Sunday, July 28, 2019

Jalan Sehat dengan Sport Therapy


Oleh : dr. Michael Triangto, Sp.KO & dr. Meidimarjanti Husain, Sp.KFR

Penerbit : Buku Kompas, 2014
Tebal : 197 halaman


Banyak orang yang malas beranggapan bahwa aktivitas sehari-hari seperti mencuci pakaian, menyapu rumah adalah sebagai olahraga. Namun sejatinya berbeda, bahwa olahraga bukan sekedar aktivitas fisik dengan mengerakkan tubuh, meningkatkan metabolisme dan mengeluarkankan keringat.

Sekali lagi bukan.

Juga berbeda antara olahraga jalan kaki dengan jalan-jalan di mall meskipun dilakukan berjam-jam. Karena jalan kaki yang benar bertujuan meningkatkan denyut jantung yang dipertahankan setidaknya 30 menit, sehingga metabolisme tubuh terjaga.

Berbeda halnya dengan jalan-jalan di mall, karena meskipun dilakukan berjam-jam namun lebih banyak aktivitas berhenti, duduk dan istirahat.

Olahraga dibagi menjadi 3, yaitu olahraga prestasi, olahraga kesehatan dan olahraga rekreasi. Selain itu olahraga juga dibagi menjadi 2, yaitu olahraga aerobik yang membutuhkan oksigen sebagai sumber utama, seperti jalan cepat, jogging, lari, renang dan bersepeda jarak jauh, dan satu lagi yaitu olahraga anaerobik yang tidak membutuhkan oksigen dan menggunakan asam laktat sebagai energi utama.

Perubahan tubuh yang diakibatkan olahraga terjadi ketika kita melakukan olahraga secara teratur, terukur untuk waktu yang panjang.

Dengan olahraga maka selain mengalirkan darah dan nutrisi juga melatih otot, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi, jantung dan sesak nafas.

Sehat dan bugar merupakan kondisi tubuh yang berbeda. Sehat adalah kondisi tubuh yang terbebas dari penyakit, sedangkan bugar adalah kemampuan tubuh melakukan aktivitas tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan.

Usaha pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan yang dapat dilakukan oleh semua orang adalah dengan berolahraga dengan takaran yang benar. Salah satu takaran adalah menghitung denyut jantung maksimal dengan formula 220 - usia.

Jenis olahraga yang dapat meningkatkan derajat kesehatan adalah jenis olahraga aerobik.

Saat kita melakukan olahraga dengan intensitas sedang dan durasi lebih dari 1 jam, maka ada baiknya tubuh kita beri cairan pengganti seperti minuman isotonik sebagai sumber energi dan pengganti elektrolit yang hilang dalam keringat.

Yang tidak kalah luput dari perhatian adalah sepatu olahraga yang memiliki masa pakai, karena lama-kelamaan bagian dalam yaitu insole bisa tipis. Jika dipakai dalam kondisi yang tidak baik maka dapat menyebabkan cedera pada kaki, lutut dan punggung.

Umur sepatu setidaknya adalah 800 - 1000 km, jadi setidaknya dengan asumsi dalam 1 minggu kita berolahraga sejauh 4 km, sehingga dalam 1 tahun kita telah menempuh 624 km, maka umur sepatu kita adalah 1 - 1.5 tahun.

Saat berolahraga terkadang kita cedera, ada formula yang dapat kita ikuti agar sembuh, yaitu RICE yang terdiri dari
- Rest : istirahatkan bagian tubuh yang cedera
- Ice : kompres dingin pada bagian yang cedera
- Compression : penekanan dengan bantuan bebat elastis
- Elevation : bantuan gravitasi dengan meninggikan bagian tubuh yang cedera

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Tuesday, July 23, 2019

Cadangan Devisa dan Kurs Valuta Asing


Oleh : Adler Haymans Manurung

Penerbit : Buku Kompas, 2016
Tebal : 176 halaman


Cadangan devisa merupakan indikator ekonomi suatu negara yang menyangkut moneter dan yang mempunyai keterkaitan dengan kurs valuta asing. Dimana saat terjadi penurunan cadangan devisa maka akan berdampak pada kurs valuta asing.

Singkatnya agar mata uang rupiah dalam kurs valuta asing terhadap dollar menguat, maka kita memerlukan cadangan devisa untuk mengintervensi nilai kurs tersebut.

Contohnya di Indonesia pada saat terjadi krisis moneter tahun 1998, pergerakan kurs pada waktu itu adalah sebagai berikut :
  • Januari - Juni 1997, kurs rupiah terhadap dollar adalah Rp 2.400 - 2.600
  • Agustus 1997, kurs bergerak menjadi Rp 3.035
  • Januari 1998, kurs menjadi Rp 10.375
  • Juni 1998, kurs menjadi Rp 14.900

Teori valuta asing tradisional menyatakan bahwa fluktuasi nilai valuta asing disebabkan oleh perbedaan tingkat bunga (interest rate parity) dengan harga-harga (purchasing power parity).

Tahun 1900, William P. Hamilton sebagai editor Wall Street Journal mengorganisasikan semua prinsip dasar yang dikenal sebagai Teori Dow, dimana teori ini menyatakan bahwa harga mata uang, komoditas, dan saham bergerak berhubungan dengan pergerakan harga seluruh mata uang, komoditas dan saham.

Pada akhirnya bukan sekedar mata uang dalam negeri yang menguat, namun adalah menaikkan cadangan devisa sambil membuat nilai kurs stabil sehingga perekonomian Indonesia mempunyai kepastian terutama bagi pebisnis.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts