Saturday, October 3, 2020

Take The Stairs

7 Langkah Menggapai Sukses Sejati

Oleh : Rory Vaden

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2013

Tebal : 236 halaman

95% orang pada umumnya memilih menggunakan eskalator alih-alih pakai tangga. Begitu juga dalam hidup, banyak orang yang mencari jalan pintas untuk mencari kesuksesan dan kebahagiaan. Hal ini dapat menghancurkan kepercayaan diri, karena kita ingin menginginkan sesuatu hal atau bahkan segala hal tanpa perlu bekerja keras. Sikap mental eskalator di sekeliling kita senantiasa berfokus pada saat ini dan detik ini.

Junk food, apakah merupakan contoh jalan pintas atau bukan?

Ajang American Idol, apakah merupakan contoh jalan pintas atau bukan?

Ciri orang sukses adalah mereka melakukan hal yang tidak disukai, yang tidak mudah dan tidak biasa. Kerja keras adalah kuncinya, tidak ada pengganti untuk kerja keras, tepatnya 10.000 jam kerja keras. Rahasia sukses ini berkaitan dengan action ketimbang attraction.

Hukum aksi atau Action, menyatakan bahwa apapun yang kita katakan bahwa kita meyakininya, keyakinan kita yang sebenarnya terungkap melalui tindakan kita. 

Hukum Tarik Menarik atau Law Attaction, yang intinya bahwa kekuatan yang memberikan hasil yang luar biasa, jika kita berfokus dan menjaga pikiran kita dengan menggunakan pendekatan "Take The Stairs".

Menaiki tangga merupakan masalah mentalitas. Memang jika kita naik 1 tangga tidak akan membuat perbedaan yang nyata, namun jika ini menjadi kebiasaan sehari-hari maka akan menjadi perubahan yang significan.

Sukses bukanlah merupakan 1 keputusan besar, melainkan merupakan kumpulan keseluruhan keputusan kecil yang terkesan sepele yang dilakukan dengan konsisten.

Penelitian menarik bahwa rata-rata karyawan menyia-nyiakan waktu 2,09 jam setiap hari untuk aktivitas yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Penundaan ini merupakan sikap penghindaraan kreatif yang tidak kita sadari, tidak kentara dan tidak kasat mata. Menjadikan kita menjadi tidak efektif meskipun efisien.

Terlepas kita sebut sebagai cita-cita, tujuan atau visi, inti yang penting adalah kita harus memiliki, bahkan tidak hanya sekedar memiliki, kita juga harus mengembangkan. Mengembangkan visi, bukanlah latihan akademis, juga bukan bagian dari rencana bisnis, atau bisa kita sebut sebagai visioneering, vision (visi) dan engineering (rekayasa).

Tulislah visi, perlualah visi, karena visi menjadi gambaran mental yang menginspirasi yang memicu kita untuk bertindak, menjadikan kita punya daya tahan dan intensitas fokus.

Tidak lupa, kita harus mempunyai jadwal untuk memastikan kita memenuhi semua komitmen kita. Kenapa kita harus punya jadwal? Karena kita tentunya mempunyai kegiatan dan aktivitas layaknya "batu-batu" yang tidak bisa dipindahkan.

Beberapa daftar yang menjadi prioritas adalah

  1. Iman
  2. Keluarga
  3. Kebugaran
  4. Karier
  5. Keuangan
  6. Rekreasi

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts