Saturday, June 27, 2015

How to Win Friends & Influence People


Oleh : Dale Carnegie

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2015
Tebal : 321 halaman


Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan. Sehingga kita perlu mempunyai kemampuan ketepatan dalam komunikasi, karena hal tersebut sangat penting sebab kata yang salah atau salah dimenngerti bisa menimbulkan bencana.

Komunikasi merupakan manifesi dari pikiran, niat dan kesimpulan tentang orang disekitar kita.

Terdapat 2 level pengaruh, yaitu
1. Orang mengikuti kita karena apa yang kita lakukan kepada mereka
2. Orang mengikuti kita karena siapa diri kita

Prinsip dasar komunikasi adalah
1. Jangan mengkritik
2. Jangan mengutuk
3. Jangan mengeluh

Dalam buku ini juga diceritakan kisah kebesaran hati Presiden Abraham Lincoln yang kecewa kepada Jenderal George Meade karena kaburnya Jenderal Robert E. Lee pada perang Gettysburg, namun alih-alih Lincoln mengkritik dan menghukum Meade, Lincoln memilih dan mempertahankan bahkan meningkatkan wibawanya yang kemudian menjadi kekuatan untuk kebaikan sipil kotanya.

Lincoln tahu kapan menutup mulut dan kapan membuka mulut.

Saat kita mencoba sebuah kritik untuk melakukan perubahan, sebenarnya kita telah membuat 2 langkah mundur. Karena pihak yang dikritik akan defensif dan skeptis, sehingga kritik kita dapat menjadi bumerang yang kembali ke kita sendiri.

Untuk kita harus
1. Mempunyai semangat untuk menyemangati dan menasihati, bukan semangat untuk membantah
2. Lawan keinginan untuk menjelek-jelekkan orang lain
3. Buat pesan kita menjadi berarti
4. Tenangkan diri kita saat berkomunikasi

Saat membuat keputusan dari 2 pilihan, pilihlah jalan yang lebih memberikan pengaruh yaitu yang menjunjung tinggi martabat manusia.

Dalam berinteraksi kita harus mampu memberikan penguatan kebaikan dibandingkan pujian kepada orang lain. Penguatan kebaikan membutuhkan pengamatan khusus kepada orang lain sehingga orang lain akan merasa dirinya penting.

Jadi jika kita ingin merubah seseorang mulailah dengan mengingat kembali kebaikan akan kepribadiannya agar sesuatu dalam dirinya bangkit dibandingkan kita mengkritik dengan menunjukkan kesalahan-kesalahannya berulang kali.


Untuk mempengaruhi orang lain bertindak, pertama-tama kita harus mengetahui keinginan dari orang lain. Sebuah analoginya adalah kesulitan seseorang saat menarik sapi untuk dimasukkan kekandang. Orang lain yang bijak mengetahui bahwa sapi tadi sedang makan rumput, sehingga tidak mau ditarik, lalu dia memberikan makanan dengan tangannya ke mulut sapi sambil menuntun masuk kedalam kandang.

Dari kisah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Pengaruh membutuhkan intuisi dibandingkan intelektualitas
2. Pengaruh membutuhkan tangan yang lembut


Siapa yang merendahkan diri seperti padi maka akan diagungkan, sedangkan siapa yang membesarkan diri sendiri maka akan direndahkan oleh orang lain, karena akan mempunyai sedikti teman sejati dan pengaruhnya dangkal dan tidak tahan lama.


Tersenyum merupakan sinyal bahwa kita bahagia bersama orang lain, sehingga orang lain pun dapat bahagia saat berinteraksi dengan kita. Untuk itu di dunia digital diciptakan emoji atau emoticon untuk mengklarifikasi pesan yang kita sampaikan.


Menyimak perkataan orang lain merupakan kekuatan untuk mengubah hati dan pikiran sehingga kita dapat mengerti kemauan orang lain. Sebuah contoh yang amat tepat adalah saat Dave Caroll, seorang musisi, yang komplain karena seorang pegawai United Airlines melempar gitarnya yang seharga $ 3.500 dan perlu biaya $1.200 untuk memperbaiki gitarnya.

Namun United Airlines kurang menyima dengan baik permintaan dan komplain dari Dave Caroll. Sehingga Dave Caroll membuat lagu pada tahun 2009, dengan judul "United Breaks Guitars", dia mengharapkan jika United Airlines tidak mau menyimak, maka pendengar musiknya mau mendengarnya.


Dave Caroll mengharapkan setidak-tidaknya ada 1 juta pendengar musiknya di Youtube dalam waktu 1 tahun, tapi ternyata hanya dalam waktu 2 minggu setelah diupload, sudah terdapat 4 juta yang mendengarnya.

Hal tersebut menyebabkan saham United Airlines turun 10% dan mengalami kerugiana $180.000.000 atau setara dengan 51.000 gitar milik Dave Caroll.


Aturan emas di sejarah manusia adalah "Jangan lakukan sesuatu yang tidak ingin kita terima dari orang lain", atau dalam kata lain "Perlakukanlah orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh mereka".

Aturan emas diatas diajarkan oleh Zoroaster pada 2500 tahun yang lalu di Persia, diajarkan pula oleh Konfusius di China pada 2400 tahun yang lalu, juga diajarkan oleh Budha di Sungai Gangga dan oleh Nabi Isa atau Yesus.


Komunikasi adalah masalah penyampaian. Dalam sebuah perselisihan sebenarnya perbedaan yang ada hanyalah tipis dibandingkan yang kita pikirkan sehingga negosiasi merupakan hal yang lebih produktif.

Dibalik keyakinan bahwa orang lain yang salah, dibaliknya tersirat bahwa kita tidak ingin ditolak. Lebih baik selalu menghindari sudut yang berbahaya dengn menyelamatkan orang lain dari rasa malu. Karena orang yang bersalah tersebut akan memusuhi kita.

Selalu gunakan pendekatan diplomatis, karena bisa jadi kita salah dan ada kemungkinan orang lain benar, karena tidak kebenaran yang mutlak dan tidak ada orang yang salah 100%.


Kebaikan hati dan keramahan selalu lebih kuat dibandingkan amarah dan pemaksaan. Sebuah analogi yang cocok adalah saat matahari dan angin berkompetisi untuk berlomba siapa yang mampu melepaskan jaket yang dipakai oleh orang. Pertama angin bertiup sekencang-kencangnya, yang terjadi adalah orang tersebut memegangi jaket sekuat-kuatnya. Lalu angin menyerah.

Setelah itu matahari yang sebelumnya bersembunyi dibalik awan lalu keluar dan menyinari bumi dengan hangat, lalu orang tersebut sambil menyeka mukanya lalu melepaskan jaketnya.

Dalam hal ini kita lebih baik mempengaruhi orang dengan cara kita keterlibatan sebagai level yang lebih tinggi dengan menyentuh nilai inti seseorang dibandingkan dengan cara membangkitkan minat orang dengan berbagai cara.


Kesuksesan adalah mengenai kemitraan dan kemajuan. Karena itu jika kita melihat acara penghargaan Oscar atau Music Award, maka sang pemenang akan mengucapkan pidato dengan menyebutkan orang-orang yang ikut serta dibalik kesuksesan sang pemenang.

Empati adalah kekuatan dengan kemurahan hati dan pengertian sehingga dapat menjadi kemakmuran dalam hubungan manusia, dimana terdapat faktor yang mempengaruhinya, yaitu
1. Kehidupan kita saat kecil hingga dewasa
2. Keyakinan kita
3. Status ekonomi dan karier kita

Kompetisi merupakan sarana yang diperlukan untuk menuju yang terbaik, karena tantangan dan rintangan merupakan cara yang terbaik untuk membangkitkan sisi terbaik dari kita. Tantangan yang mengispirasi yang terkenal adalah Teddy Roosevelt, yang masa kecilnya sakit-sakitan, lalu sang ayah memberikan tantangan bahwasanya Roosevelt memiliki otak yang jenius, tapi tanpa tubuh yang sehat maka otak tidak akan bekerja maksimal.

Akhirnya Roosevelt berlatih dengan keras sehingga mempunyai tubuh yang sehat dan kuat hingga mampu terjun ke sungai yang dingin dan mampu mendaki 7 gunung yang tinggi. Karena pada dasarnya orang tidak ingin direndahkan, tapi senantiasa ingin ditinggikan, karena visinya diangkat maka itu adalah tantangan bagi mereka.


Otak kita sering sibuk akan hal perilaku negatif, sehingga kita frustasi dengan keadaan yang ada, hal ini dapat membentuk persepsi kita akan realitas. Saat kita akan mengkritik orang lain, kita awali terlebih dahulu dengan pujian, berikutnya kita beri saran yang membangun dengan menggunakan kata penghubung "dan", jauhi penggunaan "tetapi".

Pada dasarnya manusia secara alami tidak suka diperintah, untuk itu kita sebagai pemimpin harus mampu manjadi katalisator agar semua menjadi merasa terlibat dengan melontarkan pertanyaan, sehingga akan memancing kreativitas dan inovasi serta memberikan perubahan semangat dalam memecahkan masalah.

Pujian dan semangat merupakan motivasi terbaik untuk meningkatkan potensi yang ada dan untuk mengatasi tantangan dan rintangan. Karena secara alami manusia ingin diberi apresiasi dan merasa penting. Caranya adalah dengan menunjukkan kemampuan orang tersebut sehingga nantinya akan mampun mencapai tujuan tersebut.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Monday, June 15, 2015

Ensiklopedi Halal Haram Makanan

Menjawab Tuntas Hukum Makanan dari Perayaan Hari Raya selain Islam, Syirik, hingga Hukum berbagai Jenis Binatang yang Ada di Indonesia


Oleh : Yazid Abu Fida'

Penerbit : Pustaka Arafah, 2014
Tebal : 208 halaman


Buku ini pernah aku jumpai di Gramedia Expo Surabaya, cuma tidak langsung aku beli karena ada buku lain yang aku beli. Seminggu kemudian saat aku kembali ke Gramedia yang berada di Dyandra Expo ternyata buku tersebut sudah tidak ada. Entah sold out entah berpindah tempat. Karyawan Gramedia yang ikut membantu mencari pun menyerah.

Kemudian aku pergi ke toko buku Gunung Agung yang berada di Delta Surabaya Plaza. Disana aku cari keliling-keliling rak buku juga tidak ada. Dibantu oleh karyawan toko buku Gunung Agung pun tidak ada hasil.

Akhirnya buku Ensiklopedi Halal Haram Makanan aku temukan di toko buku Gramedia di Sidoarjo yang baru buka. Aku beli pas saat grand opening toko buku Gramedia Sidoarjo yang terletak di Lippo Plaza ini.

Bab yang mau aku baca adalah mengenai hukum dari halal haram daging binatang yang sering dijumpai karena masih simpang siur, yaitu :

  • Bekicot
  • Belatung
  • Belut
  • Cacing
  • Gajah
  • Katak
  • Kelelawar
  • Kepiting
  • Kura-kura
  • Laron
  • Tokek
  • Ular


Dan dibuku ini dibahas tuntas dengan dalil dan referensi yang ada.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Saturday, June 13, 2015

Total Customer

Percepatan Laba Sepanjang Masa


Oleh : Heri Suchaeri

Penerbit : Metagraf, 2012
Tebal : 84 halaman


Dalam buku ini diawali dengan kutipan dari Peter Drucker, sang pakar manajemen, yang mengatakan bahwa "hanya ada satu definisi mengenai tujuan bisnis, yaitu menciptakan pelanggan". Karena pelanggan merupakan pondasi bisnis dan mereka-lah yang membuat perusahaan tetap eksis dan membuat bisnis tetap ada.

Ekonomi dunia telah berubah ke arah dalam pelayanan sebagai fungsi dan ujung tombaknya. Banyak sekali perusahaan yang telah menempatkan pelayanan sebagai faktor pemenang dalam hal persaingan dan kompetitif untuk merangkul pelanggan.

Karena pelayanan merupakan "invisible product" atau produk yang tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan. Bukan berarti kita tidak perlu memperhatikan produk sebagai barang yang dijual, tapi mayoritas pelanggan menginginkan produk dengan proses pelayanan yang baik pula.

Sifat pelanggan yang kentara adalah mereka akan menggunakan produk dan layanan kita jika dan hanya jika mereka yakin dan percaya produk plus layanan kita berkualitas. Untuk itu agar pelayanan yang kita berikan merupakan pelayanan yang berkualitas maka orang yang memberikan pelayanan hanya dapat diciptakan melalui pembelajaran dan pelatihan yang baik da berkesinambungan.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Profit Berlipat Investasi Tanah dan Rumah

Panduan Berinvestasi yang Tak Pernah Mati


Oleh : Budi Santoso

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2008
Tebal : 154 halaman


Pilihan berinvestasi sangat beragam, mulai dari saham, obligasi dan deposito. Namun investasi yang tak lekang oleh waktu adalah investasi berupa tanah dan rumah.

Keberhasilan investasi rumah dan tanah mempunyai formula 50:25:25, yaitu kemungkinan berhasil 50% yaitu dari profit yang alami dari kenaikan NJOP (Nilai Jual Obyek Tanah), yang tiap tahun rata-rata naik 10% hingga 15%.

Lalu kemungkinan berhasil 25% profit dapat diraih sebesar 15% hingga 40% per tahun yang bergantung terhadap lokasi properti, kondisi pasar dan kemampuan saat membeli dan menjualnya kembali.

Dan kemungkinan 25% sisanya adalah kegagalan, karena terdapat kemungkinan kegagalan berupa sulitnya properti untuk dijual atau disewakan.

Untuk mendukung keberhasilan dalam investasi tanah dan rumah, maka kita haurs menguasa 4 hal, yaitu:

  • Ilmu (knowledge)
  • Lahan (land)
  • Modal (capital)
  • Penghuni (tenant)


Yang paling menarik adalah dalam investasi tanah dan rumah terdapat alur perputaran atau siklus properti atau yang disebut dengan Property Clock (Jam Properti). Misalnya pada tahun 1998 - 2000 dimana saat itu Indonesia mengalami krisis moneter, sehingga nilai properti turun drastis, ini merupakan saat "Beli". Sedangkan saat "Jual" yaitu dimana permintaan akan properti tinggi sehingga nilai jual properti naik pula, di Indonesia hal ini terjadi pada tahun 1993-1994, 1989-1990 dan 2002-2003.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Niccolo Machiavelli : Sang Pangeran

52 Gagasan Cemerlang


Oleh : Tim Phillips

Penerbit : Kanisius, 2013
Tebal : 156 halaman


Machiavellian adalah istilah bagi orang yang suka menipu dan selalu berbohong untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan. Yaitu meliputi "politik kotor" atau "relasi publik" merupakan termasuk machiavellian.

Pangeran yang dimaksud Niccolo Machiavelli pada hakikatnya lebih dekat dengan seorang CEO modern atau seorang Perdana Menteri. Machiavelli hanya mengatakan bahwa jika Anda memimpin, Anda memerlukan kekuadaan dan jika Anda menginginkan kekuasaan, inilah yang harus Anda lakukan untuk mempertahankan.

Nasihat dalam buku ini salah satunya yang perlu direnungkan adalah "Jika Anda tidak suka bahwa kekejaman atau kecurangan itu menguntungkan, pilihan praktis pilihan Anda adalah menyesuaikan diri dengan itu atau pindah ke tempat lain".

Karena pada hakikatnya saat kita harus memilih antara 2 pilihan yang tidak menyenangkan, maka kita harus ingat bahwa kita tidak dapat menyenangkan semua orang. Termasuk politik, bahwa politik merupakan pilihan antara yang penuh bencana dan yang tidak enak. Sehingga bagi pemimpin, lakukan itu dan tidak perlu kompromi.

Buku ini juga menelaah mengenai sejarah. Bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang, kita jarang mendengar orang lain yang memuat orang-orang paling kuat dalam sejarah, cerita mereka hampir tidak pernah dilaporkan.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Saturday, June 6, 2015

Soft Skill

Sukses di Dunia Kerja


Oleh : Teguh Susanto

Penerbit : PT Suka Buku, 2012
Tebal : 132 halaman


Hard skill adalah kemampuan seseorang yang bersifat nyata atau kasat mata, mencakup kemampuan intelektual (IQ). Sedangkan soft skill adalah kemampuan yang bersifat abstrak, mencakup kemampuan pengelolaan emosi (EQ).

80% kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana cara ia membawa diri atau mengelola emosinya di tempat kerja. Soft skill mencakup 3 hal yaitu sikap, komunikasi dan etika.

Emosi yang dimaksud disini tidak melulu bermakna kemarahan. Emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam seseorang, misalnya gembira, tertawa dan sedih.

Secara garis besar emosi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Orang yang menduduki jabatan yang lebih tinggi misalnya manajer sangat dianjurkan selalu menampilkan emosi yang positif. Dengan pengelolaan emosi yang positif diharapkan berbagai manfaat dapat diraih.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Monday, June 1, 2015

Key Performance Indicators

Pengembangan, Implementasi dan Penggunaan KPI Terpilih


Oleh : David Parmenter

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2010
Tebal : 246 halaman


Perubahan efektif sebuah perusahaan sangat tergantung pada keakuratan penentuan pelaku utama sebagai pusat penggerak budaya baru di tempat kerja.

Analogi bawang bisa digunakan untuk menjelaskan Key Performance Indicator atau KPI, kulit luar menggambarkan kondisi keseluruhan bawang, banyaknya sinar matahari, air dan nutrisi yang diterima dan bagaimana penanganan bawang tersebut sejak panen hingga berada di rak supermarket.

Analogi yang lain mengenai Key Performance Indicator atau KPI, yaitu sebuah spedometer. Dewan direksi hanya ingin tahu berapa kecepatan sebuah mobil melaju, namun pihak manajemen perlu mengetahui informasi lebih banyak lagi karena kecepatan tersebut merupakan kombinasi dari jenis gir yang dipakai dan putaran per menit (RPM) mesin.


David Parmenter adalah seorang penulis dan konsultan manajemen yang dikenal atas kontribusinya dalam bidang manajemen kinerja dan pengukuran kinerja bisnis. Dia memiliki latar belakang yang kaya dalam konsultasi manajemen dan telah menulis beberapa buku yang terfokus pada topik ini.

Parmenter sering memberikan wawasan tentang cara mengembangkan dan menerapkan Key Performance Indicators (KPIs) untuk meningkatkan kinerja organisasi. 

Key Performance Indicators (KPIs) adalah ukuran yang terdefinisi dengan jelas yang digunakan oleh organisasi untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis mereka. KPIs memberikan gambaran singkat tentang kinerja suatu organisasi atau proyek dengan fokus pada aspek-aspek kritis yang paling mempengaruhi keberhasilan. Mereka membantu dalam memonitor progres, mengidentifikasi tren, dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang informasional.

KPIs harus dapat diukur dengan jelas dan terukur dalam istilah kuantitatif. Ini memungkinkan pemantauan kinerja yang objektif dan perbandingan data dari waktu ke waktu.

KPIs harus bersifat spesifik, fokus pada aspek-aspek kritis kinerja, dan tidak terlalu umum. Pemilihan KPIs yang tepat membantu mencegah kebingungan dan memastikan bahwa upaya organisasi difokuskan pada area yang benar-benar penting.

KPIs harus realistis dan dapat dicapai. Mereka harus mencerminkan ambisi organisasi, tetapi juga harus mempertimbangkan sumber daya dan kendala yang ada.

KPIs seharusnya tidak hanya menjadi indikator pasif tetapi juga alat yang mendukung pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan dari KPIs seharusnya memberikan wawasan yang berguna bagi pemimpin organisasi untuk membuat keputusan yang informasional.

KPIs memerlukan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan bahwa organisasi tetap pada jalur untuk mencapai tujuan mereka. Perubahan dalam KPIs dapat menjadi sinyal peringatan atau kesempatan untuk perbaikan.


#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts