Oleh : Jean-Paul Sartre
Penerbit : Ecosystem Publishing, 2017
Tebal : 100 halaman
--
"Teori Emosi" oleh Jean-Paul Sartre menggali secara mendalam sifat dan fenomena emosi manusia dari sudut pandang filsafat eksistensialis. Dalam buku ini, Sartre mengeksplorasi bagaimana emosi mempengaruhi pengalaman manusia dan bagaimana manusia berinteraksi dengan dunia di sekitarnya melalui emosi.
Salah satu poin kunci dalam buku ini adalah konsep bahwa emosi bukanlah entitas internal yang terpisah dari individu, tetapi merupakan hasil dari interaksi individu dengan dunia luar. Sartre menolak pandangan tradisional tentang emosi sebagai sesuatu yang terjadi pada subjek dan menggantikannya dengan pemahaman bahwa emosi adalah manifestasi dari hubungan antara subjek dan objek di dunia.
Sartre juga menggali konsep kebebasan dan tanggung jawab dalam konteks emosi. Menurutnya, manusia memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi, termasuk bagaimana mereka merespons emosi. Dengan demikian, emosi dipandang sebagai manifestasi dari pilihan dan tindakan individu, bukan sebagai reaksi pasif terhadap rangsangan eksternal.
Selain itu, Sartre menyoroti pentingnya kesadaran dalam pengalaman emosional. Menurutnya, kesadaran akan diri sendiri dan dunia di sekitarnya adalah prasyarat bagi pengalaman emosional yang autentik dan bermakna. Tanpa kesadaran, emosi menjadi sekadar reaksi mekanis terhadap stimulus, bukan manifestasi dari pengalaman manusia yang unik dan individual.
Meskipun buku ini menantang pemahaman konvensional tentang emosi, kontribusinya terhadap pemikiran filosofis tidak bisa diabaikan. "Teori Emosi" oleh Jean-Paul Sartre menawarkan sudut pandang yang inovatif dan provokatif tentang sifat manusia dan pengalaman emosional, dan tetap menjadi bahan bacaan yang penting bagi mereka yang tertarik dalam eksplorasi filsafat manusia.
--
Wiliam James memiliki teori yang dikenal Peripheric, yaitu bahwa emosi adalah kesadaran atas gangguan psikologis, sehingga berdasarkan teori tersebut berbicara tentang emosi yang menyebabkan gejala-gejala fisik pada orang yang merasakannya adalah melakukan sebaliknya.
Teori Dembo dalam pandangan Sartre, bahwa kemarahan adalah jalan keluar alternatif dari kesulitan ketika semua jalan lain terhalang, ini juga disebut sebagai frustasi, sehingga kita akan menjadi kurang kritis terhadap diri sendiri.
Emosi bukanlah sebuah karakter yang tetap, karena emosi bukanlah bagian dari esensi manusia, yang tergantung kepada subyek dihadapannya dengan perasaan yang fluktuatif. Emosi ini merupakan kejadian yang terjadi dan berlangsung berulang. Kita bisa memilih untuk mengontrol emosi dan bukan sebaliknya.
Karya lain dari Jean-Paul Sartre yang terkenal adalah Being and Nothingless.
#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku
#resensibuku
#potretbuku
No comments:
Post a Comment