Sunday, May 12, 2019

Go-Jek for Every Need


Oleh : Doni Wijayanto

Penerbit : Tiga Serangkai, 2018
Tebal : 198 halaman


Konon ojek berasal dari kata objek atau ngobjek yang menggunakan sepeda kayuh sebagai kendaraan yang ditaksikan, terutama di pedesaan karena infrastruktur jalan yang masih dalam kondisi kurang baik, hingga ojek sepeda sebagai alternatif transportasi di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1970-an.

Berawal tanggal 13 Oktober 2010 dari call center yang melayani pesanan ojek sebanyak 10 orang melalui telepon atau sms selama 5 tahun, kemudian Go-jek berubah menjadi aplikasi starup teknologi dengan berbagai keunggulan dengan melayani jasa transportasi, pengiriman barang, pemesanan tiket, pembersihan rumah, kecantikan dan pijat.

Pada tahun 2010 itu rata-rata setiap hari melayani jasa sebanyak 60 pelanggan. Pada bulan Oktober 2010, Go-jek sudah mempunyai 200 armada.

Adalah Nadiem Makarim yang melakukan modernisasi bisnis ojek dari pangkalan menjadi bisnis transportasi sebagai bentuk pergeseran kultur di Indonesia. Semula Nadiem bekerja di Rocket Internet sejak November 2011 selama 10 bulan.

Pada bulan April 2013, Nadiem menjabat sebagai Chief Innovation Officer di startup Kartuku.

Pada tahun 2014 Nadiem mulai fokus full time di Go-jek terlebih saat itu mulai santer investor yang tertarik terhadap konsep ride sharing. Dengan jumlah sebanyak 1.000 armada.

Pada tanggal 20 Januari 2015, Go-jek diluncurkan dengan jumlah yang telah men-download aplikasi tersebut sebanyak 650.000 orang. Dengan melayani sekitar 500 pesanan tiap hari.

Bulan April 2015, jumlah armada adalah sebanyak 3.000 armada. Pada bulan tersebut Go-jek telah melayani order 3.000 hingga 4.000 tiap hari.

Pada Agustus 2015, jumlah armada Go-jek naik signifikan dari 20.000 armada menjadi 80.000 armada hanya dalam 20 hari.

Pada bulan Juni 2016, Go-jek telah mampu melayani 450 ribu pesanan tiap hari, dengan armada sebanyak 200.000 armada.

Akhir tahun 2017, Go-jek mempunyai sekitar 10 juta pelanggan aktif.

Kekuatan ekonomi informal telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, misalnya barang bajakan, penjiplak merk, PKL dan penyelundupan. Kekuatan tersebut adalah sebesar US$ 10 triliun per tahun di seluruh dunia.

Go-jek mempunyai banyak pesaing, misalnya GrabBike, GrabTaxi, Uber, BajajApp, Trans-Jek, WheelLine, BangJek, OjekSyar’i, Blu-Jek

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts