Sunday, March 22, 2020

50 Cara Kaya Ala Richard Branson


Kerja itu Senang-Senang, Uang pun Akan Datang
Belajar Menikmati Hidup dari Richard Branson

Oleh : Astrid Savitri

Penerbit : Genesis Learning, 2018
Tebal : 193 halaman


Richard Branson yang menderita disleksia malah merasa beruntung karena dengan disleksia yang dideritanya membuatnya selalu menjaga agar komunikasi tetap efisien dan mengharuskannya untuk pandai melakukan delegasi karena kekurangannya tersebut.

Delegasi adalah keterampilan yang sangat penting bagi seorang leader.

Richard Branson adalah seorang manager yang baik, hal ini ditunjukkan kemampuannya dalam  mengelola hubungan baik dengan orang lain, dan kemampuannya membuat sebuah tim hebat dalam mengembangkan bisnisnya.

Kebiasaan lain dari Richard Branson yang penting untuk ditiru adalah kebiasaan mencatat untuk mengingat sesuatu. Tidak perlu menggunakan gadget yang canggih, Branson cukup menggunakan buku catatan kemana pun dia pergi.

Dengan buku catatan, Branson mencoret-coret dan mencatat semua apa yang perlu diselesaikan dan yang perlu dilakukan. Maka kita harus membuat daftar, lebih banyak untuk mendengar dan sedikit untuk bicara.

Bagi Richard Branson, sebuah peluang seringkali muncul dalam bentuk kegagalan.

Salah satu cara untuk mengatasi kegagalan atau rintangan adalah dengan memecahkan persoalan besar menjadi bagian-bagian kecil. Dari kegagalan waktu ke waktu, kisah sukses pengusaha adalah sebuah kisah adaptasi, revisi dan perubahan yang konstan.

Prinsip hidup Richard Branson yang aku suka adalah "Lakukan segera".

Screw it, Let's Do it".

Dalam hidup kita harus mempunyai impian, karena tanpa impian tidak akan ada petualangan. Jangan biarkan orang lain meyakinkan kita bahwa gagasan dari impian kita kelewat optimis atau terlalu idealis. Dan nilai sebuah impian tidak hanya diukur pada hasil, tapi dari inspirasi yang datang dari perjalanan mencapainya. Sehingga dalam bisnis bukan mengenai banyaknya uang yang akan kita dapatkan.

Saat bekerja kita mudah untuk terjebak dalam rutinitas, sehingga perlu adanya tantangan baru untuk keluar dari lingkaran rutinas tersebut.

Richard Branson juga mempunyai prinsip YOLO, You Only Live Once, sehingga banyak sekali kegiatan hingga kegiatan ektrem yang dilakukan oleh Branson.

Richard Branson sudah terbiasa mandiri, kebiasaan hidup mandiri dapat meningkatkan kepercayaan diri terutama dalam menangani persoalan hidup, karena mereka lebih siap untuk bertindak tanpa menunggu ijin atau dukungan dari orang lain.

Satu prinsip dari Richard Branson yang menarik adalah jika kita masih berbicara tentang apa yang kita lakukan kemarin, maka itu berarti kita masih belum melakukan apa pun pada saat ini.

Ada pepatah Inggris yang menarik, yaitu "The man in the street often has more common sense than many big bosses", yang artinya orang-orang jalanan lebih masuk akal daripada para big bos.

Pantau penggunaan gadget agar tidak menguasai hidup kita, karena seharusnya kita lah yang mempunyai kuasa untuk menguasasi peralatan termasuk gadget.

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Saturday, March 7, 2020

Kafepedia

A - Z tentang Bisnis Kafe


Oleh : Damaya Ardian

Penerbit : Laksana, 2019
Tebal : 180 halaman


Berdasarkan penelitian Statistik Small Business Administration, sebanyak 50% usaha baru gagal pada tahun pertama, sedangkan 47.5% lainnya gagal dalam kurun waktu 5 tahun, dan sisanya 2.5% berhasil.

Kafe berbeda dengan restoran, karena kafe lebih berfokus untuk tempat nongkrong untuk berlama-lama sambil ngobrol.

Namun banyak kafe yang menyesuaikan dengan kebiasaaan orang Indonesia, yaitu jika tidak menyantap nasi makan belum kenyang, sehingga banyak kafe yang juga menyediakan menu berat, sehingga muncullah istilah kafe & resto, kafe & bar, kafe & bistro atau pun kafe & eatery.

Salah satu tema dan konsep kafe adalah yang bergaya industrial, yaitu kafe dengan interior warna monokrom, natural dan asli apa adanya, disertai dengan desain yang mewah tapi kasual. Misalnya dengan materi baja, logam atau metal dan kayu sehingga memberikan kesan maskulin.

Kafe berasal dari bahasa Perancis, yaitu cafe, yang berarti kopi, yaitu pada tahun 1669 saat utusan sultan Mohammed IV membawa beberapa karung biji kopi ke Perancis.

Pada tahun 1672, Pascal sang pengusaha muda dari Armenia menjual kopi secara umum untuk semua kalangan.

Pada tahun 1696, India mengirim bijih kopi Arabica ke Pemerintahan Belanda di Batavia untuk ditanam di Indonesia.

Pada tahun 1711, bijih kopi mulai dieskpor dari Indonesia ke Eropa.

Kemudian para penjelajah dan pedagang dunia membawa kopi ke Inggris pada abad ke-18, dan muncullah bisnis kafe yang disebut dengan "Penny University" atau penghasil uang.

Pada tahun 1839, melalui jalur perdagangan kopi pun ke wilayah Italia, yang kemudian dikenal dengan caffe dan akhirnya menyebar ke Amerika dan muncul istilah cafetaria.

Pada tahun 1878, berdiri kafe pertama kali di Indonesia yang bernama Tek Sun Ho yang didirikan oleh Liaw Tek Soen.

Untuk mendirikan kafe tidak hanya dibutuhkan modal berupa materi, barang, atau uang. Modal yang secara fisik berupa finansial memang penting. Tapi juga terdapat modal non materi yang tidak kalah penting, yaitu pengetahuan, skill, passion dan kerja keras.

Saat mendirikan kafe yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah strategi pemasaran dan promosi yang efisien dan cerdas, agar kafe kita diketahui oleh calon pelanggan

#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts