Mengungkap Sosok Agen Industri Farmasi di Balik Filantropi Kampanye Anti Rokok
Oleh : A. Zulvan Kurniawan
Penerbit : Indonesia Berdikari, 2012
Tebal : 92 halaman
Michael Bloomberg mengawali karier di Wall Street dengan bekerja sebagai karyawan di Salomon Brother. Lalu kariernya meningkat menjadi Kepala Staf Perdagangan Ekuitas dan kemudian menjadi Kepala Bagian Sistem Pengembangan.
Pada tahun 1981, Michael dipecat dari Salomon Brother.
Tahun 1982, Michael mendirikan perusahaan Innovative Market Systems yang kemudian berubah menjadi Bloomberg LP pada tahun 1986.
Pada tahun 2001, Michael Bloomberg melalui partai Republik terpilih menjadi Walikota New York. Dia mendapat julukan Walikota CEO yang sukses memimpin kota New York dengan menjalankan 2 langkah yaitu yang pertama selalu mendengarkan para konsumen dan yang kedua buatlah mereka puas.
Tahun 2002, Bloomberg menaikkan pajak rokok dari 8 sen menjadi 1.5 dolar sehingga harga sebungkus rokok menjadi 7 dolar yang menjadikan harga rokok tersebut 2x lipat lebih mahal dibandingkan rata-rata harga di Amerika.
Dengan menaikkan harga rokok, dia mengharapkan dapat mengurangi semangat orang untuk merokok dan sekaligus dapat menghasilkan uang lebih dari 100 juta dolar.
Hasilnya dalam kurun waktu 2002 - 2007, program komprehensif ini mampu mengurangi kebiasaan merokok sampai dari 21,6 persen menjadi 16,9 persen yaitu setara dengan 300.000 orang sehingga dapat mencegah 100.000 kematian untuk beberapa tahun mendatang.
Pada tahun 2007, Walikota Bloomberg memaparkan program PlaNYC yang memiliki tujuan untuk mengurangi 30% emisi gas rumah kaca pada tahun 2030, misalnya dengan memperbanyak jalur sepeda, mengganti taxi dengan mobil hibrida. Dan memberlakukan biaya kemacetan sebesar 8 dolar bagi setiap pengguna kendaraan pribadi yang mengendarai dari Manhattan pada hari kerja. Sehingga hal ini memaksa orang untuk menggunakan transportasi umum.
Tahun 2009, Bloomberg membeli majalah Business Week beserta situs online businessweek.com dari pemiliknya, McGraw Hill.
Di tahun 2012, Bloomberg memberlakukan aturan agar penyewa atau pembeli apartemen dapat memperoleh informasi apakah apartemen tersebut diperbolehkan merokok di dalam ruangan atau luar ruangan.
Hal bertujuan agar orang memperoleh hak untuk tahu apakah ia akan terpapar sebagai perokok pasif atau tidak karena asap rokok dapat menyebabkan kematian.
No comments:
Post a Comment