Sunday, April 27, 2008

Pemburu dan Petani

Membangun Spirit Intrapeneurship


Oleh : Anthony Dio Martin

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005
Tebal : 198 halaman


Buku ini dengan gamblang menjelaskan kepada pembaca, sehingga kita sebagai pembaca dapat dengan gampang memahami ide dari pikiran Anthony Dio Martin mengenai Intrapeneurship.

Dalam buku ini karyawan disimbolkan oleh profesi petani sedangkan pebisnis di-analogi-kan sebagai profesi pemburu.

Di mata petani (karyawan), seorang pemburu (pebisnis) tampak mempunyai lebih banyak waktu luang, lebih bagus kualitas hidupnya, dan hidupnya lebih makmur. Itu merupakan persepsi yang sering muncul

Tak heran jika banyak petani (karyawan) yang banyak memiliki cita-cita dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan menjadi pemburu (pebisnis).

Namun petani (karyawan) tampaknya tidak sadar, seorang pemburu (pebisnis) pun punya banyak kekhawatiran serta ketakutan yang terjadi. Misalkan : dimana buruannya minggu depan? Bagaimana kalau bisnisnya gagal? Bagaimana seandainya justru rugi?

Pada halaman 40 di buku ini terdapat cukilan pidato Bill Gates, miliarder Microsoft bahwa kita sedang dalam era "the economic of speed". Siapa yang cepat, dialah yang akan mendapatkan kesempatan pertama.

Inilah bisnis masa sekarang, Kondisi ini lantas berdampak pada bagaimana bisnis masa sekarang harus beroperasi. Mau tidak mau, bisnis sekarang ditantang untuk lebih flexibel, lebih mudah beradaptasi serta menjadi organisasi pembelajar yang selalu siap untuk belajar terhadap hal-hal baru.


#sinopsisbuku #resensibuku

Ayah vs Anak Lelakinya

Panduan bagi orang tua, khususnya ayah, dalam menjalin hubungan harmonis dengan anak lelakinya


Penulis : Ieda Poernomo Sigit Sidi

Penerbit : PT Elex Media Komputindo, 2007
Tebal : 151 halaman

Anak lelaki dalam keluarga memang punya posisi berbeda dari anak perempuan. Ada harapan, kegalauan, cemas, mengiringi bahagia yang tersimpan di hati karena punya anak lelaki.

Buku ini menguak beberapa kisah nyata yang diambil dari meja praktik penulis sebagai psikolog selama 30 tahun lebih.

Bab favorit saya dari buku ini adalah bab Putra Mahkota. Disebutkan bahwa dunia ini adalah dunia laki-laki, dominasi laki-laki kental mewarnai kehidupan. Kelahiran putra mahkota selalu dinanti penuh harap sebagai penerus keluarga. Kesiapan putra mahkota dalam menerima tanggung jawab menjadi penting.

Materi mengenai Putra Mahkota dibahas dengan mengunakan sistem narasi atau cerita yang apik, sistematis dan runtun. Sehingga dengan cerita yang begitu mengalir sehingga kita mendapatkan intisari dari cerita tersebut.

Selain itu juga terdapat bahasan yang lain yang tidak kalah penting, yaitu Sang Prajurit, Beban Masa Lalu, Tulang Punggung, Sahabat dan Cermin Kelam.

Bagi anda orang tua baru, terutama calon ayah, rasanya perlu anda baca buku ini sebelum menimang putra anda.


#sinopsisbuku #resensibuku

Sunday, April 13, 2008

Sultan Mehmed II

Sang Pembantai Dracula


Oleh : Orhan Basarab

Penerbit : Darul Ikhsan, 2008
Tebal : 169 halaman

Transylvania, yaitu tepatnya di Wallachia, Rumania merupakan wilayah yang diwariskan kepada Vlad III Dracula yaitu wilayah Dia adalah anak dari Vlad II yang menyerah pada kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani pada masa Murad II, ayah Mehmed II.

Dracula / Vlad III dididik di kesatuan Yeniseri, tempat pasukan khusus militer Kesultanan Turki bersama adiknya Radu Cel Frumos. Disitulah mereka belajar di kesatuan militer terbaik pada masanya. Usia Dracula waktu itu masih belia, 13 tahun saja, hanya selisih satu tahun lebih tua dari Mehmed II putra Murad II Sultan Turki pada saat itu.

Namun walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya. Karenanya dia sangat membenci Mehmed dan Islam, walau adiknya Radu Cel Frumos menjadi Muslim dan panglima Yeniseri kepercayaan Mehmed pada gilirannya saat memangku jabatan Sultan Turki.

Saat ayahnya Vlad III Dracul, yaitu Vlad II dibunuh dan dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan Murad II, ayah Mehmed II, lalu meminta pada Vlad III untuk menggantikan ayahnya memimpin di Wallachia.

Diluar dugaan Sultan Murad II, inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Vlad III Dracul, yang sedari awal pun membenci ayahnya karena mau tunduk pada kaum Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania dari dalam.

Pasca 1453 Sultan Mehmed II yang bergelar Al-Fatih karena berhasil menaklukkan Konstantinopel, mengutus beberapa utusannya untuk memastikan semua hal baik-baik saja di Wallachia pada tahun 1459. Tanpa ampun Vlad III Dracul membunuh utusan-utusan dari Kesultanan Turki yang datang untuk menagih jizyah (pajak bagi orang kafir) yang seharusnya dibayarkan setiap tahun. Mencari masalah, Vlad III membunuh para utusan ini dengan memaku surban mereka ke kepalanya. Dengan dalih bahwa utusan itu bertindak kurang ajar, tidak menghormatinya dengan tidak mau melepas surbannya, dan hanya ingin membuka surbannya dihadapan Allah.

Mendengar hal ini Sultan Mehmed II lalu menanggapi masalah Wallachia secara khusus. Pada 1461 Sultan Mehmed II memerintahkan panglimanya Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula dan mengembalikan kestabilan di wilayah Wallachia, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.

Dracula menggunakan kemampuan infiltrasinya dengan apa yang dia pelajari di Yeniseri, dia benar-benar memahami taktik dan strategi berperang ummat Muslim, lalu dengan gerakan-gerakan yang efektif, Dracula kemudian mengalahkan dan membantai 1.000 pasukan Muslim itu. Dracula menyula (menusuk dengan kayu dari anus hingga tembus ke kerongkongan) 1.000 pasukan ini, hingga jadi hutan mayat manusia. Hamza Bey, komandan pasukan ini, ditempatkan ditengah hutan mayat dan ditaruh di kayu paling tinggi sebagai simbol.

Sejak itu Vlad III Dracul mendapat gelar “Tepes” atau “The Impaler” – “Sang Penyula”, kekejamannya dikenal dan diakui dunia. Mendapati hal ini, Sultan Mehmed II lalu menugaskan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90.000 pasukan guna menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Mehmed paham bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang aslinya

Radu Cel Frumos (Radu The Handsome) adalah adik dari Vlad III Dracul. Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90.000 menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng ‘Poenari’ miliknya

Catatea Poenari merupakan Benteng Vlad III Dracula. Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”

Radu Cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah kekuasaan pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga rival Sultan Mehmed lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 ditebas pedang pasukan Utsmani juga.


#sinopsisbuku #resensibuku

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts