Rachmat Witoelar dan Perubahan Iklim

Oleh : Wisnu Nugroho

Penerbit : Kompas Media Nusantara, 2011

Tebal : 256 halaman

Masih banyak orang yang menganggap skeptis terhadap pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang tengah terjadi. Skeptisisme ini menghambat usaha untuk mengatasi climate change ini.

Tahun 2005, dibentuk lembaga nasional yang mengurusi perdagangan karbon di Indonesia sebagai mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism). Pada tahun 2011 terdapat total 131 kegiatan namun hanya terdapat 61 kegiatan yang terdaftar dan diakui CDM Executive Board dan baru 7 kegiatan yang menghasilkan CERs (certified emission reductions).

Untuk itulah kita perlu berpegang pada pemeo "need is the mother of invention" (kebutuhan melahirkan solusi).

CDM yang telah disepakati dalam Protokol Kyoto yaitu kegiatan yang menghasilkan penurunan emisi dan mensertifikasi penurunan emisi. Sertifikat ini kemudian "dijual" ke negara-negara maju yang berkomitmen menurunkan emisi mereka.

Pada tanggal 06.06.2006 Toto S. selaku Ketua Bike2Work bertemu dengan Wimar Witoelar pada acara Bicycle for Earth dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup sekaligus dalam rangka mengkampanyekan UNFCCC di Bali tersebut.

Setiap tahun dilaksanakan COP yang membahas pelaksanaan konvensi tentang perubahan iklim serta Kyoto Protovol. Bulan Desember 2007, saat dilaksanakan COP-13 yaitu Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang berlangsung di Bali.

Saat itu sebaris foot-note yang terdapat pada dokumen kesepakatan Technical Summary Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR4 document yang memuat perlunya emisi diturunkan 25-40% dibawah tingkat 1990 di tahun 2020 nanti.

Saat COP di Bali tersebut Presiden SBY mengajak semuanya untuk menyelesaikan perundingan demi keselamatan bumi dan masa depan generasi yang akan datang. Untuk itu ditunjuk Presiden Uni Eropa Fransisco menjadi opinion leader. Sehingga pada akhirnya disetujui Bali Road Map dan dihasilkan Bali Action Plan setelah melewati proses panjang karena tak kunjung mendapatkan titik temu bahkan hingga diperpanjang 1 hari.