Oleh : Dewi Ahmad Zarkasi
Penerbit : Mueeza, 2016
Tebal : 292 halaman
Bisakah kita semua benar-benar sujud sepenuh hati karena sungguh memang Dia, memang pantas disembah, memang pantas dipuja?
Ingat lirik diatas? Ya, benar diatas adalah lirik yang cukup fenomenal yang dinyanyikan oleh Chrisye mengenai ibadah kita sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai sang Maha Pencipta. Dimana seharusnya ibadah kita tunaikan dengan ikhlas tanpa mengharapkan timbal balik. Namun kita benar-benar menyembah Tuhan Yang Maha Esa karena Allah adalah satu-satunya Dzat yang memang pantas disembah.
Oleh karena itu hindari dan jauhilah ibadah bersyarat. Yaitu dimana kita sebagai insan manusia beribadah kepada Tuhan karena kita mengharapkan sesuatu, karena mengejar sesuatu, karena kita menginginkan sesuatu.
Padahal ibadah tidak memakan waktu yang lama. Menjalankan ibadah mungkin hanya membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit saja.
Bahkan jika sedang sibuk dalam perjalanan keluar kota, kita masih bisa menjalankan ibadah. Karena dalam Islam itu mudah dan dimudahkan. Kita dapat meng-qasar sholat, asalkan perjalanan yang kita lakukan minimal 2 hari perjalanan kaki yaitu 2 marhalah atau sekitar 138 km.
Dalam menjalankan ibadah, kita bisa mengingat istilah yaitu bekerjalah engkau seperti engkau hidup di dunia ini selamanya, dan sembahyanglah engkau seperti esok engkau akan mati.
Kunci untuk hal-hal diatas adalah sabar, karena bersabar adalah kunci dari ridha Allah. Bahkan saat kita bersabar, Allah akan mengutus malaikat untuk membela ketidakbenaran. Sabar adalah ketahanan mental-spiritual. Dan syarat agar bisa menguasai ilmu sabar kita harus memiliki ketahanan jiwa dan kekayaan mental-spiritual.
Dan dengan menambah waktu untuk beribadah maka kita akan menjadi orang yang lebih tenang dan selalu bersabar.
Orang yang tidak mengenal Allah, akan mudah dan rentan stres. Karena saat orang tersebut memiliki masalah, maka dia tidak memiliki Dzat yang dapat dijadikan sandaran dan tempat mengadu. Lalu orang tersebut akan merasa sendiri, galau, bingung, khawatir dan ketakutan.
Selain sabar, kita juga perlu ikhlas. Ikhlas adalah sadar, rela, menerima dan berserah diri. Ilmu ikhlas harus datang dari diri sendiri dan bukan merupakan sebuah paksaan. Ikhlas adalah pangkal dari kejujuran spiritual serta sekaligus mengakui Allah sebagai penguasa. Sadar bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini karena Allah.
Selain ikhlas dan sabar, kita juga perlu menghindari penyakit hati, yaitu diantaranya adalah marah, iri hati dan dendam. Orang yang memiliki dendam akan dapat merugikan diri sendiri. Jika kita tidak segera memaafkan yang menyakiti kita, maka akan justru semakin menyakiti diri kita sendiri.
Penyakit hati akan membuat rugi kita sendiri, selain juga dibenci oleh Allah. Untuk menghilangkan penyakit hati, kita dapat menetralisirnya dengan berpuasa.
No comments:
Post a Comment