Wednesday, September 24, 2025

Find Your Why


Oleh : Simon Sinek
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2019
Tebal : 302 halaman

Jika Start With Why memperkenalkan konsep penting tentang “memulai dengan alasan mengapa”, maka Find Your Why hadir sebagai kelanjutan yang lebih praktis. Buku ini ditulis untuk membantu individu maupun tim menemukan dan merumuskan “Why” mereka sendiri.

Simon Sinek bersama David Mead dan Peter Docker memberikan panduan langkah demi langkah, bukan hanya teori. Buku ini menunjukkan bagaimana setiap orang memiliki “Why” — sebuah pola berulang dari kontribusi dan dampak yang kita ciptakan terhadap orang lain. Dengan menemukan Why, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih selaras dengan nilai, visi, dan tujuan hidupnya.

Buku ini menjelaskan metode konkret, seperti:

  • Menggali pengalaman hidup → menemukan momen-momen penting yang membentuk jati diri.

  • Bercerita dan mendengarkan → karena Why lebih mudah terlihat melalui narasi, bukan logika semata.

  • Menyusun pernyataan Why → kalimat sederhana yang berisi kontribusi dan dampak yang ingin ditinggalkan.

  • Menemukan Why dalam tim/organisasi → bukan sekadar menggabungkan individu, tetapi mencari tujuan kolektif yang memberi arah dan motivasi bersama.

Contoh nyata juga diberikan dalam buku ini, baik dari pengalaman individu maupun perusahaan, sehingga pembaca bisa langsung mempraktikkan proses pencarian Why.

Wednesday, September 17, 2025

Start With Why

Oleh : Simon Sinek

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2019

Tebal : 358 halaman


Start With Why karya Simon Sinek adalah buku inspiratif yang membahas bagaimana pemimpin besar dan organisasi sukses mampu menggerakkan orang lain bukan hanya dengan apa yang mereka lakukan atau bagaimana cara mereka melakukannya, melainkan karena mereka memiliki alasan mendasar: Why — tujuan, keyakinan, atau visi yang menjadi inti dari semua tindakan.

Simon Sinek memperkenalkan konsep terkenal yang disebut Golden Circle, terdiri dari tiga lapisan:

  • Why (mengapa) → alasan mendasar yang menjadi motivasi inti.

  • How (bagaimana) → proses atau nilai yang membedakan cara kerja kita.

  • What (apa) → produk atau layanan yang dihasilkan.

Menurut Sinek, sebagian besar organisasi hanya berfokus pada what dan how, tetapi pemimpin visioner selalu memulai dari why. Ia mencontohkan tokoh seperti Martin Luther King Jr., Steve Jobs, dan organisasi seperti Apple yang mampu menginspirasi jutaan orang karena mereka memiliki visi jelas yang menyentuh emosi dan keyakinan masyarakat.

Buku ini menekankan bahwa konsumen tidak membeli apa yang kita jual, tetapi mereka membeli alasan mengapa kita menjualnya. Prinsip ini juga berlaku dalam kepemimpinan: orang tidak sekadar mengikuti instruksi pemimpin, mereka mengikuti keyakinan dan visi yang diyakini pemimpin itu sendiri.

Wednesday, September 10, 2025

Scrum

Oleh : Jeff Sutherland

Penerbit : Bentang Pustaka, 2017

Tebal : 296 halaman


Buku Scrum karya Jeff Sutherland memperkenalkan metodologi kerja yang kini banyak dipakai dalam manajemen proyek modern, terutama di bidang teknologi dan pengembangan perangkat lunak. Jeff Sutherland, yang juga salah satu pencetus metode Scrum, menjelaskan bagaimana sistem kerja ini mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kolaborasi tim.

Konsep utama dari Scrum adalah membagi proyek besar menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sprint. Setiap sprint biasanya berlangsung 1–4 minggu, dengan tujuan menghasilkan produk yang bisa diuji atau ditinjau langsung oleh pengguna. Dengan cara ini, tim bisa lebih cepat melihat hasil kerja, beradaptasi dengan perubahan, dan mengurangi risiko kegagalan proyek.

Dalam Scrum, peran anggota tim dibagi secara jelas:

  • Product Owner yang bertanggung jawab menentukan prioritas dan kebutuhan pelanggan.

  • Scrum Master yang berperan sebagai fasilitator dan penghilang hambatan.

  • Development Team yang mengerjakan langsung tugas sesuai backlog.

Buku ini juga menekankan prinsip-prinsip penting seperti transparansi, inspeksi, adaptasi, dan kerja sama tim yang mandiri. Alih-alih terjebak pada birokrasi panjang, Scrum mengajarkan agar setiap tim bisa bergerak cepat, bereksperimen, dan memperbaiki diri dari setiap iterasi.

Jeff Sutherland memperkuat gagasannya dengan berbagai contoh nyata, mulai dari pengembangan perangkat lunak, dunia bisnis, hingga lembaga pemerintahan yang berhasil menerapkan Scrum untuk meningkatkan produktivitas.

Wednesday, September 3, 2025

The Lean Startup

Oleh : Eric Ries

Penerbit : Bentang Pustaka, 2015

Tebal : 292 halaman


Buku The Lean Startup karya Eric Ries menjadi salah satu referensi penting bagi para pelaku bisnis, khususnya dunia startup. Eric Ries menawarkan sebuah pendekatan baru dalam membangun perusahaan, yang lebih menekankan pada efisiensi, eksperimen cepat, dan pembelajaran berkelanjutan, daripada menghabiskan waktu dan sumber daya untuk rencana bisnis yang kaku.

Konsep inti yang diperkenalkan adalah Build–Measure–Learn. Sebuah ide harus segera diwujudkan dalam bentuk produk awal (Minimum Viable Product / MVP), kemudian diuji ke pasar untuk melihat respons nyata. Dari hasil pengukuran, pengusaha dapat belajar apakah produk tersebut layak dikembangkan, diubah, atau bahkan ditinggalkan. Dengan demikian, risiko kegagalan bisnis dapat ditekan sejak dini.

Eric Ries juga menekankan pentingnya pivot (berputar arah). Banyak startup gagal karena terlalu keras kepala mempertahankan ide awal. Dengan metode Lean Startup, perubahan arah bukanlah tanda kegagalan, tetapi strategi adaptasi berdasarkan data dan kebutuhan konsumen yang sesungguhnya.

Selain itu, buku ini membongkar mitos bahwa startup hanya soal ide besar. Yang lebih penting adalah bagaimana tim bisa beradaptasi cepat, memanfaatkan sumber daya terbatas, serta fokus menciptakan nilai yang benar-benar diinginkan pelanggan.

Featured Post

Find Your Why

Oleh : Simon Sinek Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2019 Tebal : 302 halaman Jika Start With Why memperkenalkan konsep penting tentang “m...

Related Posts