Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil Anwar
Oleh : Sjuman Djaya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2016
Tebal : 155 halaman
- kalau sampai waktuku
- kumau tak seorang kan merayu
- tidak juga kau
- tak perlu sedu sedan itu
- aku ini binatang jalang
- dari kumpulannya terbuang
Diatas adalah penggalan syair yang dibacakan secara tidak sengaja bersamaan antara Rangga dan Cinta dalam film AADC (Ada Apa Dengan Cinta) yang pertama.
Puisi dari Chairil Anwar tersebut ada dalam buku yang berjudul Aku, yang dibukukan atau lebih tepatnya akan difilmkan oleh Sjuman Djaya.
Ya benar, Sjuman Djaya sudah menulis skenario tentang hidup Chairil Anwar. Namun skenario tersebut tidak jadi dilaksanakan. Sjuman Djaya semasa hidup membuat karya sebanyak 16 karya dalam jangka waktu 14 tahun.
Karya Sjuman Djaya hampir selalu meraih Piala Cintra dari FFI (Festival Film Indonesia). Sebagian judul film karya Sjuman Djaya misalnya Si Doel Anak Betawi dan Si Mamad (1973), Si Doel Anak Modern (1976)
Semula Chairil Anwar sebagai penyair dianggap merusak tatanan nilai sastra yang sudah ada sebelumnya, hal ini dikarenakan Chairil Anwar lebih suka menggunakan bahasa yang dekat dengan percakapan sehari hari.
Namun syair puisi dari Chairil Anwar merupakan aktualitas kehidupan dan hasil dari kristal perenungan. Sehingga dapat menggugah daya hidup pembacanya dan sehingga dapat menjangkau nilai yang lebih universal.
Chairil Anwar lahir di Medan pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 28 April 1949 saat masih berumur 26 tahun. Karya dia diperkirakan sejumlah 96 karya, termasuk 70 puisi.
No comments:
Post a Comment