Saturday, June 9, 2012

KH. Ahmad Dahlan

Sang Pencerah, Pendidik dan Pendiri Muhamadiyah


Oleh : Hery Sucipto

Penerbit : Best Media Utama, 2010
Tebal : 216 halaman


Di kalangan pejuang dan tokoh bangsa, nama KH Ahmad Dahlan tak asing lagi. Warisan yang paling berharga yang ditinggalkannya adalah Persyarikatan Muhammadiyah, yang sudah memasuki usia lebih dari 1 abad.

Sosok Ahmad Dahlan tidak hanya dikenal aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, tapi dia juga tidak lupa akan tugasnya sebagai pribadi yang mempunyai tanggung jawab pada keluarganya. Disamping itu juga Ahmad Dahlan dikenal sebagai wirausahawan (entrepreneur) yang cukup sukses dengan dagangan batiknya yang saat itu merupakan profesi yang lumrah dilakoni masyarakat Kauman pada khususnya.

Tujuan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dijelaskan pada halaman 153, yaitu Ahmad Dahlan berkeinginan memperbaharui pemikiran agama di sebagian besar wilayah Indonesia yang pada masa itu banyak dianggap berpikir tradisional tentang pemahaman agama Islam.

Dengan alasan itu, Ahmad Dahlan terpanggil untuk mengajak seluruh umat Islam agar pemahaman agama yang statis ini diubah dan diperbaharui dengan purifikasi ajaran Islam, yaitu kembali ke Al-Quran dan Hadist.

Salah satu upaya yang dilakukan Ahmad Dahlan untuk mengintrodusir cita-cita perubahan yaitu dengan mengubah arah kiblat atau lebih tepatnya menyempurnakan arah kiblat yang pada masa itu kiblat biasanya ke arah Barat kemudian disempurnakan ke arah kiblat sebenarnya.

Moto Muhammadiyah yang menjadi populer yang sering diucapkan untuk menangkis serangan-serangan orang-orang yaitu "Muhammadiyah iku yen dijiwit dadi kulit, yen dicethot dadi otot".

Dan kutipan dari Ahmad Dahlan yang paling terkenal adalah "Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah"


#sinopsisbuku #resensibuku

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts