Kisah Jakarta Tempo Dulu
Oleh : Intisari
Penerbit : Intisari, 1988
Buku Batavia: Kisah Jakarta Tempo Doeloe merupakan kumpulan artikel yang diterbitkan oleh majalah Intisari pada tahun 1988, dalam rangka memperingati ulang tahun Jakarta ke-461. Disunting oleh Threes Susilastuti, buku ini menghimpun tulisan-tulisan dari berbagai penulis seperti Irawati, Junus Nur Arif, Mary Jane, Mulyawan Karim, Siswadhi, Anu Trh, dan Tota Tobing. Dengan total 192 halaman, buku ini menyajikan kisah-kisah menarik tentang sejarah dan kehidupan masyarakat Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta.
Melalui narasi yang ringan dan informatif, buku ini mengajak pembaca untuk menelusuri jejak sejarah kota Batavia. Dari kisah Oey Tambahsia, seorang pemuda kaya keturunan Tionghoa yang terkenal karena gaya hidup mewahnya hingga akhirnya dihukum mati, hingga legenda Si Pitung, tokoh Betawi yang dikenal sebagai "Robin Hood" lokal dengan kemampuan menghilang secara gaib. Buku ini juga menggambarkan perkembangan kota Batavia dari sebuah benteng di daerah Pasar Ikan yang kemudian berkembang ke selatan, melahirkan kawasan-kawasan seperti Pasar Senen, Tanah Abang, dan Weltevreden.
Selain itu, buku ini menyoroti kehidupan sosial masyarakat Batavia, termasuk gaya hidup mewah kalangan atas, penggunaan air dari Kali Ciliwung oleh orang Belanda, serta keberadaan gedung-gedung megah seperti hotel, gedung kesenian, dan pertemuan yang menjadi simbol kemakmuran saat itu. Beberapa bangunan tersebut masih berdiri hingga kini, seperti Museum Fatahillah yang dulunya merupakan Balai Kota Batavia.
Buku ini juga membahas berbagai aspek budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Batavia, seperti transportasi dengan trem dan perahu, hiburan seperti bioskop bisu dan musik tanjidor, serta pengaruh budaya Portugis dan Prancis. Dengan ilustrasi dan foto-foto menarik, Batavia: Kisah Jakarta Tempo Doeloe menjadi sumber informasi yang berharga bagi siapa saja yang ingin memahami sejarah dan perkembangan Jakarta dari masa ke masa.
No comments:
Post a Comment