Ekonomi Teknik

Edisi 3

Oleh : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M. Eng., Ph.D, CSCP

Penerbit : Lautan Pustaka, 2019

Tebal : 344 halaman

Analisis ekonomi teknik adalah analisis ekonomi dari suatu investasi teknik dengan tujuan untuk menilai kelayakan apakah usulan investasi layak dilaksanakan sekaligus sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan pemilihan alternatif terbaik.

Data yang digunakan banyak mengandung estimasi yang bergantung pada data dan informasi yang masih belum pasti sehingga tentunya mengandung resiko.

Sehingga tidak heran jika dalam pengambilan keputusan yang terbaik pun akan muncul ketidakpuasan terhadap suatu hal.

Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik mempunyai 2 sudut pandang, yaitu dari seorang akuntan dan dari seorang ahli ekonomi teknik dimana dari sisi ahli ekonomi teknik akan banyak terlibat proses estimasi aliran kas masa mendatang.

 

The History of Java

Oleh : Thomas Stamford Raffles

Penerbit : PT Buku Kita, 2008

Tebal : 904 halaman

Thomas Stamford Raffles merupakan seorang administratur dari Inggris yang mencatat eksotisme dunia Jawa yang penuh keragaman dan keunikan geografis dan budaya.

Semua catatan tersebut dijadikan satu menjadi buku The History of Java yang terbit pertama kali pada tahun 1817.

Ada kisah yang beredar tentang nama Jawa dari pendatang India yang menemukan biji baru yang diberi nama jawawut.

Penduduk di Jawa berasal dari nenek moyang dari pulau di Timur Semenanjung Asia. Leluhurnya adalah orang Tartar.

Shoe Dog

A Memoir by The Creator of Nike

Oleh : Phil Knight

Penerbit : Scribner, 2016

Tebal : 321 halaman

Buku memoar Phil Knight diberi judul "Shoe Dog" karena "Shoe Dog" adalah julukan yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang menjadi ahli dalam dunia industri sepatu atau bisnis sepatu.

Pada awal karirnya, Phil Knight sering bepergian ke Jepang untuk membeli sepatu dari produsen lokal. Ia menghabiskan banyak waktu di pabrik sepatu dan belajar banyak tentang proses pembuatan sepatu dan bisnis sepatu secara umum.

Kemudian, ketika ia memulai bisnisnya sendiri, ia menjadi lebih terlibat dalam setiap aspek produksi sepatu dan bisnisnya. Ia bahkan sering kali bekerja larut malam di pabrik untuk memastikan bahwa produksi berjalan dengan lancar.

Seiring waktu, Phil Knight menjadi "Shoe Dog" yang ahli dalam dunia industri sepatu, dan julukan ini menjadi semacam penghormatan bagi orang-orang yang berdedikasi pada bisnis sepatu. Oleh karena itu, judul "Shoe Dog" dipilih untuk menceritakan perjalanan Phil Knight dalam membangun perusahaan sepatu Nike, yang pada akhirnya menjadikannya salah satu pemimpin bisnis terbesar di dunia.

Buku "Shoe Dog" oleh Phil Knight adalah sebuah memoar yang menceritakan kisah suksesnya dalam membangun perusahaan sepatu olahraga terbesar di dunia, Nike.

Buku ini dimulai dengan cerita Phil Knight saat masih muda dan baru saja lulus kuliah, di mana ia memiliki ide untuk mengimpor sepatu lari dari Jepang untuk dijual di Amerika Serikat. Bersama dengan rekannya, Bill Bowerman, mereka memulai bisnis kecil-kecilan yang kemudian berkembang menjadi perusahaan sepatu olahraga terkenal yang kita kenal sebagai Nike.

Phil Knight menceritakan perjuangannya dalam membangun perusahaan, termasuk menghadapi berbagai tantangan seperti masalah keuangan, persaingan yang ketat, hingga konflik internal di antara karyawan. Ia juga menceritakan bagaimana ia berhasil memperoleh merek dagang Nike dari seorang pengusaha Jepang yang awalnya menolak untuk menjual merek dagang tersebut.

Buku ini juga mengungkapkan sisi pribadi Phil Knight, termasuk kehidupannya yang penuh dengan tekanan dan stres karena berjuang untuk membangun perusahaan Nike. Ia juga menceritakan bagaimana keluarga dan teman-temannya memainkan peran penting dalam kesuksesannya.

Selain itu, Phil Knight juga berbicara tentang filosofi bisnisnya yang memandang kegagalan sebagai sebuah kesempatan untuk belajar dan tumbuh, serta pentingnya memprioritaskan nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan kerja keras dalam membangun sebuah perusahaan yang sukses.

Secara keseluruhan, "Shoe Dog" adalah sebuah kisah inspiratif tentang perjalanan Phil Knight dalam membangun perusahaan Nike, dan bagaimana kegigihan, kerja keras, dan kesabaran memainkan peran penting dalam mencapai kesuksesan.

You run and run, mile after mile, and you never quite know why.

Before running a big race, you always want to walk the track.

I always hated selling, and because this particular sell had zero chance.

The Japanese do not react well to the hard sell. Negotiations here trend to be soft, sinewy.

A soldier in shoes is only a soldier. But in boots he becomes a warrior.

I hate war, but I loved the warrior spirit.

The man who moves a mountain begins by carrying away small stones.

I believes that if people got out and ran a few miles every day, the world be a better place, and I believed these shoes were better to run in.

Anda berlari dan berlari, mil demi mil, dan Anda tidak pernah tahu mengapa.

Sebelum menjalankan balapan besar, Anda selalu ingin berjalan di lintasan.

Saya selalu benci menjual, dan karena penjualan khusus ini tidak memiliki peluang.

Orang Jepang tidak bereaksi dengan baik terhadap penjualan keras. Negosiasi di sini cenderung lembut, berotot.

Seorang prajurit bersepatu hanyalah seorang prajurit. Tapi dengan sepatu bot dia menjadi seorang pejuang.

Saya benci perang, tapi saya menyukai semangat prajurit.

Orang yang memindahkan gunung mulai dengan membawa batu-batu kecil.

Saya percaya bahwa jika orang keluar dan berlari beberapa mil setiap hari, dunia menjadi tempat yang lebih baik, dan saya percaya sepatu ini lebih baik untuk digunakan.

The Extreme Future

10 Tren Utama yang Membentuk Ulang Dunia 10 Tahun ke Depan

Oleh : James Canton, Ph.D

Penerbit : Pustaka Alvabet, 2010

Tebal : 480 halaman

Sejak tahun 2002 pemimpin dunia telah membicarakan tantangan-tantangan besar zaman dengan memikirkan masa depan dengan cara yang berbeda.

Hal ini juga dipicu oleh peristiwa 9/11 yang pada akhirnya mengubah cara Amerika dalam memandang masa depan terhadap ketidakpastian karena pada peristiwa tersebut menyerang simbol ekonomi dan simbol militer Amerika.

Sehingga peristiwa tersebut mampu memporak-porandakan realitas terhadap optimisme sebelumnya yang nyaris tak terbatas.

Kelemahan lainnya adalah pada kinerja database komputer, pasokan pangan nasional.

Pada intinya keadaan sudah berubah.

Dan kita belum belum cukup sigap mengantisipasinya. Untuk itu perlu pemahaman baru tentang masa depan yang membutuhkan tindakan konkret untuk pencegahan krisis tersebut dengan melahirkan visi-visi baru.

Salah satu masa depan yang ekstrem adalah krisis energi dan perubahan iklim.

The Toyota Way

14 Prinsip Manajemen dari Perusahaan Manufaktur Terhebat di Dunia

Oleh : Jeffrey K. Liker

Penerbit : Erlangga, 2006

Tebal : 382 halaman

Toyota mempunyai konsep Toyota Production System yang lebih dikenal dengan Just in Time atau Lean Production System yang diterapkan dengan jiwa dan roh seperti Kanban, Andon, One Piece Flow dan Heijunka.

Dalam Toyota Way ada 2 pilar yaitu selain rasa hormat kepada orang lain dan continuous improvement atau peningkatan berkesinambungan. Hal ini tercermin pada konsistensi pada proses dan produk sehingga memiliki keunggulan operasional atau operational excellence.

Henry Ford juga menciptakan sistem produksi massal yang lain yang juga memiliki konsistensi yang luar biasa. Kita bisa membacanya pada buku Henry Ford yang berjudul Today and Tomorrow (1926).

Sistem produksi berikutnya disebut dengan lean production.

Toyota Production System merupakan evolusi besar dalam proses bisnis yang efisien. Filosofi Toyota adalah berpikir melampaui kepentingan pribadi demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

Dalam Toyota Way terdapat konsep Kanban yaitu konsep pull-replenishment system atau sistem tarik-isi ulang. Sistem lainnya adalah one-piece flow yaitu yang merupakan sistem persediaan nol.

Dalam sistem Toyota Way terdapat standarisasi pekerjaan yang bukan bermaksud untuk memaksakan standar kaku namun standarisasi adalah dasar pemberdayaan pekerja dan inovasi di tempat kerja. Untuk itu sangatlah penting mengimplementasikan standarisasi dengan tujuan untuk menemukan kesimbangan antara prosedur kaku agar bisa diikuti oleh karyawan dengan kebebasan untuk inovasi dan kreatifitas dalam memenuhi target secara konsisten dalam hal biaya, kualitas dan pengiriman.

Quiet Impact Tak Masalah Jadi Orang Introver

Oleh : Sylvia Loehken

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2016

Tebal : 305 halaman

Sosok introver dikaitkan sebagai orang kutu buku yang biasanya merupakan julukan klise untuk pribadi yang pendiam. Seorang introver memerlukan waktu untuk sendirian untuk mengisi kembali baterai.

Banyak orang-orang yang paling sukses, paling berkuasa, paling berbakat, paling inovatif, paling berani, paling cerdas dan paling menarik memiliki kepribadian pendiam.

Seorang introver umumnya memiliki prestasi yang baik, menyiapkan penyusunan karya tulis dengan prima, namun tidak menikmati situasi ketika harus melakukan presentasi. Untuk mengisi waktu luang biasanya seorang introver gemar berjoging dan memotret.

Pemalu sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan introver, karena orang pemalu mencemaskan kontak sosial. Sehingga introver berbeda dengan pemalu atau bahkan hipersensitif.

Pada tahun 1921, Carl Gustav Jung memperkenalkan sebuah model dalam esainya "Psychologische Typen" yang mendefinisikan introversi dan ekstroversi sebagai pembentukan kepribadian.

Seorang introver dapat menjamin tiap perubahan yang terjadi dengan seksama.

Pada tahun 2002, Marti Olsen Laney mempunyai kesimpulan bahwa sang introver dan ekstrover mempunyai perbedaan secara biologis yaitu pada sistem saraf otonom.

Saat komunikasi, orang ekstrover cenderung menerapkan monolog, berbeda dengan orang introver yang mempunyai kemampuan mendengarkan sehingga tercipta dialog. Sang introver sungguh-sungguh mendengarkan dengan menyerap informasi lalu memproses dengan impresi-impresi lalu melakukan evaluasi dalam pemikiran.

Orang pendiam lebih dominan korteks sebelah kiri sehingga memerlukan sedikit kontak sosial dan cenderung berorientasi objek dan teori.

Tenang dan pasif, merupakan hal yang berbeda. Tenang adalah sikap batin mendasar untuk orang dapat berkonsentrasi. Sedangkan pasif adalah sikap berpangku tangan dan menunggu tanpa kekuatan dan kaku.

Bagi seorang introver, mencari pasangan merupakan tantangan yang sangat besar, karena harus mengambil inisiatif untuk pergi dna bertemu dengan orang yang belum akrab sehingga memerlukan energi.

Pasangan introver dan ekstrover menjadi sepasang kekasih hidup dalam dunia yang berbeda yang bisa saling melengkapi. Namun perbedaan ini bisa sangat melelahkan dan menguras energi karena perbedaan temperamen sehingga menimbulkan pertengkaran.

Anak introver tidak pernah senang berada dalam kelompok besar atau dalam kerumunan, misalnya dia akan sulit dibujuk untuk pergi ke pesta.

Bidang pekerjaan yang cocok untuk sosok introver misalnya analis, auditor, peneliti, spesialis teknologi informasi. Sosok introver juga mempunyai kekuatan dalam negosiasi karena memiliki banyak kartu as dengan lebih memahami persiapan negosiasi dan urutan kejadian.

Kampungku Indonesia

Oleh : Stefano Romano

Penerbit : PT Mizan Pustaka, 2016

Tebal : 169 halaman

Stefano Romano lahir di Roma Italia pada 1974 silam, mengabadikan aktivitas masyarakat di sejumlah kampung yang ada di Indonesia. Romano memotret beragam peristiwa yang ada di kampung merupakan jiwa Indonesia. 

Kehidupan yang ada di kampung juga adalah kehidupan yang sebenarnya dari Indonesia.

Romano melanglang buana ke kampung-kampung yang ada di Ibu Kota dan Pulau Jawa sejak tahun 2010. Romano blusukan-blusukan ke kampung untuk memotret realitas yang ada di Indonesia. Jepretan humanis yang dihasilkannya bukan tanpa sebab.

Kampung-kampung itu seperti urat nadi manusia. 

Berkelok-kelok tetapi saling menyambung dan terhubung. Ini sangat luar biasa dan menarik sekali. Ada berbagai aktivitas masyarakat di kampung-kampung itu, sangat menyenangkan.

Kesederhanaan yang tampil sejatinya menyimpan rekaman berbagai peristiwa, aktivitas dan keseharian manusia-manusia dilingkungan kampung.