yaitu "do do doo da da".
Untuk memperbaiki sesuatu dan dalam mencari solusi yang terbaik, tim harus mempunyai pandangan bahwa tujuan untuk membuat dan memperbaiki adalah sambil jalan, bukan untuk membuatnya sempurna dan sudah final sejak awal.
Untuk memahami konsep kegesitan kita bisa melihat desain yang ada pada lego. Lego adalah mainan anak-anak yang berbentuk modular sehingga bersifat tetap dan fleksibel. Semua bentuk lego terkoneksi dengan cara yang sama. Kesemuanya tersebut akan menciptakan kemampuan adapatasi yang tetap relevan sepanjang masa.
Salah satu syarat kegesitan adalah keterbukaan. Dengan keterbukaan dapat membuat orang semakin mudah ikut serta dalam proses desain, memberikan gagasan dalam sistem. Dengan keterbukaan maka kita akan mendapatkan kreativitas sumber daya dan semangat tim.
Tips lain adalah fokus, karena jika kita tidak fokus maka kita akan dapat menghambur-hamburkan sumber daya, waktu, uang dan orang.
Berbicara kegesitan maka yang perlu dilakukan pertama adalah melakukan. Ya, percuma kita kita hanya berbicara apalagi sekedar memikirkan suatu inovasi, tanpa ada hal yang disebut dengan melakukan. Jadi yang harus kita galakkan adalah budaya melakukan, bukan sekedar budaya inovasi belaka.
#resensibuku
#sinposisbuku
#potretbuku
Belajar adalah sarana memperbarui diri, tanpa belajar kita akan terperangkap pada masa lalu
Saturday, May 21, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Featured Post
Related Posts
-
Oleh : Uken Junaedi, SE. Ak Penerbit : Dimensi Publisher, 2005 Tebal : 164 halaman Sering kita mengeluh tidak sejahtera, sering kit...
-
So Good They Can't Ignore You Oleh : Cal Newport Penerbit : PT Mizan Publika, 2016 Tebal : 261 halaman Teori umum yang berkem...
-
Oleh : Harun Iskandar Penerbit : ST Book, 2010 Tebal : 102 halaman Buku "Tumbuhkan Minat Kembangkan Bakat" adalah panduan ...
-
Penulis : Masyamul Huda Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta, 2006 Tebal : 311 halaman Biasanya aku beli buku, aku pilih yang kondisin...
-
Misteri Angka-Angka Dalam Berbagai Peradaban Kuno dan Tradisi Agama Islam, Yahudi dan Kristen Oleh : Annemarie Schimel Penerbit : Pu...
No comments:
Post a Comment