Wednesday, January 15, 2025

Gerpolek

Gerilya - Politik - Ekonomi

Oleh : Tan Malaka
Penerbit : Narasi, 2018
Tebal : 139 halaman



Gerpolek (Gerilya - Politik - Ekonomi) adalah salah satu karya monumental Tan Malaka, seorang pemikir revolusioner Indonesia, yang ditulis pada tahun 1948. Buku ini mencerminkan pandangan Tan Malaka tentang strategi perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam konteks perang gerilya melawan kolonialisme. Dengan memadukan aspek militer, politik, dan ekonomi, Gerpolek menjadi panduan strategis bagi para pejuang kemerdekaan dalam menghadapi tantangan yang kompleks pada masa itu.

Dalam buku ini, Tan Malaka menjelaskan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya membutuhkan kekuatan militer, tetapi juga harus didukung oleh pemahaman yang mendalam tentang politik dan ekonomi. Ia menyatakan bahwa gerilya, sebagai taktik militer, harus dijalankan dengan prinsip fleksibilitas dan adaptasi terhadap situasi di lapangan. Perang gerilya bukan sekadar pertempuran fisik, melainkan juga melibatkan perjuangan ideologis yang bertujuan untuk memenangkan hati rakyat.

Di sisi politik, Tan Malaka menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas dalam menggerakkan rakyat untuk mendukung perjuangan. Ia mengingatkan bahwa tanpa kepercayaan dan dukungan rakyat, gerakan kemerdekaan tidak akan berhasil. Oleh karena itu, integritas moral dan keberpihakan pada kepentingan rakyat menjadi syarat mutlak bagi pemimpin dalam perjuangan revolusioner.

Bulan Mei 1948, kita mendengar nama sayap kanan, sayap kiri dan aliran lebih kiri dari kiri. PKI sudah pecah menjadi 3 yaitu PKI Lama, PKI Merah dan PKI. 

Bagi Sang Gerilya yang membela 100% serta penyitaan hak milik musuh, adalah satu kesempatan bagus yang seolah-olah jatuh dari langit yang dihadiahkan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan kewajiban yang luhur serta menjalankan pekerjaan yang suci murni.

Cuma manusia goblok yang tiada mengerti akan kesempatan yang bagus itu dan cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan di hari depan.

Perang besar yang kita kebal diantaranya, perang Kurawa melawan Pandawa, panglima Widjaya melawan tentara Kubilai Khan di daerah Kediri, Diponegoro, Teuku Umar dan Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda, tentara Iskandar melawan Persia, Hannibal melawan tentara Romawi, tentara Napoleon melawan Inggris Serikat, dan tentara Jerman Serikat melawan Sekutu dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua.

Arti pembelaan itu tiadalah diam menunggu musuh begitu saja dengan senjata di tangan. Pepatah kemiliteran yang manjur berbunyi "Pertahanan yang sebaik-baiknya adalah yang dilakukan dengan menyerang".

Dengan berubah atau bertukarnya keempatnya anasir itu dari zaman biadab ke zaman Julius Caesar, dari zaman Julius Caesar ke zaman Napoleon, dan dari zaman Napoleon ke masa Perang Dunia Pertama dan Kedua maka berubah dan bertukarlah pula siasat membela dan menyerang itu.

Perang adalah kelanjutan politik. Tapi siasat perang haruslah dibedakan dengan politik.

Panglima perang yang ulung di zaman purbakala, seperti Iskandar, Julius Caesar, Hannibal, Genghis Khan dan Timurleng semuanya menganut paham yang pasti tenang siasat menyerang untuk memperoleh kemenangan.

Begitu cepat dan begitu sekonyong-konyongnya Julius Caesar menjalankan hukuman menyerang dan mencatatkan seluruh peristiwa perang tersebut dengan 3 kata saja, yaitu Vini, Vidi, Vici (saya lihat, saya gempur, saya taklukkan).

Aspek ekonomi dalam buku ini juga menjadi perhatian utama. Tan Malaka mengajarkan bahwa perang gerilya memerlukan kemandirian ekonomi agar tidak bergantung pada sumber daya luar. Ia menekankan perlunya pengelolaan sumber daya yang efisien dan pemanfaatan potensi lokal untuk mendukung kebutuhan logistik dan operasional perang. Dalam pandangannya, ketahanan ekonomi adalah bagian integral dari keberhasilan perang gerilya.

Gerpolek bukan hanya sebuah panduan teknis untuk perang gerilya, tetapi juga sebuah karya yang mencerminkan pemikiran visioner Tan Malaka tentang bagaimana membangun sebuah bangsa yang merdeka, mandiri, dan berdaulat. Meskipun ditulis dalam konteks perjuangan melawan kolonialisme, buku ini tetap relevan hingga hari ini, terutama dalam memahami pentingnya sinergi antara aspek militer, politik, dan ekonomi dalam menghadapi tantangan nasional.

Buku Gerpolek adalah warisan intelektual yang menggambarkan kedalaman pemikiran dan semangat perjuangan Tan Malaka. Dengan mengintegrasikan strategi militer, visi politik, dan kemandirian ekonomi, buku ini memberikan panduan yang holistik bagi perjuangan revolusioner. Tan Malaka tidak hanya mengajarkan cara berperang, tetapi juga bagaimana membangun fondasi sebuah bangsa yang kuat. Bagi siapa saja yang tertarik pada sejarah perjuangan Indonesia dan pemikiran revolusioner, Gerpolek adalah bacaan yang wajib untuk dipelajari.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Emotional Healing

Mengendalikan Emosi & Kecemasan Oleh : Jan De Vries Penerbit : Selasar Publishing, 2009 Tebal : 220 halaman Sebuah data berdasarkan pene...

Related Posts