Friday, September 25, 2020

Balanced Scorecard

Menerapkan Strategi Menjadi Aksi

Oleh : Robert S. Kaplan & David P. Norton

Penerbit : Erlangga, 2000

Tebal : 276 halaman


Tahun 1850 - 1975, terjadi transformasi yang revolusioner di dunia industri. Saat itu pengukuran kinerja yang dipakai adalah ROCE (Return-on-Capital-Employed), dimana modal internal perusahaan berupa finansial dan fisik diarahkan pada penggunaan hal yang paling efektif dan efisien bagi pemegang saham.

Tahun 1990, Nolan Norton Institute melakukan penelitian mengenai pendekatan pengukuran kinerja dengan berdasarkan ukuran kinerja keuangan sebagai yang utama sehingga tujuan akhirnya adalah perusahaan mampu menciptakan nilai ekonomis masa depan.

Dibantu oleh konsultan akademis, Robert Kaplan, yang kemudian dikembangkan pada 4 perspektif lainnya yaitu selain keuangan, juga pelanggan, internal dan inovasi.

Dan terbentuklah Balanced Scorecard yang menerjemahkan misi dan strategi sebagai pengukuran dan sistem manajemen strategis dengan tujuan finansial. Sehingga kita didorong untuk mengaitkan tujuan finansial dari unit bisnis dengan strategi korporasi.

Diantaranya misalnya

  • hubungan dengan pelanggan
  • jasa inovatif
  • lead time
  • response time
  • database

Tentunya, semua perusahaan menginginkan untuk meningkatkan mutu, mengurangi lead time, meningkatkan hasil, memaksimalkan output dan menurunkan biaya.

Semboyan dari Balanced Scorecard adalah "jika kita tidak dapat mengukurnya, maka kita akan kesulitan untuk mengelolanya"


Saturday, September 5, 2020

Bumi Manusia

Oleh : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit : Lentera Dipantara

Tebal : 551 halaman

Minke, merupakan tokoh utama, seorang anak pribumi yang sekolah di HBS, yang pandai pandai menulis. Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat di berbagai Koran Belanda pada saat itu. 

Minke kurang disukai oleh siswa-siswi Eropa lainnya. 

Minke adalah seorang revolusioner di buku ini. Ia berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, yang membuatnya selalu di bawah.

Buku ini menggambarkan keadaan pemerintahan kolonialisme Belanda. Isi pesan moralnya adalah betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat mengubah nasib. Pengetahuan bisa didapat dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan sehari-hari.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts