Oleh : Matthew Inman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2015
Tebal : 147 halaman
Para pelari sering mendeskripsikan sebuah fenomena yang dikenal sebagai "membentur tembok", dimana "tembok" diibaratkan sebagai titik dalam berlari dimana secara fisik dan emosional mereka merasa kalah.
Aku lari karena itu membuatku merasa lebih baik.
Betapa penting dalam hidup tidak harus menjadi kust, tapi merasa kuat.
Lari bukan mengenai membangun kekuatan, namun mengenai menemukan kekuatan dan menilai diri sendiri setiap hari.
Begitulah nasib pelari, melalui rasa sakit dapat menemukan kedamaian.
Ketika lari, dunia menjadi hening.
Sukses dalam lari maraton bukanlah akibat latihan, melainkan berkat menguyur diri di pos bantuan.
No comments:
Post a Comment