Monday, May 25, 2020

Chomsky on Anarchism


Oleh : Noam Chomsky

Penerbit : Lingkaran, 2018
Tebal : 325 halaman


Secara harfiah anarkisme atau anarki berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti "tidak ada pemerintah".

Saat ini secara budaya intelektual umum, banyak yang menghubungkan "anarkisme" dengan kekacauan, kekerasan, bom dan sabotase. Sehingga anarkisme mengalami masalah misrepresentasi yang parah.

Anarkisme mencakup ide politik yang lebih ke kiri libertarian, dan anarkisme dapat dipahami sebagai jenis sosialisme sukarela yaitu sosialis libertarian atau anarko-sindikalis atau anarkis-komunis.

Banyak ide dan pikiran Noam Chomsky mengenai anarkisme. Beberapa ahli menyebutkan bahwa Chomsky adalah seorang marxis sayap kiri yang berusaha anarkisme untuk melunakkan dan memperjelas marxisme-nya.

Kaum anarkis meninggalkan elemen-elemen Marxis yang semakin terpinggirkan karena sosialisme negara.

Pada tahun 1980, seorang penulis dari Perancis menulis bahwa "anarkisme punya punggung yang luas, seperti kertas yang dapat ditulisi apap pun" dan menulis bahwa "musuh bebuyutan anarkisme tidak dapat melakukan yang lebih baik".

Menurut Colin Ward dalam bukunya Anarchy in Action mengatakan bahwa masyarakat anarkis adalah sebuah masyarakat yang mengorganisasi dirinya tanpa otoritas, sudah selalu ada, terkubur di bawah tindihan negara dan birokrasinya, kapitalisme dan limbahnya, hak istimewa, nasionalisme dan pendukungnya yang berani mati, perbedaan agam dan separatisme takhayulnya.

Sedangkan menurut Rudolf Rocker, anarkisme modern sebagai "pertemuan 2 arus utama ketika dan sejak revolusi Perancis yang punya karakter ekspresif dalam kehidupan intelektual Eropa : sosialisme dan liberalisme.

Beberapa tahun lalu, kita melihat keberhasilan Pax Britannica "netral" dalam menjalankan aturan sehingga "perdagangan bisa tumbuh dan hasilnya bisa menanggulangi hilangnya kebebasan."

Federasi ekonomi bukan kekuatan politik, tepi kekuatan regulasi yang ekonomis dan administratif.

Banyak yang menyamakan prinsip Bloshevikisme adalah sebagai Marxisme praktik.

Seorang anarkis akan mengkritik demokrasi karena merupakan monopoli kekuatan terpusat dan karena demokrasi yang represtatif terbatas pada lingkup politik dan menggangu lingkup ekonomi.

Kapitalisme di negara berkembang semakin menguasasi sistem ekonomi, politik dan ideologi dengan kebijakan yang berasal dari kontrol tertinggi yang berproses dari atas ke bawah sedangkan tanggung jawab berprogres sebaliknya.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts