Wednesday, January 29, 2025

Tak Usah Dendam, Biarkan Alam Melakukan Tugasnya

Tindakan dan Ucapan sebagai Cerminan Pikiran, Perasaan dan Jasad

Oleh : Erwin K. Awan & T. Fany R.

Penerbit : Embrio Publisher, 2024

Tebal : 102 halaman

Dalam hidup, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana orang lain menyakiti atau mengecewakan kita. Secara naluriah, mungkin ada dorongan untuk membalas dendam atau membalas perlakuan buruk tersebut. Namun, menyimpan dendam bukanlah solusi yang membawa kebahagiaan atau kedamaian. Sebaliknya, dendam hanya meracuni hati dan pikiran, membuat kita terjebak dalam lingkaran negatif yang tak berujung. 

Alih-alih dendam, bijaklah untuk membiarkan alam melakukan tugasnya.

Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam.

-

Pikiran, perasaan, dan jasad adalah unsur utama yang membentuk manusia. Ketiganya bekerja sama untuk menghasilkan tindakan dan ucapan, yang merupakan ekspresi nyata dari apa yang kita pikirkan dan rasakan. Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memahami bagaimana ketiga unsur ini berinteraksi, karena tindakan dan ucapan kita dapat memberikan dampak besar pada diri sendiri dan orang lain.

Karmic System, atau sistem karma mencakup hukum sebab-akibat yang mengatur kehidupan setiap individu, di mana setiap tindakan, baik atau buruk, akan menghasilkan konsekuensi yang setara. Prinsip dasar dari karmic system adalah bahwa apa yang kita lakukan saat ini akan membentuk pengalaman kita di masa depan. Karma bukan hanya sekadar nasib atau takdir, tetapi merupakan hasil dari pilihan dan tindakan kita sendiri.

Ketika berserah dan percaya keinginan kita akan terwujud, kita akan merasakan “rasa” yakin dan tenang. Dalam tahap inilah, ide-ide dan imajinasi akan muncul dalam proses terwujudnya keinginan kita.

Mikro karma adalah akumulasi dari tindakan, pilihan, dan keputusan kecil yang kita lakukan setiap hari, yang membentuk nasib dan pengalaman hidup kita. Setiap kali kita makan, minum, berbicara, atau bertindak, ada dampak energi yang dihasilkan, baik positif maupun negatif. Meskipun mikro karma mungkin tampak kecil dan tidak signifikan, efeknya bisa bertumpuk dari waktu ke waktu dan memiliki dampak besar pada keseimbangan kehidupan dan spiritualitas seseorang.

Makro karma adalah karma berskala besar yang melibatkan berbagai faktor kompleks, termasuk karma kolektif keluarga atau garis keturunan, yang diakumulasikan dari generasi ke generasi. Dalam banyak keyakinan, karma tidak hanya berlaku pada individu, tetapi juga pada kelompok atau komunitas, termasuk keluarga. Ini berarti bahwa tindakan, pilihan, atau keputusan yang dibuat oleh nenek moyang kita dapat mempengaruhi kehidupan kita saat ini.

Karma dan trauma adalah dua konsep yang sering muncul dalam diskusi tentang spiritualitas dan kesehatan mental. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, keduanya memiliki hubungan yang mendalam dalam mempengaruhi pengalaman manusia. Trauma, di sisi lain, merujuk pada luka emosional atau psikologis yang dihasilkan dari pengalaman menyakitkan, baik secara fisik maupun mental.

Secara ilmiah, manusia hidup karena ada energi. Jika kita bicara tentang energi maka kita bicara tentang frekuensi; jika kita bicara tentang frekuensi maka kita bicara tentang vibrasi (getaran); dan jika kita bicara tentang vibrasi maka kita bicara tentang gelombang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kesadaran akan energi yang kita pancarkan bisa menjadi alat yang kuat untuk mengubah pola karma dan menciptakan hidup yang lebih harmonis, bahagia, dan penuh makna. Setiap getaran kecil yang kita hasilkan akan beresonansi dengan alam semesta dan membentuk realitas yang kita alami.

Akuntansi kehidupan adalah sebuah metafora untuk menggambarkan bagaimana setiap tindakan, pikiran, dan emosi yang kita keluarkan berperan dalam membentuk keseimbangan spiritual kita. Sama seperti dalam akuntansi keuangan, di mana transaksi dicatat sebagai pemasukan dan pengeluaran, dalam kehidupan spiritual, tindakan positif dapat dianggap sebagai "pemasukan" yang meningkatkan saldo batin kita, sementara tindakan negatif, seperti kebencian, kemarahan, atau keegoisan, dianggap sebagai "pengeluaran" yang mengurangi saldo tersebut.

Dalam menjalani hidup dengan prinsip akuntansi kehidupan, kita belajar untuk lebih sadar akan dampak dari setiap tindakan dan pikiran kita. Kita menjadi lebih bijaksana dalam mengelola energi kita, memperbaiki hubungan, dan menjalani kehidupan yang lebih selaras dengan tujuan spiritual kita.

Hukum sebab-akibat ini dapat diterapkan pada hampir semua aspek kehidupan, baik dalam ilmu pengetahuan, filsafat, maupun keseharian manusia. Dalam sains, misalnya, hubungan antara sebab dan akibat digunakan untuk menjelaskan fenomena alam, seperti hukum fisika, kimia, dan biologi. Dalam konteks manusia, sistem ini menjelaskan bagaimana tindakan individu atau kelompok dapat menghasilkan konsekuensi tertentu, baik positif maupun negatif.

Wednesday, January 22, 2025

Investasi Saham ala Fundamentalis Dunia

Rahasia Membeli Saham yang Harganya Terlalu Murah Daripada Nilainya

Penulis : Ryan Filbert, William Prasetya

Penerbit : Elex Media Komputindo, 2020

Tebal : 197 halaman

Investasi memiliki resiko, namun tidak berinvestasi memiliki resiko lebih mutlak, yaitu pasti rugi.

Kenaikan harga saham bisa menjadi 2 hal, yaitu kenaikan harga yang diakibatkan keadaan sebenarnya, dan kenaikan harga semu akibat spekulan atau alasan tidak logis.

Skor yang ada pada laporan keuangan dari perusahaan dapat kita analisa sebagai keputusan nantinya perusahaan tersebut akan bertumbuh dan menguntungkan atau tidak.

LQ45 adalah saham paling likuid terhadap 45 saham yang direview tiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus.

Rahasia kecil yang sudah umum adalah bahwa perusahaan yang membuka saham memiliki alasan yaitu perusahaan sedang membutuhkan dana, sehingga dengan memperjualbelikan saham, maka perusahaan dapat mendapatkan dana untuk mengembangkan usaha.

Salah satu saham yang layak dibeli oleh investor adalah saham under value. Dalam hal ini harga berbeda dengan nilai. Istilah yang sering digunakan adalah belilah saham seperti beli Alphard dengan harga Bajaj.

Untuk itu kita perlu memahami indeks yang disebut dengan PER dan PBV.

Wednesday, January 15, 2025

Gerpolek

Gerilya - Politik - Ekonomi

Oleh : Tan Malaka
Penerbit : Narasi, 2018
Tebal : 139 halaman



Gerpolek (Gerilya - Politik - Ekonomi) adalah salah satu karya monumental Tan Malaka, seorang pemikir revolusioner Indonesia, yang ditulis pada tahun 1948. Buku ini mencerminkan pandangan Tan Malaka tentang strategi perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam konteks perang gerilya melawan kolonialisme. Dengan memadukan aspek militer, politik, dan ekonomi, Gerpolek menjadi panduan strategis bagi para pejuang kemerdekaan dalam menghadapi tantangan yang kompleks pada masa itu.

Dalam buku ini, Tan Malaka menjelaskan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya membutuhkan kekuatan militer, tetapi juga harus didukung oleh pemahaman yang mendalam tentang politik dan ekonomi. Ia menyatakan bahwa gerilya, sebagai taktik militer, harus dijalankan dengan prinsip fleksibilitas dan adaptasi terhadap situasi di lapangan. Perang gerilya bukan sekadar pertempuran fisik, melainkan juga melibatkan perjuangan ideologis yang bertujuan untuk memenangkan hati rakyat.

Di sisi politik, Tan Malaka menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas dalam menggerakkan rakyat untuk mendukung perjuangan. Ia mengingatkan bahwa tanpa kepercayaan dan dukungan rakyat, gerakan kemerdekaan tidak akan berhasil. Oleh karena itu, integritas moral dan keberpihakan pada kepentingan rakyat menjadi syarat mutlak bagi pemimpin dalam perjuangan revolusioner.

Bulan Mei 1948, kita mendengar nama sayap kanan, sayap kiri dan aliran lebih kiri dari kiri. PKI sudah pecah menjadi 3 yaitu PKI Lama, PKI Merah dan PKI. 

Bagi Sang Gerilya yang membela 100% serta penyitaan hak milik musuh, adalah satu kesempatan bagus yang seolah-olah jatuh dari langit yang dihadiahkan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan kewajiban yang luhur serta menjalankan pekerjaan yang suci murni.

Cuma manusia goblok yang tiada mengerti akan kesempatan yang bagus itu dan cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan di hari depan.

Perang besar yang kita kebal diantaranya, perang Kurawa melawan Pandawa, panglima Widjaya melawan tentara Kubilai Khan di daerah Kediri, Diponegoro, Teuku Umar dan Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda, tentara Iskandar melawan Persia, Hannibal melawan tentara Romawi, tentara Napoleon melawan Inggris Serikat, dan tentara Jerman Serikat melawan Sekutu dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua.

Arti pembelaan itu tiadalah diam menunggu musuh begitu saja dengan senjata di tangan. Pepatah kemiliteran yang manjur berbunyi "Pertahanan yang sebaik-baiknya adalah yang dilakukan dengan menyerang".

Dengan berubah atau bertukarnya keempatnya anasir itu dari zaman biadab ke zaman Julius Caesar, dari zaman Julius Caesar ke zaman Napoleon, dan dari zaman Napoleon ke masa Perang Dunia Pertama dan Kedua maka berubah dan bertukarlah pula siasat membela dan menyerang itu.

Perang adalah kelanjutan politik. Tapi siasat perang haruslah dibedakan dengan politik.

Panglima perang yang ulung di zaman purbakala, seperti Iskandar, Julius Caesar, Hannibal, Genghis Khan dan Timurleng semuanya menganut paham yang pasti tenang siasat menyerang untuk memperoleh kemenangan.

Begitu cepat dan begitu sekonyong-konyongnya Julius Caesar menjalankan hukuman menyerang dan mencatatkan seluruh peristiwa perang tersebut dengan 3 kata saja, yaitu Vini, Vidi, Vici (saya lihat, saya gempur, saya taklukkan).

Aspek ekonomi dalam buku ini juga menjadi perhatian utama. Tan Malaka mengajarkan bahwa perang gerilya memerlukan kemandirian ekonomi agar tidak bergantung pada sumber daya luar. Ia menekankan perlunya pengelolaan sumber daya yang efisien dan pemanfaatan potensi lokal untuk mendukung kebutuhan logistik dan operasional perang. Dalam pandangannya, ketahanan ekonomi adalah bagian integral dari keberhasilan perang gerilya.

Gerpolek bukan hanya sebuah panduan teknis untuk perang gerilya, tetapi juga sebuah karya yang mencerminkan pemikiran visioner Tan Malaka tentang bagaimana membangun sebuah bangsa yang merdeka, mandiri, dan berdaulat. Meskipun ditulis dalam konteks perjuangan melawan kolonialisme, buku ini tetap relevan hingga hari ini, terutama dalam memahami pentingnya sinergi antara aspek militer, politik, dan ekonomi dalam menghadapi tantangan nasional.

Buku Gerpolek adalah warisan intelektual yang menggambarkan kedalaman pemikiran dan semangat perjuangan Tan Malaka. Dengan mengintegrasikan strategi militer, visi politik, dan kemandirian ekonomi, buku ini memberikan panduan yang holistik bagi perjuangan revolusioner. Tan Malaka tidak hanya mengajarkan cara berperang, tetapi juga bagaimana membangun fondasi sebuah bangsa yang kuat. Bagi siapa saja yang tertarik pada sejarah perjuangan Indonesia dan pemikiran revolusioner, Gerpolek adalah bacaan yang wajib untuk dipelajari.

Wednesday, January 8, 2025

Kapitalisme yang Layak

Suatu Cetak Biru Reformasi Ekonomi Kita

Oleh : Sebastian Dullien, Hansjorg Herr, Christian Kellermann

Penerbit : Friedrich Ebert Stiftung, 2013

Tebal : 229 halaman


Kesalahan yang berakar pada kepongahan dan keserakahan yang lahir dari pasar yang diregulasi hampir meruntuhkan seluruh sistem. Kemudian pemerintah masuk melakukan penyelamatan dengan bail out sehingga sistem perekonomian tidak runtuh.

Lalu apa yang terjadi pada hutang rumah tangga, perusahaan dan negara?

Pendekatan kapitalisme didiskusikan dengan munculnya krisis.

Model globalisasi adalah model yang cenderung konstan menghasilkan syok dalam perekonomian. Restrukturisasi sektor perusahaan sebagai hasil dari merger dan akuisisi menjadi penting. Pekerjaan industrial yang memerlukan keterampilan semakin menghilang dari negara maju. Outsourcing menjadi konsekuensi globalisasi pasar termasuk pemotongan upah demi memperbaiki kesempatan perusahaan untuk bertahan hidup.

Wednesday, January 1, 2025

Resign No Way

Rahasia Sukses dan Bertahan di Tempat Kerja

Oleh : R. Suhartono

Penerbit : Media Pressindo, 2007

Tebal : 156 halaman

Bekerja merupakan sebuah perjalanan panjang yang prosesnya tidaklah sederhana, diperlukan tidak hanya kerja keras, tapi juga sebuah perencanaan yang sangat baik.

Pencarian kerja identik dengan proses mempromosikan diri sendiri dan talenta yang kita miliki.

Beberapa orang yang sudah mapan kerja kemudian menjadi bimbang dengan pilihannya karena tidak bisa memahami dirinya sendiri sehingga salah dalam mengidentifikasi kemampuan, bakat dan nilai hidup, akibatnya timbul perasaan bahwa pekerjaan tidak sejalan dengan harapannya.

Permasalahan yang timbul pada dunia kerja dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, bahkan dimana kita bisa terbebas dari masalah? Tentu tidak ada. Salah satu permasalahan yang timbul adalah ketidakjelasan peran dalam bekerja sehingga kita tidak tahu apa yang diharapkan oleh manajemen, ini yang disebut dengan konflik peran.

Kemudian permasalahan lainnya yang sering muncul di dunia kerja adalah office politic atau politik kantor, dengan intrik-intrik yang muncul sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Politik kantor ini pada umumnya dikarenakan ambisi pribadi, kebutuhan untuk dihargai, rasa tidak percaya diri, dan kecenderungan memanipulasi.

Dan permasalahan terakhir adalah karena jenuh. Kejenuhan ini biasanya ditandai dengan malas, lesu, kelelahan, yang terlihat pada kemiskinan kreativitas hilangnya minat, dan jika tidak segera ditangani akan menyebabkan stres dan depresi.

Solusi dari berbagai permasalahan diatas bukanlah resign.

Karena jika kita resign karena menghadapi permasalahan diatas, artinya resign tersebut menjadi jalan keluar terselubung sebagai jalan keluar jangka pendek yang efeknya bisa sangat tidak baik bagi karier dan kehidupan.

Resign tersebut hanya menjadi upaya peredaman sesaat gejolak emosi dan ketidakpuasan.

Jangan pernah berpikir sempit, karena semua akan menjadi rumit.

Oleh karena itu langkah yang benar jika mengalami permasalahan tersebut adalah kembalikan keseimbangan agar tidak berat sebelah. Lakukan konsentrasi agar fokus terhadap apa yang dikerjakan. Sehingga dengan keseimbangan tersebut kita tidak akan terjatuh.

Yang tidak kalah penting adalah beri saluran yang tepat untuk emosi kita. Kita harus mampu mengontrol emosi kita, menjaga kestabilan emosi kita yaitu dengan memberikan saluran yang tepat guna untuk meredakannya.

Misalnya dengan menulisnya dalam diary atau curhat kepada orang yang tepat.

Kunci untuk menjaga keseimbangan adalah dengan berinteraksi yang baik dan sopan. Terlebih jika yang kita lakukan dalam pekerjaan adalah high tech, maka untuk menyeimbangkannya kita perlu high touch.

Namun, tentunya semua ada batasnya, kita harus tahu kapan saat yang tepat untuk berhenti. Lihat dan review kembali apa yang kurang, mulai dari atasan, jabatan atau gaji. Dan jika memang harus pergi, maka pastikan akhiri dengan indah, dengan tetap menjadi pemenang. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan payung sebelum hujan, sehingga jika hujan turun dengan deras hal tersebut tidak menjadi masalah.

Featured Post

Strategi Investasi Warren Buffet & Lo Kheng Hong

Oleh : Eva Riyanty Lubis Penerbit : Anak Hebat Indonesia, 2024 Tebal : 224 halaman Salah satu kutipan pembuka yang menarik dalam buku ini ad...

Related Posts