Sunday, December 18, 2011

Soccernomics

Mengapa Inggris Kalah, Mengapa Jerman dan Brasil Menang dan Mengapa AS, Jepang, Australia, Turki bahkan Irak Ditakdirkan menjadi Raja-raja Olahraga Populer di Dunia Ini


Oleh : Simon Kuper dan Stefan Szymanski

Penerbit : Erlangga, 2009
Tebal : 316 halaman


Sangat unik jika membahas sepakbola berdasarkan analisa angka-angka oleh para ekonom. Akan menghadirkan perspektif baru dalam melihat sepakbola.

Misalnya saja tendangan penalti. Pada pertandingan final liga Champion antara Manchester United melawan Chelsea, para ekonom Basque telah memberi tahu tim bahwa Edwin van der Sar cenderung bergerak ke kanan ketika menghadapi penendang penalti yang non kidal seperti John Terry.

Namun sialnya John Terry terpeleset sehingga tendangannya pun meleset beberapa inci saja.

Contoh lain adalah Jens Lehman, kiper dari timnas Jerman saat perempat final Piala Dunia harus ditentukan adu penalti melawan Argentina. Dengan secarik kertas contekan yang disimpan di kaus kakinya berisi catatan kecenderungan arah penendang penalti lawan.

Contekan tersebut adalah sebagai berikut
1. Riquelme : Kiri
2. Crespo : Lari jauh - kanan atau lari pendek - kiri
3. Heinze : Kiri rendah
4. Ayala : Menunggu lama - lari - kanan
5. Messi : Kiri
6. Aimar : Menunggu lama - kiri
7. Rodriquez : Kiri

Pada akhirnya penendang penalti dari contekan hanya ada 2 yang menjadi eksekutor, yaitu Ayala dan Rodriquez. Tendangan penalti sesuai contekan dan berhasil digagalkan oleh Lehman. Begitu juga tendangan Rodriquez sesuai contekan, namun gagal diselamatkan oleh Lehman.

Meski hanya 2 contekan, namun hasilnya cukup efektif, karena Jerman memenangkan adu penalti tersebut.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Stories of Crime and Detection

Related Posts