Sunday, November 15, 2020

It’s Injury Time

150 Inspirasi Hidup dari Keseharian Kita dan Sepakbola

Kumpulan Kolom Injury Time Tabloid Soccer

Oleh : Angryanto Rachdyatmaka

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2008

Tebal : 335 halaman


Sejak duduk di bangku SMA, saat terbit tabloid Soccer edisi perdana, yang terbit pertama kali aku sudah membelinya. Tidak seperti jaman sekarang, dimana untuk membaca preview dan review pertandingan bola bisa langsung didapat sesegera mungkin.

Berbeda.

Tidak hanya preview dan review pertandingan bola, ada 1 hal yang aku suka dari tabloid soccer, yaitu kolom Injury Time. Isinya segar dan inspiratif. Beberapa hal yang menarik diantaranya sebagai berikut ini.

  • Menang tanpo ngasorake alias menang tanpa merendahkan (artikel 2 : Dahaga Ahmad Dhani)
  • Mengalah tak selamanya berarti kalah, bukan (artikel 3 : Kearifan Para Penentu)
  • Senang dipuji karena kegagalan orang lain atau ikut tersenyum melihat keberhasilan orang lain karena tahu Anda punya andil di dalamnya (artikel 4 : Melepas Emas)
  • Berjuang menaklukkan tantangan adalah hal hebat, tapi lebih hebat adalah orang yang berani mengambil keputusan setelah menimbang kemampuan sendiri (artikel 18 : Keberanian untuk Menyerah)
  • Hidup di dunia seperti ada di neraka, padahal tugas kita adalah membuat supaya hidup di dunia seperti di surga (artikel 37 : Sumbu di Surga)
  • Kalau kamu tidak puas dengan perusahaan, doronglah untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, kalau tidak bisa keluarlah (artikel 47 : Melepas Keterbatasan)
  • Pada dasarnya kita semua adalah cermin berjalan, selalu memunculkan bayangan tertentu, entah baik, entah buruk, dari setiap perkataan, perbuatan bahkan pikiran (artikel 55 : Cermin Berjalan)
  • Filosofi si tukang jahit sangat sederhana, mengukur setiap orang sesuai ukurannya masing-masing (artikel 63 : Jadilah Tukang Jahit)
  • Tiap kita punya peran yang dibatasi dimensi waktu dan ruang (artikel 83 : Tebu tanpa Sepah)
  • Jangan mudah menyerah, temukan sebuah alasan untuk tetap bertahan dalam badai sekencang apa pun (artikel 108 : Menemukan Alasan)
  • Kadang, kita terlalu percaya pada potensi dan lupa melihat wujud nyatanya (artikel 109 : Jangan Hanya Sekali)
  • Aturan harusnya tetap aturan. Sebodoh apapun kelihatannya, pastilah menegakkan aturan itu ada gunanya juga (artikel 118 : Menjadi Bodoh Karena Aturan)
  • Menang tak berarti menjadi raja dunia, dan kalah tak otomatis menjadi sang pecundang (artikel 120 : Main-main Kok Marah)
  • Selamat mencintai mereka yang tidak sempurna dengan cara yang sesempurna mungkin (artikel 123 : Antara Agnes dan Hughes)
  • Sebuah buku, nyaris mustahil dibaca tanpa membuat lipatan penanda. Berharap buku kita mulus tanpa lipatan sama artinya dengan membiarkan hidup kita jalan di tempat (artikel 125 : Lipatan Buku Kita)
  • Diam adalah simbol perlawanan, efektif atau tidak untuk mengatasi sebuah masalah, minimal kita sudah mencegah terjadinya kesalahan baru (artikel 145 : Melawan dalam Diam)


No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts