Wednesday, June 25, 2025

Marketing Cappuccino

Oleh : Danis Puntoadi

Penerbit : Elex Media Komputindo, 2013

Tebal : 319 halaman

Marketing Cappuccino : Campur dan Racik Marketing Anda Sesuai Seleraadalah buku yang dirilis oleh Danis Puntoadi, seorang pengusaha kuliner sukses dan pendiri CRP Group bersama brand-brand seperti Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, dan Nasi Goreng Mafia. 

Buku ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2013 dan mengemas pendekatan marketing kuliner yang memadukan teori dan praktik di lapangan untuk pengusaha dan pelaku bisnis F&B.

Dalam buku ini, Danis menekankan pentingnya research pasar yang serius sebagai langkah awal membangun bisnis. Ia menjelaskan bahwa kesalahan umum pebisnis kuliner adalah terburu-buru launching tanpa menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen. 

Proses riset yang Ia jalankan memakan waktu hingga delapan bulan, memastikan produk yang diluncurkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selanjutnya, Danis menggambarkan strategi membangun brand sebagai pondasi keberlanjutan usaha. Baginya brand bukan hanya produk; melainkan juga pelayanan, kebersihan, dan keterlibatan pelanggan. Konsistensi kualitas, pelayanan, dan kebersamaan dengan pelanggan adalah modal utama agar brand bisa bertahan dan berkembang.

Selain itu, buku ini membahas pentingnya membangun sistem operasional dan investasi yang mantap saat bisnis berkembang. Danis berbagi pengalaman bahwa mengelola puluhan outlet memerlukan sistem yang bisa menjamin konsistensi produk dan layanan. 

Ia menekankan bahwa sistem yang baik menjadi kunci agar ekspansi bisnis bisa berjalan sesuai standar tanpa tergantung pada kehadiran pemilik.

Tak kalah penting, kreativitas menjadi elemen kunci dalam inovasi bisnis kuliner. Narasi Danis mencerminkan bahwa kreatifitas tidak bermunculan begitu saja, melainkan lahir dari konsistensi melihat tren, memahami pasar, dan mencoba percobaan baru. Hal ini memungkinkan bisnis untuk terus relevan dan menarik minat pelanggan.

Buku Marketing Cappuccino memberikan rangkuman praktis dan realistis tentang bagaimana meramu strategi marketing yang efektif di dunia kuliner modern. 

Dengan pendekatan “campur dan racik sesuai selera pasar,” Danis Puntoadi menyajikan resep bisnis yang aplikatif dan bisa langsung diimplementasikan oleh pengusaha skala kecil hingga besar. Cocok bagi siapa saja yang ingin membangun brand yang kuat, sistematis, dan tahan lama.

Wednesday, June 18, 2025

Jejak Jokowi di Gayo

Oleh : Khalisuddin & Murizal Hamzah

Penerbit : Bandar Publishing, 2019

Tebal : 200 halaman


Buku Jejak Jokowi di Gayo, ditulis oleh Khalisuddin dan Murizal Hamzah (Bandar Publishing, 2015), mengangkat kisah masa muda Presiden Joko Widodo—sebelum terkenal sebagai kepala negara. Berdasarkan wawancara dengan rekan-rekan semasa bekerja di PT Kertas Kraft Aceh (KKA) pada 1986–1988, mereka menggambarkan sosok Jokowi saat itu sebagai “Joko” yang sederhana, jujur, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan sejak muda.

Jokowi, lulusan Kehutanan UGM tahun 1985, dipercaya menjadi Kepala Divisi Konstruksi Perumahan di Aceh Tengah serta menetap di kampung Bale Atu dan Karang Rejo—yang ia sebut sebagai "kampung kedua". 

Ia hidup sederhana, berbaur dengan masyarakat, memimpin tim, sekaligus dikenal bijak dan penuh perhatian. Rekan-rekannya mengenang akhlak baiknya: kerap tak terlibat tawar-menawar, selalu menghitung bahan dengan teliti, dan berinteraksi dengan ramah.

Selain kiprahnya sebagai pegawai, buku ini juga menyinggung perannya dalam kegiatan sosial—seperti menjadi manajer tim sepak bola PT KKA dan berqurban massal saat Idul Adha, menunjukkan kepedulian dan semangat gotong royongnya.

Gaji pertama Jokowi di PT KKA pada tahun 1986 adalah Rp 225.000, hal ini terungkap dalam buku ini pada Bab 2 halaman 13.

Pada tanggal 24 Desember 1986, Jokowi menikah, dan setelah seminggu kemudian istrinya diboyong ke Gayo.

Saat Gibran Rakabuming Raka lahir pada tanggal 1 Oktober 1987, tidak lama kemudian akhir tahun 1987, Jokowi resign dari PT KKA.

Pada bab 12, halaman 97, terpampang foto Jokowi muda yang sedang menghadiri pesta pernikahan Mahmuddin dengan Ruswadani 

Wednesday, June 11, 2025

Stand Up Selling

Oleh : Dedy Budiman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2015

Tebal : 132 halaman


Stand Up Selling adalah buku praktis dan aplikatif yang mengadopsi semangat stand-up comedy dalam dunia penjualan. Ditulis oleh Dedy Budiman dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015, buku ini menekankan pentingnya kemampuan presentasi yang cepat, tepat, dan memikat bagi tenaga penjual. Tujuannya bukan hanya menghibur calon pembeli, tetapi juga membangun kepercayaan, memberi edukasi, menggugah motivasi, dan mengubah pola pikir mereka menuju keputusan pembelian.

Buku ini menjelaskan empat hal utama:

Berpresentasi secara efektif – memanfaatkan framework “Crocodile”, yaitu struktur presentasi yang terbagi ke dalam opening, kebutuhan, solusi, dan call-to-action yang kuat.

Memahami tipe pendengar – mengenali karakter audiens agar bahasa, nada, dan gaya bicara yang digunakan mampu membangun empati dan koneksi emosional.

Menyiapkan bahan presentasi – mencakup pemilihan konten yang relevan, storytelling yang kuat, dan penggunaan contoh serta testimoni agar materi terasa lebih hidup.

Cara presentasi menarik – memperkaya penyampaian dengan humor, ritme, intonasi, dan teknis panggung agar audiens tetap tertarik dan mudah diingat.

Dedy Budiman menekankan prinsip “hadiah sebelum meminta”—sebelum menegosiasikan penjualan, tenaga penjual harus menyuguhkan presentasi yang bernilai bagi calon pembeli. Pendekatan stand-up comedy dipakai untuk mengemas materi agar informasi, hiburan, dan persuasi dapat terpadu dalam sebuah presentasi berdampak tinggi.

Selain teori, buku ini juga menyertakan latihan dan studi kasus nyata yang mendorong pembaca untuk langsung mempraktikkan teknik storytelling, pengelolaan struktur presentasi, dan penutup yang menguatkan aksi. Semua rangkaian ini bertujuan untuk membentuk salesman yang mampu "berdiri dan berbicara dengan percaya diri, serta menjual dengan kejelasan dan ketegasan".

Dengan gaya yang ringan namun penuh strategi, Stand Up Selling cocok bagi para sales, pengusaha, dan profesional yang ingin meningkatkan kualitas presentasi penjualan mereka—dengan pendekatan yang fun, edukatif, dan persuasif.

Wednesday, June 4, 2025

Marketing Hebat ala Rasulullah

Oleh : Faidatur Robiah

Penerbit : Tinta Medina, 2017

Tebal : 196 halaman


Dalam buku Marketing Hebat ala Rasulullah, Faidatur Robiah mengajak pembaca menyelami teladan Rasulullah SAW sebagai pedagang, manajer, dan pemilik usaha yang sukses karena menerapkan etika tinggi serta strategi bisnis yang berpihak pada keberkahan. 


Sebelum menjadi rasul, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pedagang ulung yang dipercaya, bijak membaca pasar, dan punya reputasi "al‑Amin" (yang dapat dipercaya). Muhammad adalah pedagang dan pebisnis handal.

Ia berdagang bersama pamannya dan kemudian sebagai mitra sekaligus manajer untuk Khadijah, pemilik modal kaya raya—hingga akhirnya menikah dan menjadi pemilik usaha yang mandiri.

Integritas menjadi fondasi utama dalam bisnis ala Nabi. Beliau tidak pernah mengambil keuntungan dari amanah atau menyalahgunakan kepercayaan mitra—bahkan memilih tidak menjatuhkan harga untuk mempertahankan keadilan dan kepercayaan pelanggan . Sikap ini menunjukkan bahwa orang tanpa integritas tidak mampu menjaga amanah, sehingga tidak layak dipercaya dalam bisnis. Selain amanah, dalam integritas beliau juga tidak pernah meminta-minta.

Di masa awal berdagang dan setelah menikah, Nabi SAW selalu menunjukkan fokus tinggi dalam setiap urusannya. Beliau tidak pernah tergesa-gesa menjual tanpa pengetahuan tentang produk atau pelanggan, melainkan bersikap cermat memberi informasi jujur tentang kelebihan dan kekurangan produk.

Hal ini menunjukkan bahwa beliau sangat berkonsentrasi dan sangat menjunjung tinggi profesionalisme.

Bagi Nabi Muhammad, persaingan adalah hal wajar dalam dunia bisnis, tetapi harus dilakukan secara etis. Ia menolak praktik perang harga yang mencederai persaingan sehat dan nilai kejujuran. Alih‑alih bersaing secara curang, Nabi lebih mengandalkan reputasi dan pelayanan sebagai modal utama .

Sebagai pedagang Khadijah, Nabi tidak menggunakan modal sendiri, melainkan modal mitra dalam sistem bagi hasil. Ia lebih mengandalkan value – kepercayaan, kejujuran, dan pelayanan—sebuah bukti bahwa uang bukan syarat utama dalam membangun bisnis, melainkan nilai, reputasi, dan integritas .

Hal ini sebagai bukti bahwa uang bukanlah modal utama.

Melalui Marketing Hebat ala Rasulullah, Faidatur Robiah tidak hanya menghadirkan kisah sukses hijrah Nabi sebagai pedagang, tapi juga menyajikan prinsip-prinsip universal dalam bisnis: jujur, amanah, fokus, profesional, berintegritas, dan berorientasi pada keberkahan serta hubungan baik dengan pelanggan dan mitra. Prinsip mudah diaplikasikan dan relevan di era kekinian, menjadikan buku ini panduan praktis dan inspiratif untuk pengusaha muslim maupun mereka yang ingin mendalami etika bisnis islami.

Featured Post

Tuesday With Morrie

Oleh : Mitch Albom Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2006 Tebal : 209 halaman Tuesdays with Morrie adalah sebuah memoar karya Mitch Albom, ...

Related Posts